6. Bersembunyi

72 11 10
                                    

"In my dreams I hug you every day. Rewind Brilliant memories are my comfort"

-WJSN

Pukul 06.00 am alarm sudah berbunyi.

"Kringgg kringgg, kringgg"
"Eungg, hoaammzz" kata Bona, segera setelah itu, Bona beranjak dari tidurnya dan meregangkan tubuhnya, melihat sekitar, mengulurkan tangannya dan mematikan alarm. Tanpa terasa matanya kembali berat. Dia memutuskan untuk lanjut tidur.

Sementara Eunseo? Dia sudah bangun, sebenarnya Eunseo adalah vampir yang rajin, bahkan diantara saudaranya, dialah yang paling rajin. Dia keluar dari rumah Bona, melompat kesana kemari diatap rumah untuk memeriksa keadaan sekitar, memastikan tidak ada seorang vampir atau marabahaya apapun ada di sekitar Bona. Tidak hanya itu, dia juga melatih penciumannya selama memeriksa keadaan, penciumannya perlu di beri latihan karena telah lama menjadi patung. Setelah memeriksa keadaan dan memastikan semuanya aman, dia kembali ke dalam rumah, memeriksa seisi rumah Bona, kecuali kamar Bona tentunya, itu sudah dikunci, Eunseo bisa saja membukanya menggunakan sihir, tetapi kekuatannya belum sepenuhnya pulih ditambah Eunseo sangat menghargai privasi masternya.

Sambil berdiri didepan pintu kamar Bona, Eunseo menempelkan keningnya ke pintu kamar Bona, mengusap lembut pintu kamarnya. Kemudian berkata.

"Hahhh.. Apakah kehidupan vampir memang tidak beruntung seperti ini? Sialan, jika aku tau kehidupan vampir semenyesakan ini, lebih baik dikehidupan selanjutnya aku hidup sebagai Dino!" Kata Eunseo

Hatinya terus terasa sesak, antara rasa bersalah, benci, dan juga rindu. Eunseo mencoba mengatasi semuanya, dia memasuki salah satu kamar kosong di rumah Bona, mencoba memusatkan kembali energinya.

"Hahh, rasa bersalah ini datang dari mana? Seharusnya aku pintar menjaga masterku bukan? Sial sial sial, aku harus lebih kuat." Kata Eunseo.

....

Waktu sudah menunjukan pukul 11.00 am.

Bona pov

Aku mengerjapkan mataku, melihat sinar matahari yang panas menembus masuk ke dalam kamar. Mencoba mengumpulkan nyawa sambil mengecek hpku.

"HAH SUMPAH? UDAH JAM 11? KOK UDAH SIANG SIH? INI JAM NEGARA MANA?" Kataku terkejut, sungguh, apakah aku memang sekebo ini?

"Ahh omong-omong, perutku lapar" kataku sambil beranjak dari kasur dan berjalan ke dapur

Bona pov end

Bona berjalan ke dapur hingga berhenti didepan kulkas, ia membuka kulkas dan mengecek apakah ada makanan disana.

Terlihat setelah beberapa menit dia berdiam diri didepan kulkas akhirnya mengambil snack sisa kemarin, memakannya sambil berjalan ke taman belakang rumahnya

"Boo!" Ucap seseorang dibelakangnya

"AGHHH MALING! MALING!" Teriak Bona kaget sambil melempar bungkus snacknya ke wajah Eunseo.

Ya, yang ada dibelakang itu adalah Eunseo, dengan sigap Eunseo mengambil snack berharga Bona sebelum jatuh, diberikannya lagi snack itu kepada masternya sambil berkata.

"Hei master, bolehkah aku ikut mandi denganmu? Lihat benang ini masih ada" kata Eunseo menunjuk benang merah dilehernya kearah alat kelamin Bona.

Ya, Bona masih mengalami masa menstruasi dan itu menyebabkan benang itu tidak hilang selama seminggu. Tentu saja Bona merasa terganggu, sementara Eunseo, dia merasa haus dan lapar setiap melihat benang itu mengarah kepada Bona.

"Apa maksudmu? Tidak! Aku tidak akan pernah memperbolehkanmu. Bahkan meskipun kita sudah saling lama mengenal, hal itu tidak akan pernah terjadi bahkan dengan siapapun. Apalagi ora- tidak, maksudku vampir aneh sepertimu"

Eunseo yang mendengar penolakan tegas Bona merasa sedikit patah hati dan murung. Bona yang melihatnya tidak tega, meskipun Eunseo sangat menyebalkan, dia adalah anak perempuan yang sangat menggemaskan.

"Aku akan keluar hari ini, aku ingin kau ikut." kata Bona sambil kembali memakan snacknya.

"Benarkah?" Tanya Eunseo sumringah, dia sangat senang karena Bona mulai mengajaknya berkeliling bersamanya.

"Tapi Seo, benang ini, apa terlihat oleh orang lain?" Tanya Bona serius.

Eunseo langsung menggeleng, tentu saja benang itu hanya dapat dilihat oleh mereka berdua.

"Tapi kemana master akan mengajakku pergi?" Tanya Eunseo sambil mendekati Bona perlahan,

"Apakah kita akan kencan?" Tanyanya lagi dengan nada menggoda.

Tak tahan Bona dengan keusilan Eunseo, Bona lalu mengambil snack di dalam bungkus dengan sangat banyak, lalu memasukannya ke mulut Eunseo yang sedang menggodanya.

"Makan tuh kencan." Kata Bona acuh lalu masuk kembali ke dalam rumah untuk bergegas mandi dan meninggalkan Eunseo yang mulutnya penuh dengan snack dari Bona.

Sambil memproses apa yang baru saja terjadi, Eunseo mengunyah makanannya lalu tersenyum lebar. "Wah udah di ajak kencan, disuapin snack juga, emang master paling baik hati ya masterku tercinta muah muah." Kata Eunseo sumringah.

...

14.00 PM

"BRAKK BRUKK BRAKK BRUKK" Suara langkah kaki Bona yang berlarian kesana kemari, belum selesai dengan barang yang akan dibawanya.

"Em, master, kau sedang berlarian mencari apa?" Tanya Eunseo yang daritadi berdiri melihat Bona berlarian.

"SEO, SEPATU SEPATU LIAT GAK? SEPATU PUTIH ADA GARIS GARISNYA" Tanya Bona panik kepada Eunseo, pasalnya dia sudah mencari di kamar dan rak sepatu tapi tidak menemukannya.

"Sepatu?" Tanya Eunseo, dengan santainya Eunseo menjentikkan jarinya dan menggerakkan jarinya santai.

Seketika barang dari seluruh ruangan di rumah Bona berkumpul dan melayang didepan Bona. Bona sungguh kaget, mulutnya menganga melihat barang-barang itu melayang, tapi tidak lupa dengan tujuannya, Bona langsung mengambil barang-barang yang akan dibawanya, ada jaket, topi, tas, kaos kaki, dan juga sepatunya.

"Nah akhirnya ketemu juga, udah nih seo, balikin lagi ya barang barangnya" kata Bona santai.

"Cough cough, uhuk! Ah, balikin? Eh? Balikin ya?" Kata Eunseo sedikit awkward.

"Iya, balikin" kata Bona dengan nada serius.

"Ah itu... Emm, hehehe, gabisa dibalikin, tadi aku ambil semua barang yang menyimpan aroma tubuhmu, dan barang-barang itu terangkat dengan sihirku tanpa aku haru memeriksa dimana tempatnya selama jaraknya dibawah 5 meter." Kata Eunseo ragu.

Bona yang mendengarnya sedikit tersenyum lalu tertawa, 'mengapa anak ini sangat takut' pikir Bona.

"Hahahaha, tadi kamu mau sok keren di depan aku, tapi kenapa sekarang ciut?" Tanya Bona.

"Itu tidak masalah, bisa kamu taruh dan tata barangnya di pojok ruangan ini? Aku sudah cukup terbantu seo, terimakasih.

Melihat Bona tertawa tentu saja membuat Eunseo juga senang. Dengan sigap Eunseo menaruh semua barang yang tidak terambil ke pojok ruangan.

"Jadi kemana kita akan per-" ucapan Eunseo terputus.

"DARAAAAA" terdengar teriakan dari luar.

"BONA ADDARA PAPA SAMA MAMA MAMPIR BAWAIN KAMU MAKANAN, BISA BUKA PINTU PAGERNYA? MOBIL PAPA SAMA MAMA MAU MASUK"

Eunseo tentu mendengarnya, tapi Bona tidak, karena teriakan ayahnya tidak begitu kencang.

"Hey ada orang tuamu di depan" kata Eunseo santai.

"Orang tua? Orangtuaku? Ohhh gitu, eh siapa? Orangtuaku? DIDEPAN?" Teriak Bona baru menyadarinya.

'Sial sial, ada Eunseo disini gimana bisa papa sama mamah mampir?' pikir Bona panik.

"Master papa sama mama minta dibukain pager katanya" kata Eunseo lagi.

Bona langsung berlari ke arah pagar dan berteriak "EUNSEO SEMBUNYI SEKARANG JUGA!".

End.

Sorry tapi beneran udah ga dapet feel buat ngelanjutin cerita ini, mungkin bakal bikin cerita baru ya. Atau cerita yang gaperlu mikir banyak. Aku bakal bikin cerita baru kalo viewer episode ini bisa sampe 100 lebih

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

100TH YEARS 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang