Maaf baru update soalnya agak sibuk sekolah dan eskul jadinya gak up beberapa Minggu ini
Happy reading guys
.
.
.Author POV
Seminggu setelah kejadian itu Bomi tidak masuk sekolah karna menjalankan hukumannya yaitu mencari tau keberadaan chorong dan membawa Changsub untuk di adili
06.45 AM
"Apakah kalian menemukan chorong?" Ucap Bomi kepada bawahannya yang sedang mencari jejak chorong
"Kami menemukan handphone di apartement yang pernah di tempati changsub" ucap bawahannya itu
"Bagus sekarang kita bisa melacaknya sekarang" ucap Bomi
Setelah itu Bomi pun pergi sekolah dengan mengendarai motornya
Saat di sekolah dia pun datang ke tempat biasa yaitu kantin
"Hai jamet" ucap Bomi kepada temannya ryujin
"Dih kak Bomi bolos seminggu" ryujin pun memukul kepala Bomi
"Lah iya si bobom baru muncul, kemana aja lu bom" di sambung moonbyul
"Byasalah"
"Alay" ucap Eunji
"Bacot hyerim" Bomi pun duduk di dekat Eunji
"Eunji tolol" Eunji pun memukul perut Bomi
"Sakit bego" Bomi pun mengelus perutnya
"Eh btw cemceman lu kok gak keliatan ya" ucap seulgi
"Dih kak lu gak tau berita hot hot?" Ucap ryujin
"Emang apaan dah" tanya seulgi sambil makan makanan milik Eunji
"Cemcemannya abis di kenthu sama orang" ucap ryujin dan di sambung dengan gelak tawa dari seulgi
"Sabar ya awokwok" Bomi pun hanya bisa diam saja
"Lu gak di apa'in sama om Yoon kan bom?" Ucap moonbyul
"Ikut gua yok" dan Bomi pun membawa mereka ke toilet cewek
Disitu Bomi mulai membuka satu persatu kancing bajunya dan saat kancingnya sudah terlepas semua dia pun membuka bajunya
Terlihat banyak sekali luka goresan dan luka sobekan di badannya
"Anjir ini mah bopeng namanya" ucap ryujin sambil memegang luka Bomi
"Sakit edan" Bomi pun. Memukul tangan ryujin
"Ini kok bisa gini bom" tanya seulgi
"Jadi ceritanya gini..."
Flashback on
Bomi POV
"Kalo gitu ikut papa"
*Aduh perasaan gua gak enak nih.. keknya bakalan di apa'in* kata gua di dalam hati
Waktu sampe di rumah gua pun di bawa ke ruangan yang gua sendiri baru tau kalo ada ruangan ini
Ruangannya kaya ruangan penyiksa gitu soalnya banyak alat' penyiksaan
"Pa ini kita kenapa kesini?" Kata gua dengan rasa gugup
"Duduk disitu" papa pun nunjuk kursi yang ada durinya di bagian senderannya
Terpaksa gua duduk di situ dan ngerasain sakit di bagian punggung
"Ini Bomi mau di apain pa?" Di situ papa langsung ngunci borgol tangan sama kaki yang bikin gua gak bisa ngapa'in selain diem