FCP 2

1K 157 123
                                    

Five craziest papa! 2

Chapter: Meet a partner with mysterious baby boy

PS: long chapter!

....


"Hah... Lelah sekali.."

Keluh kesah Indonesia sambil menenteng beberapa buku yang dengan sengaja tidak ia masukan kedalam tas ransel nya.

Setelah jam pelajaran terakhir, Indonesia langsung pergi ke perpustakaan untuk mempelajari beberapa materi yang di berikan gurunya. Walau ia lelah ia harus tetap belajar agar punya masa depan yang cerah

Tidak seperti kamu, yang hanya leha-leha di kasur dan bermimpi mempunyai kekayaan tujuh turunan.

Ia langsung mencari tempat duduk sesampainya di sana, untungnya perpustakaan itu tidak terlalu ramai. Jadi ada banyak tempat kosong yang masih bisa ia tempati

Ia duduk di dekat jendela agar ia bisa dapat cukup cahaya untuk membaca, ia juga mengeluarkan buku tulisnya. Sekalian saja mengerjakan tugas bukan?

Tidak terasa, sudah 2 Minggu ia bersekolah disini. Ia sudah hampir mengenal teman-teman sekelasnya. Tapi rata-rata teman sekelas nya hanya manusia biasa, bukan sebuah personifikasi negara seperti dirinya.

Gara-gara hal ini, ia jadi kurang bebas berekspresi. Walau teman-teman nya tau dia adalah seorang personifikasi dari rambutnya. Namun ia tidak bisa bebas berekspresi begitu saja, manusia hanya tau seorang personifikasi dari rambutnya, tidak dengan "ke spesialan nya".

Para personifikasi cenderung tidak menampakkan wujud aslinya karena manusia bisa saja menganggap mereka sebagai seorang monster karena ciri fisik kami yang akan berbeda 90° dari yang biasa manusia lihat

"Permisi, boleh saya duduk disini?"

Ucap seorang pemuda berdiri di sebelah Indonesia, Indonesia yang tadinya sibuk membaca sambil mengerjakan tugasnya seketika menoleh sambil mempersilahkan pemuda itu duduk.

"Oh ya, silahkan du- Duk?"

"EHH ? MALAY!"

Ucap Indonesia Tampa sadar mengeraskan suara nya, karena berisik seluruh ruangan seketika serentak mengatakan
"STTTTTTT"

Indo yang tidak sadar telah mengeraskan suara nya itu langsung menutup mulutnya lalu menenangkan dirinya. Bagaimana dengan pemuda bernama Malay itu? Ia hanya menepuk jidatnya melihat tingkah orang yang ternyata masih punya hubungan saudara dengan dirinya.

"Ish, buat malu je"

Ucap personifikasi itu dengan logat khas Melayu nya, ia kemudian duduk di samping sepupunya itu dan menanyakan beberapa pertanyaan kepadanya dengan ekspresi datar

Tapi walau mukanya datar kaya papan triplek, di dalam hatinya ia sedang berdisko karena mengetahui salah satu sepupu favorit nya ini pindah ke sekolahnya.

"Yey, bisa misuh-misuh bareng kkkk~"

Ucapnya bersenandung ria di dalam hatinya yang busuk.

"Ndo, kok tiba-tiba lu pindah kesini sih? Mana gak bilang lagi"

Ucap Malaysia kepada kakak sepupunya, tapi dia enggan memanggilnya kakak. Toh cuman beda 12 tahun.

Iya cuman..

Gak salah baca kok, emang gak ada akhlak aja udah.

"Eheheheh, ya sayang aja kan kalau rumah ayah sama bunda gak keurus. Masih bagus begitu toh"

"Hm, iya sih. Tapi gak takut apa? Nanti ada mbak-mbak tukang ketawa"

"Buat apa takut? Tiap hari tidur bareng"

Five craziest papa! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang