Jumpa bidadari di bandara

323 61 1
                                    

Kita balik ke cerita beberapa bulan yang lalu...

Ini perihal bukber berujung zina yang sempat diusulkan Yoshi tapi langsung disetujui oleh kakak dan adek-adeknya. Sekedar informasi, bukber itu memang jadi, dan digelar di taman belakang rumah gedong duda Hanbin, tempat dimana awal mulanya rumah ini mendadak cosplay jadi rumah hantu.

Hari itu, semua pada jemput ayang beb masing. Termasuk Junghwan yang jemput teman level up-nya. Mereka engga mau disebut teman tapi mesra, engga mau juga disebut sebagai sahabat atau pun yang paling keren friend with benefit. Alhasil, teman level up adalah pilihannya.

Diantara selusin anak Hanbin itu, yang paling sengsara cuman Mashiho seorang. Ya gimana engga sengsara, cuman dia seorang yang gebetannya itu anak pas ustad yang kemarin bantuin mereka buat gelar pengajian usir setan.

Engga ada engga ada hujan, tiba-tiba aja gitu pak ustad bawa anak gadis yang cantiknya aduhai semampai banget, gimana engga tergoda coba. Duh, kalau diingat-ingat masa-masa itu Mashiho berasa kesurupan, soalnya senyum-senyum sendiri melulu.

Tapi dengan hati yang teguh dan tidak pantang menyerah demi mendapatkan bidadari surga, alhasil Mashiho datangin rumah pas ustad pake segala bawa keranjang buah-buahan. Ini dia mau minta restu atau mau jengukin orang sakit sih? Heran banget.

"Assalamualaikum pak ustad."

"Waalaikumsalam. Oh kamu rupanya, Cio. Yuk masuk yuk, ada apa ya, ndok?" Mashiho celingak-celinguk cari anak pas ustad itu.

"Saya terus terang aja ya pak. Begini, niat saya datang kemari itu karena mau mengajak anak bapak buat buka bersama di rumah kami. Kebetulan kakak-kakak saya itu sepakat buat adain buka bersama di rumah."

Pak ustad senyum manis, "Ndok, ini ada nak Cio nih. Kesini dulu kamu, dia mau ngajak bukber katanya," yang dipanggil datang. Mashiho langsung menciut kesemsem. Ya ampun dia diberkahi apasih sampe dikasih restu segampang ini.

"Iya bi, ada apa bi?"

"Ini nak Cio mau ngajak bukber, kamu mau gak?" anak gadis pak ustad itu langsung ngangguk-ngangguk cakep. Ya ampun sumpah deh ya, ini rasanya Mashiho pengen banget jungkir balik sekarang juga.

"Yaudah sana siap-siap biar kamu pergi. Kasihan nanti kalau di rumah Cio engga ada yang bantuin, iya kan ndok?"

💃💃💃

Sedangkan di bandara sana. Hanbin lagi celingak-celinguk begitu sampe di lobby. Merhatiin satu-satu mobil yang parkir, habis itu noleh lagi ke handphonenya. Ini kenapa engga diangkat-angkat coba, apakah keselusin anaknya itu udah melupakan ayah duda mereka yang tajir melintir ini?

Hanbin pasrah ajalah udah. Engga ngerti lagi dia sama konsep anak-anaknya. Ditelepon buat kabarin kalau Hanbin udah sampai dan minta dijemput, tapi engga ada satupun yang angkat. Giliran Hanbin telepon buat kabarin kalau dia baru aja transfer gercepnya minta ampun.

Ini yang buangan siapa sih sebenarnya? Apa dia udah dicampakkan anak-anaknya karena bosan punya bokap macam dia? Seperti cowomu yang mencampakkanmu karena dia punya yang baru?

"Ya Allah, kalau anak-anak Mbin engga ada yang jemput juga. Kirimkanlah bidadarimu buat jemput Mbin ya Allah. Capek banget ngadepin dunia, pengen ngadepin degem dulu aja ah."

Lagi asik-asiknya merhatiin handphone, tiba-tiba aja ada yang nabrak punggung belakang Hanbin sampe si duda itu hampir jatuh tersungkur ke depan. Tapi untung aja tas pundaknya langsung ditarik sama yang nabrak tadi sampe dia gagal jatuh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gen Admajaya (Treasure ft Hanbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang