:: referensi ::
refereinsi diambil dari kata referensi. kata tersebut diubah menjadi refereinsi karena tokoh utama cerita ini adalah rein dan fokus cerita ini adalah referensi yang dimiliki oleh rein.
re•fe•ren•si
n sumber acuan (rujukan, petunjuk)
:: ikhtisar ::
reinvazkia almeera lahir dari dari potret keluarga yang penuh toleransi. puncak toleransi keluarga rein bukan terletak pada bagaimana ia dididik untuk menghargai semua agama dan etnis berbeda, tetapi terwujud pada figur orangtuanya--gieba dan agam--yang merasa sempurna dengan perbedaan agama yang mereka peluk. dari keluarganya, rein memiliki banyak referensi tentang kebenaran dan keberagaman.
saat usianya tujuh belas, rein memiliki referensi lain tentang kehidupan seperti apa yang harus ia jalani--juga apa yang harus ia perjuangkan. maka, barulah rein merasa memeluk Islam saat ia berada di tahun terakhir masa putih abu-abu. sebelum itu, masa remaja rein dihabiskan dengan suasana "bebas" jakarta.
tidak dibutuhkan waktu yang lama, reinva berubah drastis. berbekal rasa penasarannya yang tinggi, pemikiran yang kritis, dan keinginan yang besar untuk berubah menjadi lebih baik, reinva hari ini adalah potret aktivis Islam yang mempunyai analisis dan retorika yang tajam. ia aktif sebagai ketua departemen UKM keislaman di kampusnya. delapan puluh persen kesehariannya berada di kampus: rapat, mengisi kajian, menjadi pembicara, membaca buku, dan melakukan kegiatan dakwah lainnya. bagi reinva, kuliah adalah bagian dari ibadah, dan prestasi yang ia miliki tidak lain untuk berdakwah.
:: status ::
on-going: september 2021 - ?
:: catatan ::
halo! selamat datang di cerita rein (si aktivis dakwah kampus) yang sempat muncul di dialektiva. sama seperti dialektiva, cerita ini masih berpusat di kampus sebagai poros perjuangan. ini cerita spiritual? betul. tapi, bukan cerita spritual yang seperti aku buat sebelumnya.
sama seperti dialektiva, refereinsi didesain untuk merepresentasikan perjuangan aktivis kampus. jadi tentu saja, cerita ini jauh dari plot tentang taaruf-khitbah-menikah-bahagia. cerita ini sudah pasti "berdarah-darah" dan mungkin banyak isu yang sensitif. jangan jadi kaum sumbu pendek ya!
kita sama-sama belajar politik dan perjuangan Islam di sini. semoga nggak berat dan justru jadi dapat banyak insight baru ya!
akhir kata, selamat berpikir, selamat menambah referensi, dan selamat datang di refereinsi!
KAMU SEDANG MEMBACA
Refereinsi
Spiritual"Kita itu bertindak sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Dan yang kita pikirkan itu sesuai dengan referensi yang kita punya. You are more than what you eat. You are what you read. You are what you see. You are what you talk with. You are what your...