chapter 7

194 9 2
                                    

Author POV

Setelah chorong di temukan bersamaan dengan changsub, Bomi pun memberikan mereka kepada tuan park

Saat ini di tempat tuan park, chorong dan Changsub akan mendapatkan hukuman 

"Cih berandalan sepertimu membawa kabur putriku" tuan park menendang perut Changsub

"Kira' hukuman apa yang pantas untuk anak berandalan ini?-" Ucap Chanyeol

"Eksekusi di kolam buaya? Atau mutilasi hidup'?" Lanjut Chanyeol

"Sepertinya menjadikan dia mainan lebih baik" ucap tuan Park

"Jangan! Dia kekasih ku" ucap chorong sambil memeluk Changsub

"Masih saja membela dia, bawa dia ke kamarnya" ucap tuan Park

"Ah tidak, lebih baik bawa dia ke apartement dan suruh dia meminta maaf sambil bersujud kepada keluarga Yoon" saat tuan park berbalik badan sambil memegang segelas wine chorong pun di bawa oleh para bodyguardnya ke kediaman tuan Yoon

Author POV end

Bomi POV

"Sakit anjg, dada gua sakit" ucap gua sambil mukul dada

"Lu sakit kenapa?" Tiba' si jin sialan datang ke kamar gua

"Sakit rasanya liat orang yang gua suka, lebih suka sama orang lain" gua yang tadinya tiduran akhirnya duduk

"Cinta bertepuk sebelah tangan" seketika Jongjin gua pukul pake bantal

"Sakit babi"

"Lebay kek Uke" saat gua lagi gelud sama Jongjin tiba' my babeh datang ke kamar

"Bomi sekarang kau ke apartement" karna gua gedek sama si Changsub akhirnya gua nolak

"Gak mau pah kesel aku" gua pun tidur sambil tengkurep

Tiba' para bodyguardnya papah ngebopong gua dan bawa gua ke mobil

"Eh anjir gua mau jatoh tolol"

Karna gua ngomong kasar di depan papah, pantat gua di pukul kenceng banget

"Iyaiya pah maaf maaf" dan gua pun pasrah di bawa bodyguard papah sambil liatin papah yang jalan di belakang bodyguardnya

"Kamu harus minta penjelasan ke calon istri kamu" ucap papah sebelum si bodyguard sialan itu masukin gua ke mobil

"Pak bisa berenti gak? Kebelet nih" bohong gua ke pak supirnya

Seketika pak supirnya ngasih botol mineral yang kosong

"Pake itu aja tuan" dan ya gua pun cuma bisa diem karna si supir gak mau berhenti malah nyuruh gua buat pipis di botol mineral

"Si bapak mah gak asih ah masa gua harus pipis di situ pak" protes gua

"Bapak sudah tau apa yang tuan muda punya" seketika gua nutup selangkangan gua

"Pengintip"

"Bos yang memberi tau saya" seketika gua pun terdiam

Bomi POV end

Author POV

Setelah sampai di apartement, Bomi pun masuk ke dalam dengan malas

Dan dia pun melihat chorong yang sedang duduk di sofa, tanpa fikir panjang Bomi pun pergi ke kamarnya tapi di tahan oleh chorong

"M-maaf" ucap chorong

Bomi langsung lepasin tangannya chorong gitu aja dan pergi ke kamar

"Bomi tunggu dulu" ucap chorong lalu mengikuti arah Bomi

"A-aku minta maaf" ucap chorong

"Gua kasih 10 menit buat jelasin" ucap Bomi sambil duduk di kasurnya

"J-jadi aku sama Changsub waktu itu lagi mabuk jadi kita gak sengaja, karna panik kita pun pergi ke Jepang karna takut, dan kita pun merutuki perbuatan kita tapi semuanya sudah terlambat untuk di sesali, jadi aku-" belum selesai menjelaskan semuanya Bomi pun mencela perkataan chorong

"Waktunya udah abis, sana gua mau tidur" ucap Bomi mengusir chorong

"T-tapi aku ingin mengatakan sesuatu" ucap chorong pelan

"Katakan"

"S-sepertinya aku hamil, t-tapi ini hanya perkiraan ku saja" ucap chorong sambil mengusap perutnya

"Beli testpack sana" Bomi pun tidur sambil membelakangi chorong

"Ba-baiklah" dan chorong pun pergi membeli testpack sindiran dan melihat hasilnya

Dia pun kembali lagi ke kamar Bomi

"Bomi a-aku beneran hamil, testpacknya menunjukkan dua garis biru" ucap chorong

Bomi pun melihat itu dan kaget karna chorong hamil dan Bomi pun menelpon keluarganya

"Pah dia hamil, sepertinya kita harus segera eksekusi manusia sialan itu" ucap Bomi dan di iyakan oleh kedua keluarga itu

"Bersiaplah dan pakai baju yang hangat" ucap Bomi sambil pergi dari apartement itu

Chorong pun hanya bisa mengikuti apa kata Bomi

*ruang eksekusi*

"Kenapa kita kesini?" Ucap chorong

"Kita bakal liat ayah dari bayi itu di eksekusi" ucap Bomi dan chorong pun syok karna pacarnya akan di eksekusi

"K-kenapa begitu?"

"Ya karna dia berbuat salah" ucap Jongjin yang datang dari arah belakang

"T-tapi semua ini bisa di selesaikan dengan baik' " ucap chorong

"Dia membuat masalah besar jadi apa salahnya kita mengeksekusi dia" ucap adik chorong

"Mari kita liat kematian tikus itu" ucap Bomi sambil duduk di kursi yang sudah di sediakan

*Setelah eksekusi*

"Akhirnya benalu itu mati" ucap ryujin

"Bah kok lu ada di sini sat" ucap Bomi kepada ryujin

"Apa salahnya gua ikut nonton lagian om gak ngelarang gua" ryujin pun mendekat ke arah Bomi

"Emang tolol" Bomi pun memukul kepala ryujin

"Selamat gorilla lu bakalan jadi bapack" ucap ryujin

"Bukan anak gua itu mah", celetuk Bomi

"Gak boleh gitu, itu calon istri lu kak"

"Itu dulu, sekarang gada rasa sedikit pun" ucap Bomi yang ternyata menyakiti hati chorong

Ryujin pun mendatangi chorong

"Kak yang kuat ya soalnya ini salah lu sendiri, lu harus bisa bikin Bomi jadi suka lagi sama lu" ucap ryujin sambil menepuk pundak chorong

"Aku sedang berusaha mengikhlaskan kepergian Changsub dan mencoba mencintai Bomi" ucap chorong sambil tersenyum

"Berjuang kak" ucap Jongjin dan ryujin

"Iya terima kasih" ucap chorong

.
.
..
...
....


T.                              B.                                C

Ku gak akan tinggalin pesan apapun soalnya udah ngantuk anjrot

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

posesif {Futa}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang