Bagian 15

12K 711 2
                                    

Hallo gaess selamat malam..
Gimna kabarnya ? Semoga sehat selalu
Hujan hujan gini enak nya ngemil sambil baca ceritaaa nih hehe
-
-
-

Happy reading⚘
Saat Zahra masuk ke kamar ia terkejut karena teman-teman nya langsung memeluk dan meminta maaf padanya.

"Zahra maafin aku ya."

"Aku juga minta maaf."

"Zahra maafin aku juga." Kurang lebih seperti itulah teman-teman Zahra meminta maaf.

"Sudah sudah aku sudah maafin kalian kok. Kata Ustadz Syauqi kemarin memaafkan orang itu pahalanya banyak banget." jelas Zahra.

"Ustadz Syauqi? Kemarin?" tanya Mimi sedikit curiga.

"Eh anu apa itu kemarin aku lagi sedih tiba-tiba Ustadz Syauqi datang dan dia menjelaskan pahala orang yang memaafkan kesalahan orang lain." jelas Zahra gugup.

"Kamu kenapa gugup?"

"E-enggak kok."

"Udahlah Mi, kita bersyukur banget kamu mau maafin kita."

"Hehe iya sama sama."

"Zahra kamu hari ini sudah balik ke kamar lagi?" tanya Citra yang tiba-tiba ada di kamar Zahra.

"Ngapain Lo ke kamar kita?" ketus Mimi.

"Jangan salah paham dulu, aku kesini mau minta maaf sama Zahra."

"Zahra aku minta maaf ya, aku khilaf."

"Iya udah aku maafin kok."

"Kok di maafin gitu aja sih Ra?" Mimi tidak terima.

*****

(Mimii)
(Aku gak terima Thor )
(Udah kamu juga harus maafin dia)
(Huft yaudah deh)
(Nah gitu dong)

*****

Oke lanjut.

"Memaafkan orang itu pahalanya banyak Mi." sahut Zahra.

"Makasih ya Ra, kamu emang baik."

"Oh iya nanti aku mau ngajak kamu keliling pesantren ini boleh 'kan pasti kamu belum tau semuanya." ajak Citra.

"Jangan mau Ra, aku takut kamu di apa-apain sama dia." bujuk Mimi.

"Iya boleh." jawab Zahra.

"Ish Ra, apaan sih kamu nanti kamu kenapa-kenapa gimana?" tanya Mimi khawatir.

"Enggak aku nggak bakal kenapa-kenapa aku percaya kok Citra sudah berubah."

"Yaudahlah terserah kamu." kesal Mimi.

"Alhamdulillah" ucap Anisa.

"Kok Alhamdulillah?" tanya Mimi.

"Ya alhamdulillah dong Citra sudah berubah." sahut Anisa.

"Tau ah pokoknya aku gak percaya sama manusia satu ini." kesal Mimi meninggalkan Anisa, Zahra dan Citra.

"Aku kembali dulu ke kamar aku ya." ucap Citra pamit.

"Iya sok." jawab Zahra ramah.

"Ra, kamu beneran yakin citra udah berubah?" tanya Anisa sedikit ragu.

"Kok kamu jadi kayak Mimi Su'udzan Mulu."

"Bukannya Su'udzan tapi aku aga gak percaya."

"Udah gak papa percaya sama aku." sahut Zahra.

Berjodoh Dengan Ustadz Tampan ( Sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang