Mari pencet tanda bintang, terus kunjungi profil, lalu pencet tanda "ikuti" oghey ^^
♪•♥•♪
Minggu, 3 Desember 2176
Saat Arunika mulai menampakkan eksistensi, semua makhluk hidup mulai menjalankan aktivitas. Berbeda dengan hari-hari kemarin, ketika semua orang bangun lalu menyibukkan diri dengan sekolah atau pergi ke kantor. Namun hari ini, saatnya untuk santai atau bepergian menghabiskan waktu bersama keluarga.
Minggu yang cerah ini, Adhwa dan Rifqah pergi mengunjungi taman untuk sekedar menikmati akhir pekan. Kedua gadis yang menginjak usia pubertas itu, ditemani oleh Kakak mereka masing-masing.
Alfath Adelaida, Kakak Adhwa dan Rinda Yeoun, Kakak Rifqah. Mereka mengantarkan sekaligus menemani Adik mereka. Taman memang cukup jauh dari kompleks perumahan Adhwa dan Rifqah.
Suasana taman yang ramai, membuat Adhwa dan Rifqah kesulitan mencari satu sama lain. Sampai akhirnya, Adhwa melihat Rifqah yang tengah duduk di bawah pohon beringin bersama Rinda, Kakaknya.
Adhwa berteriak ketika mengetahui keberadaan Rifqah, "Rifqah!!!! Aku disini!!!"
Lalu Adhwa pun berlari menuju ke tempat Rifqah duduk, disusul Alfath mengikuti dari belakang.
"Hai Adhwa, masih ingat dengan ku?" Rinda menyapa Adhwa yang kini duduk di samping kiri Rifqah.
Adhwa mengingat-ingat siapa orang yang kini duduk di sebelah kanan Rifqah, "Kak Rinda? Benar?"
"Benar sekali! Sudah lama kita tidak bertemu lagi ya Adhwa," basa-basi Rinda.
"Iya, Kakak selama ini kemana?" tanya Adhwa dengan ekspresi heran.
Dari arah belakang, ada seseorang yang menjawab pertanyaan Adhwa, "Dia tidak kemana-mana Adhwa, hanya saja dia memang sibuk dan jarang ada di rumah."
"Alfath?" Rinda rupanya mengenali Alfath.
Alfath mengangguk, lalu bergabung dan duduk di samping kiri Adhwa. Rifqah dan Adhwa sibuk berbincang-bincang. Entah apa yang mereka bicarakan, sampai-sampai mereka melupakan kehadiran Rinda dan Alfath.
"Kak Alfath, Kak Rinda, Aku dan Rifqah ingin membeli sesuatu di sebelah sana ya, jangan hilang okeyy." Adhwa dan Rifqah berdiri lalu meninggalkan Alfath dan Rinda.
Beberapa saat memang hening. Tidak ada yang membuka suara. Baik Rinda maupun Alfath. Maklum dengan Rinda yang sifatnya tidak jauh beda dengan Rifqah. Namun bagaimana dengan Alfath yang sebenarnya ceria? Mengapa ia tiba-tiba kaku seperti ini?
Sampai akhirnya, Alfath membuka pembicaraan, "Apa kabar?"
"Baik, sama seperti saat aku pergi dulu," jawab Rinda dengan sedikit acuh.
"Bagaimana dengan kawan-kawan lain?" tanya Rinda. Kali ini dengan sikap yang tidak terlalu dingin.
"Aulia sedikit terluka, sementara Renald baik-baik saja." Alfath merespon kemudian mengambil daun kering yang berjatuhan di rambut Rinda.
"Terakhir kali kita bertemu seperti nya sudah lama. Saat merencanakan pertemuan mereka, benar?" Alfath sedikit memalingkan wajah.
"Ya... Aku harap, mereka berempat bisa menerima kenyataan itu." Rinda menatap Alfath, kemudian tersenyum simpul. Gadis yang hampir berusia 17 tahun itu tersipu malu ketika Alfath balas menatap dirinya.
"Lupakan semua itu, aku hanya berharap, tidak ada 2 insan diantara mereka yang harus menghadapi seperti yang kita rasakan." renung Alfath.
♪•♥•♪
Malam yang indah dengan hadir nya bulan purnama. Adhwa bergegas untuk pergi tidur. Namun, ada sesuatu yang mengusik ketenangan.
Dari arah jendela, sebuah bayangan aneh muncul. Semula berbentuk Asap menjulang tinggi. Lama-kelamaan, terbentuk suatu wujud bewarna dengan sayap yang lebarnya seakan melebihi diameter Bima sakti.
Awan dan petir menambah volume makhluk itu hingga terbentuk sebuah sayap terukir sempurna bewarna putih. Wajahnya memang tidak terlalu menyeramkan, tetapi transformasi nya lah yang dapat membuat siapapun pingsan ketakutan.
Adhwa menatap makhluk aneh itu. Orang-orang berteriak dan menyebut makhluk itu sebagai "Wink White". Oh tidak! Wink White bergerak terbang menuju arah Adhwa.
Bola mata Wink White yang merah menyala, seakan membawa tatapan ajal. Adhwa terkejut dan berlari keluar dari rumah. Aneh sekali! Tidak ada siapapun yang ia jumpai di rumahnya.
Kemana Kakak, Ayah, dan Ibu Adhwa?
Adhwa tidak punya waktu untuk memikirkan semua itu. Makhluk berbulu merah, bersayap putih dan berwajah mirip seperti manusia itu semakin gencar mengejar Adhwa.
Adhwa bisa lelah, namun ia tidak bisa menyerah. Ia terus berlari, menghiraukan darah yang mengucur dari kakinya karena terus-menerus menginjak bebatuan tajam.
Dari arah belakang, seorang anak lelaki seumuran Adhwa yang menggunakan jubah bewarna hitam dan putih, mencoba mengalihkan perhatian Wink White. Ia membawa sebuah perisai dan pedang di tangannya.
Rupanya, anak itu tidak sendiri. Muncul anak lain yang menggunakan jaket bewarna orange. Anak berjaket orange membawa sebuah senjata seperti kapak.
Kedua anak itu berusaha mati-matian menghalau Wink White. Tak diduga, anak berjubah hitam putih terkena hempasan tangan raksasa Wink White.
Anak berjubah hitam putih tergeletak tak berdaya di tanah. Adhwa bergegas berlari dan menolong anak itu. Tak lama kemudian, muncul seorang anak perempuan bergaun ungu mengeluarkan cahaya menyilaukan.
Lalu...
Semua gelap....
.
.
.Adhwa terbangun dari mimpi buruk tadi. Ini sudah kedua kalinya ia bermimpi menyeramkan seperti itu. Adhwa benar-benar tidak habis pikir mengapa dirinya selalu seperti ini.
"Tunggu sebentar," Adhwa menyibak dan mengambil sesuatu dari bawah bantal.
Sebuah gelang sederhana bewarna hitam putih, dengan rajutan yang begitu sederhana. Adhwa merasa sepertinya ia pernah melihat gelang seperti ini. Namun, kapan dan dimana?
Adhwa memilih untuk tidak melanjutkan berpikir. Karena waktu telah menunjukkan pukul setengah enam pagi. Ia harus berangkat menuju sekolah.
Adhwa memasukkan gelang tersebut ke dalam tas sekolah. Ia akan bertanya kepada Alfath. Aneh bukan, jika gelang seperti itu tiba-tiba berada di kasurnya?
♪•♥•♪
Emm, mau tau nggak nih kek apa gelang yang Adhwa temukan di bawah bantal itu? Di part selanjutnya akan aku kasih gambar 。◕‿◕。
Mungkin ada yang sudah lupa usia Alfath dan Adhwa ya? Alfath itu usia 17 tahun. Sementara Adhwa masih berusia 13 tahun atau bisa dibilang hampir 14 tahun sih. Jadi, otomatis usia Rinda dan Rifqah juga sama begitu. Rinda usia 16 tahun otw 17 tahun, sementara Rifqah usia 13 tahun otw 14 tahun.
Wajar bukan, kalau Alfath dan Rinda udah mulai bucin, jiahahah.
Informasi lagi nih, di paragraf awal part ini ada kata "Arunika". Mungkin masih banyak yang binggung. Arunika itu artinya cahaya matahari yang muncul setelah terbit.
Writing date : 14 September 2021
Publish date : 14 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasukan Pelindung Vol 1 (On Going)
Fantasy©Karya hasil Imajinatif sendiri, bukan terjemahan apalagi plagiat! ®Follow dulu sebelum baca ^^ Judul : Pasukan Pelindung Sub Judul : Penyelamatan Pasukan Pelindung Generasi ke-7 Genre : Fantasi + Aksi •••••♪••••♥••••♪••••• Tidak akan terbayang keti...