twenty one

6.1K 504 21
                                    

"Aku rasa itu tidak baik unnie kita sama sama wanita" kata rose tanpa berani menatap jisoo

"Aku tau akan hal itu Chaeng . Baiklah aku tidak akan memaksamu untuk menerimaku . Lupakan saja apa yang aku katakan tadi , agar kau tidak canggung dengan ku" kata jisoo memaksakan senyuman nya . Padahal hatinya sangat sakit saat ini

"Kau tersenyum tapi air mata mu terjatuh unnie" kata rose yang sudah berani menatap jisoo . Dia dapat melihat tatapan sakit di mata jisoo , sebenarnya dia juga merasakan apa yang jisoo rasakan hanya saja dia masih menyangkal nya .

"Ah aku baik baik saja" kata jisoo menghapus air matanya .

"Bisakah kau mengantarku ku ke kamar ku ? Aku ingin istirahat" kata jisoo padahal mereka baru bangun tidur . Itu hanya alasannya saja karna saat ini dia ingin menangis sekuat kuat nya . Dia tidak pernah tahu rasanya sangat sakit saat cinta mu bertepuk sebelah tangan .(itu sangat sakit readers , uh rasanya tidak bisa dijelaskan bahkan pikiran tentang seseorang yang kita cintai terlintas dipikiran kita , sakit nya langsung terasa loh setelah tahu cinta mu tak terbalaskan 😂)

"Baiklah unnie" kata rose membantu jisoo berjalan ke kamar nya

"Istirahat lah unnie . Aku akan berada di ruang tengah sampai Jenni unnie datang" kata rose membantu jisoo berbaring di ranjang nya .
Jisoo hanya tersenyum dan mengangguk
Setelah itu rose langsung pergi meninggalkan jisoo di kamarnya .

Rose berdiri didepan pintu kamar jisoo , dia bisa mendengar suara isakan jisoo yang ditahan , karna pintu nya belum sepenuhnya ditutup rose . Jadi dia bisa mendengar suara tangisan jisoo .

Jisoo POV

aku tidak tahu kalau rasanya sesakit ini . Dadaku terasa sesak , aku tau kalau salah jika berhubungan dengan sesama wanita . Andai aku bisa mengatur hati ku mungkin aku tidak akan merasakan sesakit ini .

"Mommy hiks hiks ini sangat sesak" lirihku mata ku terasa panas

Ini terlalu sakit , tapi aku harus bisa . Ya mungkin yang dikatakan rose memang benar perasaan ini sala-

Cupp

Aku membuka mataku . Jantung ku seperti berhenti berdetak milihat siapa yang mencium bibiku . Mataku membulat sempurna i-ini diluar dugaan ku ,

"Jangan menangis itu membuat ku merasa sesak" katanya dengan mata yang memerah dia pasti juga habis menangis

"Bantu aku untuk meyakinkan diriku sendiri bahwa aku juga mencintaimu unnie" katanya . Dia rose , dia kembali setelah keluar dari kamar ku . Nafas ku terasa tercekat aku masih terkejut

"Unnie?" Katanya melambaikan tangannya didepan wajah ku membuat ku tersadar

"N-ne?" Jawabku linglung
Sesaat aku teringat kata katanya barusan yang dia ucapkan , dia meminta ku untuk meyakinkan dirinya .
Dia mencondongkan tubuhnya karna aku di posisi tidur . Aku langsung memeluknya dengan erat , airmata ku kembali jatuh , tapi berbeda dengan sebelumnya , ini adalah airmata bahagia .

"Jangan menangi lagi" katanya melepaskan pelukan ku dan ternyata dia sudah berada di atas ku tangan kirinya menahan tubuhnya sedangkan tangan kanannya menghapus air mataku .

"Apa ini nyata?" Tanya ku menyentuh wajahnya dengan jariku . Dia tersenyum

Chupp

"Ini nyata" katanya mencium bibirku

Aku langsung menarik tengkuk nya dan mencium nya . Dia memejamkan matanya membuat ku melumat bibirnya dengan lembut

Jisoo pov end

SEXY ICE (jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang