Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHAPTER TWO ─── ex !
•••
TING!
Unknown : ▄ aku tidak akan berhenti sampai kau menerima ku kembali.
TING!
Unknown : ▄ ingat itu.
TING!
Unknown : ▄ goodnight n ily , babe ♡ -ur ex
Berdecih, lantas kembali matikan layar gawai dengan cibir. Heran pula menghampiri pikir akan tindakan yang tengah dilakukan sang mantan kekasih nya satu ini.
Padahal mereka telah lama usai dalam hubungan. Namun, tanpa sebab yang jelas, teruna itu kembali menghubunginya. Bahkan sudah sejak 2 minggu belakangan ini pula.
Aneh.
Ada yang tak beres. Ia pasti memiliki maksud lain.
Bukan tanpa alasan, tapi pantas agaknya jelita harus berfikir negatif sejak dini. Sebab pemuda bukanlah sosok yang baik-baik.
"Merepotkan"
[name] berujar, lantas setelahnya merebahkan diri dan bersiap untuk pergi ke alam mimpi. Sebab hari esok, masih ada jadwal sekolah yang tengah menanti.
༉‧₊˚.
"[name], kenapa kau terus menghindari ku?"
Puan berdecak. Kesa sebab sosok teruna yang tak henti-henti menghampiri. Terus meneror kemana-mana. Baik itu melalui pesan yang dikirimkan nya atau bahkan saat mereka berjumpa.
Seperti sekarang contohnya.
Padahal jelita tadinya tengah menunggu sang pujaan yang akan menjemput sebab sekolah telah usai. Namun tanpa disangka, malah dapati teruna lain yang datang. Lantas memicu amarah dalam diri pula sebab terus-menerus memaksakan kehendak nya.
"Kenji, tolong! Berhentilah menguntit ku! Kau sangat menganggu!"
[name] menarik paksa tangannya yang ditahan.
"Ayolah, aku hanya ingin mengajak mu untuk balikan"
"Aku sudah mengatakannya bukan, kalau aku telah memiliki pacar?!"
Vokalnya meninggi. Lantaran sudah kelewat risih akan ajakan sang mantan kekasih yang telah menghantui nya berhari-hari.
"Putuskan saja dia, atau jadikan aku pacar kedua mu"
Netra lembayung membulat tak percaya, "Kau menyuruhku untuk berselingkuh? Kau gila ya?!"
"Jangan munafik, [name]. Kau sendiri pasti masih menyimpan rasa padaku, bukan?" ujarnya.
