Satu

10K 756 22
                                    

Welcome to my story!

•Disclaimer! : This story here is just fanfiction, don't relate to real life.

•Don't forget vote and comment before or after reading Thank you!❤🤝


Enjoy this story!

▪︎

▪︎

▪︎


"Markk enghh temani aku buang air kecil please" Lirih pemuda manis bernama Lee Haechan yang sedang menahan dirinya mati-matian agar tidak keluar di celana, ia terus memanggil sahabat karibnya yang tengah tertidur pulas beralaskan kasur tipis dan selimut tebal jumbo sebagai penghangat diri dari dinginnya angin malam hari ini.

"Err baiklah sayang~" jawab Mark yang sedari tadi menjadi objek pukulan kecil dari tangan mungil Haechan, Mark menghela nafasnya karena dirinya yang tengah sangat mengantuk akibat baru terlelap sekitar beberapa menit yang lalu, namun ia pun memilih bangun dari tidurnya demi kesayangannya ini.

"Berhenti mengatakan sayang atau aku tidak mau jadi sahabatmu lagi huh!" Ancam Haechan dengan wajah sebalnya, ia sangat sesak ia ingin segera buang air kecil tetapi Mark malah tak lupa untuk selalu menggodanya.

"Yasudah tidak usah jadi sahabatmu, jadi suamimu saja bagaimana chan?" Goda Mark lagi sebelum Haechan menarik tangannya untuk keluar dari tenda mereka dan kemudian berlari ke dalam hutan, ia sunghuh tidak tahan ingin buang air kecil dan persetan saja dengan gombalan tuan Mark Lee itu.

Tanpa sadar kini mereka berlari sangat jauh kedalam hutan dikarenakan Haechan yang takut dipermalukan oleh teman-teman nakalnya yang hobi mengintip, seluruh temannya rata-rata juga mengetahui jika haechan adalah orang yang sangat pemalu, maka dari itu mereka semua sangat senang hati untuk menggoda Haechan.

"Hufhh ahkirnyaa" Haechan menghela nafas lega setelah buang air kecilnya selesai.

"Chan suasana malam ini sangat mendukung untuk aku mengungkapkan-" Namun saat mendengar decakan pelan dari Haechan membuat mark menghentikan ucapannya dan beralih segera merangkul pundak sempit si pendek berambut karamel itu.

"Jangan seperti itu terus kita ini harus normal mark!" Haechan mencebik kesal sambil mencubit pelan pipi tirus sahabatnya.

"Kau tahu kan Chan jika perasaan itu tidak bisa dipaksakan, jika aku inginnya dirimu tidak mungkin aku dipaksa harus mencintai wanita, itu hal yang mustahil Haechan, i need ken not barbie" Jawab Mark dengan lesu.

"Yasudah cari pria lain kenapa harus aku" Ujar Haechan sambil menghela nafas pelan, lelah rasanya Haechan karena sehari-hari harus terus-terusan menolak sahabatnya ini.

"Apa kau yakin kau tidak akan cemburu nantinya? Kemarin saja saat aku dekat dengan baekhyun hyung kau terlihat tidak menyukainya haechan-a" Huh lihatlah tidak ada gunanya kan berdebat dengan Mark? Dia benar-benar seorang pengungkit yang baik!

"Mark aku sedang tidak mood berbicara banyak denganmu, intinya cerna ucapanmu karna itu lebih pantas untuk dirimu!" Ujar haechan ketus yang mendapat gelak tawa dari sang sahabat.

"Jangan munafik Haechan-a apa kau ingat saat aku sedang menggombal kepadamu kau selalu bersemu? Apa itu reaksi normal yang dilakukan oleh seorang laki-laki yang normal sepertimu?"

𝙼𝚊𝚛𝚔𝚑𝚢𝚞𝚌𝚔✔ [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang