5. TELAT

464 37 6
                                    

MAAF KALO ADA TYPO YANG BERTEBARAN. KOMEN DI SETIAP PARAGRAF.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN.

HAPPY READING!

***

keesokan harinya Arina sudah berangkat ke sekolah bersama Lyodra. mereka berangkat menggunakan mobil Lyodra.

"Ly, lo udah bawa buku IPSnya kan? hari ini ada pr soalnya." Arina terus mengobrak-abrik isi dalam tasnya untuk mencari sesuatu yang mungkin tertinggal. jam menunjukkan pukul tujuh lewat dua puluh lima menit, yang artinya bel sebentar lagi akan berbunyi.

Lyodra masih fokus menyetir sambil sesekali mengumpat, karena beberapa orang menyalip mobilnya."Gue gak tau, Rin. kita pake kesiangan lagi, gimana dong."

"Lo gimana sih, kalo ketinggalan nanti kita bisa di hukum bersihin toilet." Arina mengeluarkan seluruh barang-barangnya yang ada di tas.

"Kok nyalahin gue sih anjir—fuck! gerbang udah di tutup," kesal Lyodra. mereka sudah sampai di sekolah dan sialnya gerbang sudah di tutup.

Arina melihat jam yang ada di tangannya."Ck, pantesan telat. liat udah setengah delapan pas."

"Trus gimana dong?"

Arina berfikir. lalu tidak lama kemudian ia tersenyum penuh arti.

"Ngapain lo senyum-senyum?" Lyodra mengangkat alisnya sebelah.

"Gue tahu kita harus lewat mana."

Mereka berdua saling tatap."Jangan bilang..."

Arina tahu apa yang ada di pikiran Lyodra. gadis itu mengangguk.

Lyodra membulatkan matanya."Lo gila?! osis suka berkeliaran di sana. gue gak mau kalo ketahuan di suruh lari keliling lapangan!"

"Enggak, Ly. kita ngumpet-ngumpet."

Lyodra menggeleng.

Arina berdecak sebal."Ayok lah, Ly. gak ada cara lain. mobil lo nanti nitip di warung babeh komar."

Lyodra menghela napas."Oke fine! kalo kita ketahuan osis, lo yang gue salahin."

"Iya elah. udah buruan."

Mau tidak mau Lyodra harus membelokan mobilnya ke belakang sekolah.

sampainya di belakang sekolah. mereka turun, Arina langsung berjalan menuju warung untuk meminta izin nitip mobil di sini.

Lyodra mengikat rambutnya sambil menunggu Arina keluar dari warung. gadis itu akhirnya keluar dan berjalan menuju Lyodra.

"Ayok," Arina dan Lyodra berjalan menuju tembok pendek yang ada di sekolah.

Lyodra menatap tidak yakin tembok yang ada di depannya."Kita pake rok loh, Rin."

"Ya terus? kan ada tangga." Arina menunjuk tangga yang tidak jauh dari jangkauan mereka.

"I-iya sih. tapikan—"

"Apa sih. udah buru, lo naik duluan." Arina mengambil tangga itu, lalu di senderkan ke tembok yang akan mereka naiki.

"Jangan gue duluan dong."

"Gue tunggu di bawah biar lo gak di liatin. apa mau gue duluan yang naik, trus lo di sini sendirian? kalo ada orang gila baru tahu rasa," Arina tahu temannya ini sangat penakut.

Lyodra menggeleng."Enggak-enggak. biar gue yang naik ke atas duluan," lalu gadis itu menaiki ke tangga satu persatu. meskipun kakinya gemeteran tapi ia harus tetep berusaha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARINA & ERZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang