#04

313 48 14
                                    

"Sizhui,kau bilang akan mengajariku beberapa taktik bela diri?"

Sizhui menoleh ke sebelahnya dimana Jingyi memasang wajah memohon padanya.

"Ayolah.."

Sizhui tersenyum,"Bagaimana jika aku mengajarimu setelah selesai ujian??

Jingyi cemberut,sebenarnya ia tidak terima.
Sedangkan Sizhui mulai tersenyum gemas melihat Jingyi memajukan bibirnya dengan ekspressi yang imut.
Itu membuat Sizhui ingin sekali mencubit pipinya.

Tapi karena tahu itu tidak sopan,akhirnya Sizhui hanya bisa mengelus kepala Jingyi dengan lembut.

"Aku tak akan mengingkari janji"

Jingyi perlahan menarik bibirnya ke atas membentuk sebuah senyuman.
"Baiklah"

.

.

.

Senja mulai tiba.
Langit jingga juga awan kemerahan membentang di atas Gusu,menandakan hari mulai menggelap.

Karena peraturan dan jam yang ditentukan,Sizhui dan Jingyi memutuskan untuk keluar dari perpustakaan.

Sizhui menghabiskan waktunya dengan membaca selama 4 jam,sedangkan Jingyi hanya membaca 2 jam sisanya menunggu Sizhui.
Ia hanya pura-pura melihat buku,tidak ingin Sizhui tahu bahwa ia tidak membacanya.

"Sizhui,sepertinya kamarku bersebelahan denganmu,kapan-kapan main saja ya"

Sizhui tersenyum,ia mengiyakan.
Tapi bingung juga karena peraturan sekte tidak mengizikan untuk masuk ke ruangan satu sama lain.

"Sizhui,sebenarnya kau tinggal dengan siapa? Apa kau kenal dengan Hanguang-jun sebelumnya?"

Sizhui yang mendengar pertanyaan itu lantas terdiam.
Bibirnya terkatup,tidak lagi merekahkan senyuman lembut.
Matanya perlahan meredup,tidak lagi memaparkan sinar.
Sizhui menundukkan kepalanya,tidak paham apa situasi yang ia jalani sekarang.
Ia tidak ingin menjawab pertanyaan Jingyi,tapi ia juga tidak ingin mengabaikan Jingyi.

Benar-benar pilihan yang berat.

Sizhui membuka mulutnya,"Ya..aku memang mengenal Hanguang-jun,tapi aku tidak mengenal dengan sendirinya. Hanguang-jun telah menyelamatkan hidupku dan aku bersyukur karena itu."

Sizhui kemudian terdiam lalu bicara lagi,"Soal aku tinggal dengan siapa,jawabannya adalah aku tinggal dengan keluargaku,tapi karena aku terlalu lemah dan egois...aku jadi menghancurkan semuanya"

Air mata Sizhui tak lagi bisa di bendung.
Setetes permata bening jatuh dari pelupuk matanya.
Isakan kecil terdengar jelas diantara mereka semua.

"Aku ingin minta maaf..benar-benar ingin minta maaf karena aku salah..", Sizhui tidak lagi dapat menahan suaranya.
Hanya ini yang bisa ia lakukan untuk menumpahkan semua rasa sakitnya selama ini.

"Kak Wei,kak Wenning dan kak WenQing aku merindukan kalian..."

Jingyi terdiam kaku di tempatnya.
Melihat Sizhui yang menangis seperti ini membuat dadanya berdenyut sakit.
Ia tahu rasanya kehilangan keluarga,dan rasa bersalah yang ada di lubuk hati setiap manusia yang mengalaminya pasti tidak akan pernah hilang.

Jingyi tersenyum kecil,mengulurkan tangannya lalu mendekap Sizhui dalam dekapan hangatnya.

"Sizhui,aku mengerti apa yang kau alami,aku juga merasakannya,maka dari itu jangan sedih karena aku ada disini untukmu" bisik Jingyi di telinga Sizhui.

Sizhui yang mendengar itu tidak lagi dapat menahan semuanya,tangisnya makin menjadi-jadi.

Sizhui hanyalah bocah berumur 7 tahun yang baru saja kehilangan keluarganya.
Kesepian dalam kesunyian membuatnya hampa.
Tapi ketika ada Jingyi disisinya saat ini,ia merasa amat hangat.
Ada yang memberinya pelukan,juga kata-kata yang dapat menyemangatinya.

"Aku sangat bersyukur bisa mengenalmu Jingyi".

Tap,tap,tap

Suara langkah kaki dari kejauhan menyadarkan mereka.
Sizhui dan Jingyi tersadar dan lekas melepas pelukan mereka.
Tapi itu terlambat sebelum sosok Hanguang-Jun keluar dari bayangan.

"H-hanguang-jun?" Ucap Sizhui dan Jingyi bersamaan.

Lan Wangji secara langsung memperhatikan hal yang benar-benar terlihat membingungkan di matanya.

Sizhui memeluk Jingyi.

Dan Jingyi memeluk Sizhui.

Sebenarnya apa yang mereka lakukan sekarang?

Dua anak yang saling berpelukan itu terpaku sebentar sampai akhirnya mereka tersadar dan membungkuk hormat.

Lan Wangji mendekat ke arah mereka,lalu melirik Jingyi untuk menyuruhnya memasuki kamar.

Jingyi yang mengerti langsung membungkuk hormat lalu melambaikan tangan ke arah Sizhui dan memasuki kamarnya.

Lan Wangji mengalihkan pandangannya pada Sizhui,sekilas melihat ketakutan di wajah bocah itu.

Sizhui mengira Lan Wangji akan memarahinya karena salah paham,tapi justru ia mendapat elussan di kepalanya dari Lan Wangji.

Lan Wangji tahu,Sizhui habis menangis.
Ia dapat melihat kantung mata Sizhui yang memerah.
Ia hanya dapat menenangkannya dengan ini,karena Lan Wangji sendiri adalah orang yang irit bicara.

Sizhui permisi lalu memasuki kamarnya,dengan Lan Wangji yang masih mematung di sana.
Lan Wangji menghela nafas pelan,melirik pintu kamar Sizhui yang sudah tertutup.
Ia tahu apa yang mengganggu pikiran Sizhui sekarang.

Langkahnya mengambil alih untuk pergi menjauh dari sana,meninggalkan ruangan Sizhui dengan keheningan.

"Wei Ying,kapan kau kembali?.."

.

.

.

Tbc!

Hai kawan2 maafkan saya yg kemarin2 gk up karna banyak tugas.
Kali ini chapternya agak dikit ya,maaf bgt karna bsk saya mulai menjalankan PTS.

Btw,ada satu pertanyaan.
Kalian mau story ini berjalan seperti biasa antara Sizhui dan Jingyi,
Atau kalian mau ditambahkan unsur Omegavers?

Saya akan sangat menghargai keputusan Reader² semua,kalau bisa kalian comment ya untuk menjawab pertanyaan ini.
Karna saya butuh saran dari kalian para pembaca².

Ok sekian terimakasih!^^

Janlup vote + comment



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Story [Sizhui x Jingyi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang