Happy reading~
Terdengar beberapa bunyi ketukan keras berasal dari papan tulis yang diketuk oleh sang ketua kelas. Akan ada informasi yang akan ia sampaikan kepada semua yang berada dikelas tersebut, jadi ia berharap agar semuanya untuk diam sejenak.
Ketukan tersebut membuat seluruh murid 10 IPS yang awalnya ribut, kini mendadak jadi hening. Seketika semua murid didalam kelas itu memandang kearah depan. Terdapat sang ketua kelas dan sekretaris yang sedang berdiri didepan.
"Mohon perhatian semuanya sebentar. Ada yang ingin disampaikan, mohon untuk semuanya agar diam dan dengarkan sejenak." Ucap sang ketua kelas memulai.
"Jadi gini semuanya-"
Saat ia ingin melanjutkan ucapannya, tiba-tiba saja terdengar suara gaduh dari tempat duduk paling pojok.
"Sakit njir,"
"Ga usah pegang-pegang lu, najis."
Plak
"Tangan lu mau gue patahin ya!"
"Aelah pelit banget, mau dong."
"Beli!"
"Woi cok, yang dipojok bisa diem dulu gak?!" Teriak ketua kelas dengan raut wajah kesal. Ia hanya ingin meminta sedikit waktu saja untuk menyampaikan amanah dari guru mapel pada hari ini, tetapi ternyata ada beberapa murid yang belum diam dan mendengarkan dirinya yang berada didepan saat ini.
"Oi yang disudut."
Masih belum diam. Emang agak sulit mengatur murid dikelas ini, terasa tidak ada harga dirinya ia sebagai ketua kelas.
"Woi ngok!" Habis sudah kesabaran sang ketua kelas.
"Anjir, belum pernah ngeliat papan tulis melayang ya!"
"Sabar do, ntar muka lu cepet keriput." Celetuk seorang perempuan yang berdiri disamping laki-laki yang menjabat sebagai ketua kelas itu. Mengusap pelan pundak sang ketua kelas. Seketika ia membulatkan matanya saat melihat laki-laki tersebut menuju arah pojokan.
"Bahaya nih, siaga satu." Gumamnya. Ia mencoba merentangkan kedua tangannya untuk menghalangi langkah laki-laki tersebut.
"Udah do, orang kayak gitu gak usah di ladenin."
"Lanjut aja." Laki-laki tersebut Menghela napas panjang. Memulai kembali apa yang hendak disampaikan nya.
"Ini ada tugas dari Bu Lily. Siap gak siap harus dikumpul, soalnya ada 25 dan soalnya bakal ditulis Keyla dipapan tulis."
Sang ketua kelas melanjutkan ucapannya lagi saat tidak lagi mendengar suara keributan.
"Ada yang mau ditanyakan?"
"Tugasnya individu atau perkelompok?"
"Individu."
"Boleh nyontek gak?"
"Boleh, asal ada yang mau nyontekin."
"Soalnya bisa dikurangin gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends||ENHYPEN
Teen Fiction❝Karena adanya kalian, aku tau apa itu artinya sahabat.❞ kisah beberapa anak muda yang penuh misteri dan dipertemukan untuk saling melengkapi. memiliki satu tujuan yang sama yaitu, mencari sebuah kebahagiaan yang abadi. ·bukan kehidupan nyata para...