"Kalau lo suka sama seseorang yang ada di sini. Lo harus duduk," kata Alister menatap mereka satu persatu, terutama Giska sebagai satu-satunya perempuan yang ada di meja mereka saat ini.
Mendadak mereka menjadi menatap satu sama lain, saling mencurigai terutama semua etensi mata kini menatap tajam ke arah Giska.
"Oke gue kalah, gue suka sama Giska," aku Gabino kemudian duduk sambil menatap Giska yang melongo akan pengakuannya secara mendadak. "Padahal gue mau ngakunya ntar."
Meskipun tak menutup kemungkinan bahwa dirinya terkejut akan pengakuan Gabino, setidaknya ia bisa bernapas lega saat ia tau alasan mengenai sikap Gabino yang akhir-akhir ini sangat agresif padanya.
Suara deheman dari Gerald serta tindakannya yang tanpa ragu langsung duduk membuat Giska makin tak percaya akan fakta bahwa Gerald juga suka padanya, terlebih lagi cowok itu tidak pernah absen untuk menyiksanya dengan cara apapun. "Sorry, Gis gue makan omongan sendiri. Gue kalah."
Gerald beralih menatap Gabino yang duduk di depannya seraya menatap wajah terkejutnya. "Ayo bersaing dengan adil."
Giska, Firdaus, Alister, dan Axel yang masih berdiri kala mendengar ucapan Gerald masih menolak fakta bahwa laki-laki itu ternyata terjerat pesona seorang gadis dengan segala kepribadiannya yang sederhana.
"Maaf Giska gue juga suka sama lo, gue tau kalo perasaan gue sama lo itu salah, tapi jujur sekuat apapun gue nahan diri supaya enggak suka sama lo makin kuat juga rasa gue sama lo," kata Alister seraya menghadapkan badannya ke arah Giska yang masih diam mencerna apa yang terjadi pada dirinya. Pengakuan secara mendadak itu membuatnya membutuhkan waktu lama untuk berani berbicara mengeluarkan sepatah kata.
"Oke, lo juga kalah Alister. Duduk." Suruh Firdaus sambil menarik tangan Alister agar lekas duduk. Saat Alister duduk laki-laki itu kembali membuka suaranya. "Kayaknya yang suka sama Giska udah sampe Alister do---."
"Giska, I'm sorry, I also like you since we were in the same class," ungkap Axel membuat Firdaus melongo tak percaya namun masuk akal jika Axel menyukai Giska terbukti semenjak gadis itu pindah kelas Axel tak pernah ikut campur untuk membullynya, yang tidak masuk akal sama sekali di sini hanyalah Gerald laki-laki itu benar-benar psikopat. Laki-laki mana yang jatuh cinta memilih menyakiti perempuan yang ia sukai.
"Wow! This surprise left me speechless. You guys make me really feel like the dumbest person ever!" kesal Firdaus. "Lo mau kasih kejutan juga ke gue, Gis kalau lo suka sama salah satu diantara kita?"
(◍•ᴗ•◍)✧*。
13 Januari 2022Kiw cerita baru di tahun yang baru:v
Semoga suka, dan semoga betah(•ө•)♡
Yang baca wajib bngt
KAMU SEDANG MEMBACA
Harsa
Teen FictionBayangkan gimana rasanya jika kalian satu kelas dengan lima laki-laki yang selalu membully kalian. Belum lagi ada jabatan ketua kelas yang harus kalian pegang, itu menambah kesan bully yang kuat. Lantas bisa kah Giska melalui semua ini?