thirty-four

6K 597 6
                                    

Aku tepati janji ku karna di chapter sebelumnya udah janji .

Tapi readers ku tersayang Tolong disetiap chapter selanjutnya di vote ya , kalian hanya tinggal menekan bintang apa susah nya .
Tolong hargai author yang udah capek ngetik panjang lebar , ini bukan berlaku untuk ff milik ku saja tapi untuk author yang lain nya juga

kalau kalian ngeluh setelah baca ini bilang sama aku ! Atau kirim ke wa 0856-9394-1763 . Sebelum chat kasih tau nama id akun WP mu .


Selamat membaca




























Jennie bangun dari tidurnya dan melihat Lisa yang sekarang sudah menjadi istri nya sedang tidur terlelap . Seketika dia tersenyum dan melihat keadaan kamar mereka berdua berantakan karna pakaian yang mereka kenakan sebelumnya berserakan dimana-mana .

Pikirkan Jennie kembali pada malam sebelumnya

Flashback

Jennie duduk diatas sofa di kamar melipat kedua tangannya didepan dada sembari menunggu Lisa yang masih mandi .

Tak lama kemudian Lisa keluar dari kamar mandi mengenakan bathrobe dan berjalan melewati Jennie yang menatapnya dengan tajam .
Setelah mendapatkan pakaian piyama , Lisa kembali lagi ke kamar mandi untuk memakai baju .

"Kemari" ucap Jennie menghentikan langkah Lisa yang ingin naik ke atas ranjang
Lisa berjalan dengan menundukkan kepalanya dan berhenti tepat didepan Jennie

"Kau tau apa salah mu?" Tanya Jennie dingin

"Tau unnie" suara Lisa hampir tidak terdengar tapi karna Jennie berada didekatnya jadi dia mendengar nya

"Kau pergi kemana? Bukankah tadi aku menyuruh mu untuk menunggu ku di apartemen?"

"Mian unnie . Aku menemui teman ku di caffe depan dan lupa dengan ucapan mu"

"Apa kau tau ? Aku mengkhawatirkan mu? Kalau misalkan kau memberikan ku kabar kalau kau pergi keluar , aku memaklumi nya . Tapi kau pergi tanpa memberi tahu ku . Bagaimana jika kau kenapa kenapa diluar sana"

"Aku tidak menyuruhmu menangis" sambung Jennie melihat Lisa yang sudah menangis 

Lisa menghapus air matanya dan menggigit bibirnya agar suara isakan nya tidak keluar . Dia takut melihat Jennie yang saat ini seakan Jennie ingin membunuh nya

"M-mian unnie"

Jennie POV

Sebenarnya aku tidak tega untuk memarahi nya tapi aku sangat kesal karna dia keluar tanpa memberi tahu ku . Aku hanya takut dia tiba tiba menghilang dari ku

"M-mian unnie" ucapnya dengan menghapus air matanya . Aku melihatnya menggigit bibirnya agar suara isakan nya tidak keluar

Perlahan aku menghela nafas panjang dan menariknya mendudukkan nya dipangkuan ku .

"Baby lihat aku" ucapku mengangkat kepalanya agar tidak menunduk lagi

"Kau tau , aku khawatir dengan mu aku takut kau tiba tiba menghilang dari pandangan ku Lisa" ucap ku lembut kini tangan ku menghapus air matanya

"Hiks hiks Aku tidak akan mengulanginya lagi , maafkan aku unnie" dia memeluk leherku dan menangis kembali

"Kalau kau melakukannya lagi bagaimana?" Tanya ku mengelus punggung nya

"Hukum aku" ucap nya . Aku merasa geli karna dia mendengus leher ku dan itu membuat tubuh ku terasa panas

"Baiklah aku akan menghukum mu" aku menarik kepalanya ke depan wajah ku

SEXY ICE (jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang