Matahari tampak malu malu menyinari seluruh bumi. Hari senin adalah hari semua orang akan beraktivitas kembali setelah waktu libur di hari minggu.
Kendaraan mulai berseliweran mulai memadati jalan raya. Sehingga membuat jalanan rame kembali.
Sama seperti neraca, aca terlihat lesu karena hari senin adalah hari yang sangat menyebalkan.
Aca melangkah dengan raut wajah malas, dengan ogah ogahan aca membuka seluruh pakaian yang melekat ditubuhnya dan masuk kedalam kamar mandi. Menjadi anak yatim piatu membuat nya sangat kesulitan apa apa. Sehingga sekolah pun harus berbagi dengan kerja paruh waktu.
Hm mungkin part pertama membahas diri neraca klisenya serta sikap kebiasaan aca.
Memiliki uang harus bekerja dulu tidak seperti teman temannya. Yang mengandalkan orangtua. Aca yang sudah tidak memiliki siapapun harus berjuang sendiri tanpa pegangan dari siapapun.
"Huh dingin " aca melirik ke nakas yang terdapati jam. Waktu menunjukan pukul 06.20
Tapi sinar matahari seolah menunjukan pukul 8 saja padahal masih setengah tujuh kurang.
Setelah berpakaian seragam SMA aca pun berdiri di depan lemari dan mulai merias wajah cantiknya.
Neraca sakiela gadis cantik berusia 17 tahun itu hidup mandiri dan harus berjuang sendiri. Ibu aca meninggal saat melahirkan dirinya kedunia. Pukulan yang sangat berat kala itu bagi ayah aca. Aca selalu menyalahkan dirinya sendiri bahwa kematian ibu nya itu karena dirinya. Sehingga ayah nya selalu menyiksa dirinya. Selang 10 tahun kemudian aca menjadi gadis cantik dengan bermata coklat itu di tinggalkan oleh ayah nya karena ayah memiliki riwayat penyakit jantung.
Aca pasrah dan sedikit terkena tekanan mental, gadis berusia 10 tahun harus berjuang sendiri. Hari hari yang aca lewati sangat berat ujian silih berganti hingga sekarang aca pun didewasakan oleh keadaan tapi aca menjadi tangguh dan kuat.
Terdengar aneh bukan? Neraca? Nama yang sangat unik tapi itulah nama yang melekat di tubuh aca. Perempuan dengan wajah cantik, ayah aca memberi nama sesuai keinginan sang almh istrinya.
Karena almh ibu aca suka sekali menghitung jumlah jumlah saldo, terdengar sangat tak lazim dan aneh.
Sesudah rapih menggunakan seragam SMA dengan sedikit rusuh aca mengecek jadwal hari senin.
Sebelum itu aca mengunci rumahnya terlebih dahulu, rumah satu lantai dengan kamar 2 yang sederhana namun mampu membuat aca nyaman. Rumah peninggalan kedua orang tua nya.
Aca pun berlari menyusuri gang dan sampai di depan jalan raya ia melampaikan ke angkot.
***
Meskipun hari senin musuh aca tapi aca tak lupa dengan perlengkapan sekolah seperti membawa topi, dasi semua lengkap pelajaran pun terkecuali aca sangat malas belajar.
"Woi ca tungguin gw " teriak sonya, seketika semua murid yang berjalan menuju lapang upacara pun menoleh ke sumber suara.
Aca mendengus malu akan kelakuan sonya.
Sonya mendekati aca dengan berlari. "Hos njir malu gue aca hehehe " aca memandang sonya datar dan pergi melanjutkan jalannya tanpa merdulikan sonya yang cengo.
"Lha sianjir tu anak sialan! Gue samperin malah pergi sialan lo ca! "
Sesampai nya di kelas sonya mendumel kearah aca dengan wajah di tekuk. "Gatau diri banget lo aca sialan bikin malu gue aja ni anak huh " dumelnya.
Aca yang notabene nya sedikit pendiam dan jarang banyak bacot tidak seperti sonya apa apa di bacotin.
"Woi ayo kelapangan udah mau mulai tuh upacaranya " ucap kenta km kelas XII ips 3.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex before married [18+]
Short Story"y-yya le-bihh c-epatt ahhh ya ahhh emm " Sex? Hm terdengar lumrah, selama 5 tahun setiap pacaran dengan siapapun akan melakukan sex.