02. Pasar Malam

10 3 0
                                    

17.30

Sesuai dengan yang diucapkan Antariksa di sekolah tadi, dirinya akan menjemput Gisella. Cowok itu sudah datang beberapa menit yang lalu, sekarang Antariksa sedang duduk anteng sambil menunggu kekasihnya cowok itu mengobrol dengan Camer katanya.

Style Antariksa malam ini sangat kalem, T-shirt Hitam polos di padukan dengan celana jeans putih yang melekat apik di kaki jenjangnya di tambah dengan sepatu hitam yang sangat cocok dipadukan dengan bajunya.

Di perjalanan tadi menuju rumah Gisella, Antariksa menepi sebentar ke warung pecel lele di pinggir jalan. Sengaja katanya, itung-itung bingkissan buat camer soalnya Bunda Gisella suka sekali dengan Pecel Lele makannya sebagai Calon menantu idaman cowok itu membelinya.

"Bunda, Riksa mau ajak Gigi ke pasar malam boleh?" Tanya Antariksa dengan wajah penuh harapan, membuat Bunda Gisella tersenyum hangat ke arah Antariksa.

"Boleh, asal pulangin Gigi sebelum jam 21.00 malam." Jawabnya sambil menyesap teh hangat, membuat kedua bola mata sekelam malam milik Antariksa berbinar.

Antariksa yang tadinya duduk, kini cowok itu berdiri tegak. "SIAP 45 BUN! pokoknya sebelum jam 21.00 Riksa pastiin bidadari hati Riksa udah sampe di rumah tanpa lecet sedikit pun!"

Bunda Gisella terkejut saat cowok itu tiba-tiba berteriak, hampir saja dirinya tersedak gelas teh. Untung ganteng, untung baik, untung suka beliin Bundanya Pecel Lele. Eh.

"Astagfirullah untung Bunda gak punya riwayat jantung!" Celetuk Bunda sambil menatap Antariksa yang kini duduk kembali sambil cengengesan.

"Hehe maaf Bun, kebiasaan teriak." Ujarnya sambil tersenyum kikuk.

"Kebiasaan dari lahir kebawa sampe sekarang."

Gisella dari arah belakang datang sambil melanjutkan ucapan Antariksa tadi.

"Lho di kira kamu dulu waktu orok gak teriak?"

"Riksa beda Bun, bayi yang lain kalo pas lahir oa oaaa kalo Riksa pas lahir teriaknya kahuruan-kahuruan! Gitu Bun." Jelas Gisella dengan wajah watados nya yang sumpah demi apapun itu sangat menyebalkan dimata cowok itu.

Sialan. Untung pacar, untung sayang. Malu-maluin orang ganteng mulu di depan Camer!

"Hush! Gak boleh gitu, kamu mah suka banget ece orang" ujar Bunda nya yang membuat Gisella tertawa geli.

"Yaudah Bun kita berangkat dulu, takut kemaleman." Putus Antariksa yang dibalas anggukan oleh Bunda.

"Hati-hati di Jalan, kalo Gigi minta jajan ini itu buang aja ke Sungai Ciliwung Bunda ikhlas lillahita'ala"

Gisella melotot ke arah sang Bunda, sementara yang dipelototi sudah lari ke arah dapur sambil membawa kantong kresek berisi Pecel Lele bawaan Calon Mantu.

"Yuk ay kita berangkat, ke maleman nanti." Ajak Antariksa sambil menarik pergelangan tangan mungil Gisella.

"MAKASIH PECEL LELE NYA CALON MANTU! HATI-HATI DI JALAN JANGAN KEBUT-KEBUTTAN BAWA MOTORNYA" 

Teriakan dari dapur terdengar hingga halaman rumah, membuat kedua pasangan remaja itu saling tatap dan setelahnya tertawa. Padahal tidak ada yang lucu.

Pasangan aneh)

~oOo~

Pasar Malam📌

"Ay mau beli permen kapass," rengek Gisella sambil menarik lengan kekar Antariksa.

Cowok itu menoleh ke samping, sedikit menunduk sebab tinggi badan Gisella hanya sebatas dagu. "Mau permen kapas? Yaudah tunggu disini. Aku beliin,"

Antariksa|Taehyung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang