Kedua kali

740 114 14
                                    

==💕💕💕===

Bab 18

Minggu pagi Nirwa dan teman-teman SMA-nya mendatangi acara lamaran Aini dan Arya. Di sebuah rumah makan di pinggiran kota. Devandra tidak ikut menemani karena ada pekerjaan di luar kota.

Acara lamaran berlangsung secara sederhana. Namun, sangat berkesan dengan tema out door.

Setelah selesai acara lamaran. Mereka berbincang santai.

“Bentar lagi David, nih!” tunjuk Aini.

“Akhirnya berlabuh pada Yurri, ya?” imbuh Reza.

David terlihat santai tidak menanggapi. Nirwa paham, meski David tidak bercerita padanya. David masih belum merespons permintaan Ana untuk menentukan tanggal lamaran pada Yurri.

Nirwa berpendapat, sahabat sekaligus ipar itu belum move on pada Rasty.

“Inget omongan gue, Vid. Jangan coba-coba-coba gantung Yurri. Lewat dua bulan. Enggak ada pembicaraan serius. Gue suruh Yurri menjauh dari elo,” ancam Julyan.

“Berisik!” sahut David.

“Kayak Andi, nih. Santai banget ditinggal Nia,” ungkap Reza. Andi yang menjadi objek pandangan teman-temannya, terlihat santai menggoyangkan gelas minuman bersoda.

“Serius, Ndi?” tanya Nirwa.

“Santai aja, kali!” sahut Andi.

“Kenapa putus?” tanya Aini.

“Perusahaan obat tempat gue kayaknya lagi goyang. Gue cerita ke Nia. Enggak tahu, ya. Nia berpikir apa. Mungkin pikirannya, gue bakal jadi pengangguran, maybe?” Andi mengakat bahu seraya meletakan gelas pada meja bundar.

“Bagus, dong. Sudah ketahuan dari awal jika Nia-cewek sukanya  seneng-seneng doang. Dari awal gue sudah nebak, Nia itu matre,” tuduh Reza yang duduk di depan Andi.

“Buat gue, enggak ada cewek matre, Za. Yang ada itu cowok enggak mampu nyenengin cewek,” jawab Andi terkekeh. Buah kelengkeng melayang ke wajah tampannya.

“Terus ….” tanya Julyan penasaran.

“Ya, enggak, terus-terus. Gue lepasin, dia minta putus. Padahal gue jadi pengangguran juga masih bisa ngajak dia seneng-seneng sampe tahun depan,” ujar Andi Bangga. Dibalas teman-teman yang duduk berkeliling mencebik. Namun, membenarkan ucapan pria itu. Posisinya sebagai manajer sales pada perusahaan obat tidak perlu diragukan lagi.

“Sekarang gue liat, dia sudah deket dengan cowok lain,” beritahu Andi.

“Serius?” tanya Nirwa dan David berbarengan.

“Lebih tajir pastinya, ya?” ledek Reza.

“Waktu ngajak putus, gue sudah tahu sih. Doi lagi deket sama pria, tapi gue nggak ambil pusing. Gue Cuma tanya aja sama dia satu hal,” jelas Andi.

“Tanya lebih kaya atau lebih ganteng?” Julyan ikut meledek.

Dengan mengibas tangan. Andi berkata,”Hais … itu pertanyaan standart Bro!”

“Terus apa?” tanya mereka serempak penasaran.

“Gue tanya ke Nia, mana yang lebih panjang. Antara   gue dan pacar barunya?”

Andi langsung melindungi kepalanya, serentak teman-teman yang duduk berkeliling meja bundar mendekat dan memberikan toyoran pada kepalanya.

“Dasar otak mesum,” lontar Reza.

=♥♥♥=

Nirwa membalas pesan Devandra. Sudah dua hari pria itu keluar kota. Biasanya jika keluar kota ada sesuatu yang penting dan tidak bisa ditangani anak buahnya.

Jodoh Tak Pernah salahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang