1

69 5 0
                                    

"jaemin kau tahu kan, kalau sebentar lagi akan ada perang wilayah."

"Hah?! Serius?!!?? Kok tidak ada yang memberi tahu ku sih?!"

"Entahlah, tetapi perang wilayah kali ini sangat berbahaya karena kita akan melawan negara engrasia."

"Engrasia? Negara yang terkenal sangat licik dan juga ganas itu? Ya tidak heran sih kan mereka bangsa vampire."

"Ya, kau benar."

"Apa kau sudah mempersiapkan senjata yang perlu soobin?"

"Sudah, aku sudah mempersiapkan semuanya."
"Tentu saja dengan bantuan yeonjun Hyung" cicitnya.

"Aku mendengar mu ya soobin."

"Hehe."

"Hehe hoho." Ucap jaemin sebal.

"Ishh sudahlah, aku ingin bertemu dengan beomgyu saja."

"Yasudah sana, aku ingin tidur."

"Huhh dasar."

"Apa kau?"

"Tidak." Ucap soobin lalu meninggalkan jaemin di kamarnya sendiri.

'huhh, semuanya sudah mempunyai mate nya sendiri-sendiri sedangkan aku? Belum punya.' ucap jaemin dalam hati.
.

.

.

.

.

.
TOK! TOK! TOKK!!

'hah?! Siapa itu?!'

"TUAN MUDA JAEMIN IZINKAN SAYA MASUK!"

"HUHH! IYA-IYA MASUK!!"

BRAKK!

"HEI! KALAU KAU MAU MASUK SETIDAKNYA BUKA DENGAN SOPAN BODOH!"

"maaf tuan muda, saya hanya ingin bilang bahwa tuan besar yuta tadi pingsan."

"HAHH?!!?! AYAH PINGSAN?!!?!"

"iya tuan..."

"BAGAIMANA BISA?!? SEKARANG DIMANA AYAH?!!"

"dia ada di kamarnya tuan."

"Baiklah terimakasih." Ucap jaemin lalu berlari ke kamar yuta.
.

.

.

.

.

.
Jaemin sudah sampai di kamar yuta, ternyata sudah ada winwin-istri yuta.

Ceklekk

"Ayahh!"

"Jaemin.."

"Bunda? Bunda sudah ada di sini?"

"Iya.."

"Ayah kenapa bunda?"

"Ayahmu terkena racun, tetapi kata tabib ayahmu akan bangun beberapa Minggu lagi, atau paling lama 1 bulan."

"Apa tidak ada cara lain selain menunggu?"

"Ada."

"Apa caranya?"

"Carilah guanlin."
.

.

.

.

.
"Kenapa dia?"

"Dia bisa menyembuhkan ayahmu, dengan cara memanggil roh-roh-

Tapi itu akan berbahaya, jadi kau tidak perlu melakukannya." Ucap winwin.

"Tetapi jika itu membuat ayahku sadar maka aku akan melakukannya, walaupun nyawaku yang jadi taruhannya."

"Tapi jaemin.. menunggu ayah mu sadar akan lebih baik kan?"

"Memang bunda, tetapi aku tidak mau menunggu terlalu lama-

Jadi aku akan mencari guanlin lalu membawanya kesini."

"Ta-"

"Tolong izinkan aku Bu.." ucap jaemin memelas.

"Huhh baiklah, tapi kau harus kembali dengan selamat."

"Itu pasti."

"Jadi kapan kau ingin berangkat?"

"Sekarang juga bisa."

"GILA YA?! tidak! Besok saja." Ucap winwin final lalu kembali duduk dan memegang tangan yuta.

"Baiklah-baiklah."
.

.

.

.

.

.

.

.
Keesokan harinya jaemin benar-benar pergi untuk mencari guanlin di negara Amania. Tenang, jaemin tidak sendiri ia bersama soobin, yeonjun, Taehyun dan juga beomgyu mate Taehyun.

"Baiklah bunda, aku akan pergi."

"Kau sudah membawa senjata?"

"Sudah, aku juga membawa obor, platinum, tombak, Pedang, Rantai, Dan juga belati."

"Baguslah... Soobin, yeonjun Taehyun dan beomgyu tolong jaga jaemin ya? Kalian juga jaga diri."

"Itu sudah pasti ratu." Ucap soobin yang dianggu'i yeonjun, Taehyun, dan beomgyu.

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu ya Bun."

Belum juga jaemin dan teman-temannya ingin pergi tetapi winwin kembali bersuara.

"Kalian sudah membawa makanan? Minuman?"

"Sudah bunda ku~"

"Ahh begitu, baiklah kalian boleh pergi" ucap winwin dengan senyum manis nya.

BERSAMBUNG!

mate? ヘ nomin ヘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang