Rosie Prepare

2.1K 255 14
                                    

Senin, 23 Maret 2018
Paris Mall, 8.00 PM

Seorang wanita jangkung bersama wanita sexy di sampingnya baru saja keluar dari sebuah pusat perbelanjaan besar dengan menggendong gadis kecil yang sudah tertidur di sisi kirinya dan juga kantong besar di sisi kanannya. Mereka baru saja menguras sedikit uangnya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari sekaligus beberapa barang yang sedang mereka cari. Terlihat langit sudah sangat gelap disertai dengan beberapa pengunjung yang sudah mulai berdatangan untuk menghabiskan waktu malam mereka untuk bersenang-senang disana.

"Baby, tolong masukkan semuanya ke dalam bagasi. Aku akan menurunkan Alice sebentar" perintah Lisa diangguki oleh Jennie. Melihat sang istri yang sedang kesusahan Jennie bergegas meraih kantong besar yang Lisa letakkan di samping mobil untuk segera menatanya di belakang. Saat mereka sudah selesai dengan semuanya, para wanita itu bergegas pergi dengan mobil yang Lisa kendarai. "Apa sudah tidak ada lagi yang sedang kau cari?" Jennie menggeleng meregangkan otot tangannya lalu menoleh ke belakang memastikan keadaan gadis kecilnya.

"Kemana Rosie dan Chahee mengajakmu pergi kemarin?" Lisa berusaha membuka topik untuk sedikit menghilangkan rasa penat. "Mencari toko bunga yang cocok di dekat Champ Elysees untuk acara pernikahan Rosie" jawab Jennie menyenderkan kepalanya pada bahu Lisa yang tengah sibuk menyetir.

"Apa semua keadaan disana baik-baik saja? Tidak ada kekurangan apapun?" Lisa bertanya dengan menepuk lembut ujung kepala Jennie. Satu tangannya masih ia fokuskan untuk memegang kemudi. "Hm, kurasa kau tidak perlu mengkhawatirkan apa-apa. Sekarang kita hanya tinggal menunggu tanggal acaranya saja"

"Bukan seperti itu. Aku hanya merasa tidak enak karena setiap Rosie datang ke rumah aku sedang dalam keadaan bekerja ataupun alasan tertentu" jelas Lisa. Jennie kembali mengangkat kepalanya, menarik wajah Lisa sesaat untuk mencium bibir tebalnya kemudian ia bergeser kembali ke tempatnya. Jennie tau apa yang Lisa pikirkan perihal tentang acara pernikahan sahabatnya yang akan berlangsung tidak lama lagi. Setiap kali berbicara tentangnya, Jennie selalu berusaha meyakinkan sang istri berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja. Itu semua terjadi karena Rosie adalah satu-satunya sahabat yang Lisa miliki sejak bertahun-tahun lamanya.

"Sayang apa kau berpikiran sama sepertiku jika Rosie juga pernah melakukan hubungan seks pranikah seperti kita dulu?" kedua mata Jennie membulat menatap Lisa yang tengah menahan tawanya sesaat setelah ia melontarkan pertanyaan yang menurutnya masuk akal.

"Ya Tuhan, apa kau benar-benar berpikiran sampai sana?" Jennie tertawa bahkan membuat wanita di sampingnya itu menyusulnya. Satu tangan Lisa bergerak menarik wajah Jennie untuk menghadapnya kemudian meraba bibir ranum itu lembut dengan tatapan Lisa yang tetap berfokus pada jalanan kota. "Jelas. Terlebih dia memiliki sahabat penggoda sepertimu"

"Tutup mulutmu babe atau kau akan membiarkan anakmu ini tau betapa vulgarnya kedua orang tuanya" jemari mungilnya berganti meraba lembut leher Lisa membuat wanita itu sedikit tidak fokus dengan pekerjaannya. "Sayang? Turunkan tanganmu atau aku akan memperkosamu di depan anak kita sekarang juga" perkataannya membuat Jennie bergidik ngeri terlebih saat melihat senyuman Lisa tapi wanita itu berusaha menutupinya dengan tetap bersikap nakal enggan untuk menuruti perkataannya.

"Why?" Jennie terkejut ketika Lisa memberhentikan mobilnya di tengah ramainya jalanan di malam hari membuat wanita itu terdiam kala berpikir jika istrinya tidak pernah main-main dengan perkataannya.

"Kau memintaku untuk menyetubuhi mu sekarang nona Jennie Manoban. Lihatlah dia sedikit terganggu dengan suara berisik kendaraan di luar. Apa aku perlu membangunkannya?" tanyanya mendekat. Wanita berpipi mandu itu bergerak menepuk pipi Lisa sedikit keras hingga membuat wanita itu sedikit tertawa saat melihat wajah Jennie yang berubah menjadi panik karenanya. "Bagaimana bisa Alice mempunyai mommy gila sepertimu" Jennie menggerutu kesal membuat Lisa tersenyum puas kembali melajukan mobilnya sesuai dengan rute perjalanan mereka.

Sweet Wifey [Jenlisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang