9

2.1K 154 8
                                    


Dear Future
.
.
🍒


*flashback on*

Seungcheol tiba di Busan sore hari karena ia harus menemani Jeonghan menunggu operasi Jisoo. Begitu ia sampai di hotel, sang sekretaris yang tidak lain adalah Tzuyu ikut masuk ke kamar.

"kenapa kau masuk ke kamarku?" bingung Seungcheol

"ah itu, kamarku ada di sebelah kamarmu boss. Aku memilih kamar yang pintunya terhubung agar mudah jika kau membutuhkan sesuatu" kilah Tzuyu, ia memang sengaja memilih kamar yang memiliki connecting door agar ia mudah melancarkan aksinya.

Malamnya Seungcheol tidak bisa tidur karena masih memikirkan Jeonghan dan Jisoo. Ia sungguh tak tega melihat penderitaan sahabat yang sudah seperti adiknya sendiri itu.

Tzuyu menghampiri Seungcheol dan menawarkan bir padanya. Awalnya Seungcheol menolak karena besok ia harus meeting dengan kepala proyek dan beberapa pengurus tapi Tzuyu memiliki seribu cara untuk membuat Seungcheol mabuk.

"ini hanya bir dengan kadar alkohol rendah boss, kulihat kau sepertinya sedang memiliki banyak fikiran. Bir ini akan merilekskan dirimu" rayu Tzuyu

"baiklah" Seungcheol meneguk bir kalengan yang disodorkan oleh sekretarisnya.

Saat kaleng kedua, Tzuyu memasukkan obat tidur kedalam kaleng yang sudah terbuka itu. Tak sampai 15 menit mata Seungcheol tidak dapat ia kontrol. Seungcheol berusaha bangkit dan menuju ranjangnya namun hampir terjatuh, Tzuyu mengambil kesempatan dengan membantu Seungcheol berjalan menuju ranjang.

Kepala Seungcheol sangat pusing karena obat tidur tersebut dan menyebabkan dirinya tertidur begitu saja.

Tzuyu tersenyum miring melihat rencananya berjalan mulus. Ia mulai melucuti pakaian yang melekat pada tubuh Seungcheol. Setelah berhasil membuat bossnya tidak tertutup sehelai benangpun, Tzuyu ikut membuka seluruh pakaiannya dan menaiki ranjang.

Ia mengambil beberapa foto yang menunjukkan seolah mereka sedang bercinta. Setelah puas mengambil foto, Tzuyu menyelimuti dirinya dan Seungcheol di ranjang yang sama dan menunggu besok pagi untuk rencana selanjutnya.

Esok paginya Seungcheol terbangun dengan sakit yang teramat pada kepalanya. Seingatnya semalam ia meminum bir kalengan yang diberikan oleh sekretarisnya.

Seungcheol terkejut mendengar suara isakan kecil yang berasal dari samping kanannya. Ia melihat punggung telanjang wanita yang membelakanginya.

Belum sempat ia memanggil, wanita disampingnya berbalik dan betapa terkejutnya Seungcheol mendapati wajah sekretarisnya yang merah karena menangis.

"Tzuyu? Apa yang terjadi?"

"hiks boss, semalam kau memaksaku melayanimu lalu kita bercinta" ucap Tzuyu seraya menangis.

Seungcheol melihat ke balik selimutnya, ia tak memakai apapun dan ia juga melihat Tzuyu yang hanya berbalut selimut yang sama untuk menutupi tubuh telanjangnya.

"t-tapi aku tidak menyentuhmu. Aku ingat meminum bir lalu tertidur. Hanya itu" yakin Seungcheol

"lalu bagaimana caranya kita berdua terbangun dengan keadaan seperti ini boss?"

Seungcheol mengerang frustasi. "pakai bajumu dan kembali ke kamarmu" perintah Seungcheol

Tzuyu memungut pakaiannya yang tergeletak sembarang di lantai lalu kembali ke kamarnya melalui connecting door.

Seungcheol masih tak terima dengan apa yang terjadi. Ia mengendus sekeliling namun tidak mencium sedikitpun aroma sperma yang keluar. Ia juga tidak merasa tubuhnya lengket karena habis bercinta dan satu lagi ia tidak merasakan miliknya nyeri seperti biasa setelah ia bercinta dengan Jeonghan.

Dear FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang