di maafkan apabila ada salah kata 🙏😭
KRINGG
bunyi bel SMA Garuda terdengar sangat nyaring membuat para siswa sedikit kebisingan, tetapi mereka tetep senang karena bunyi bel sudah berbunyi waktunya untuk pulang dan bermalas-malasan.
"RARA" suara teriakan menggema, koridor sekolah sudah sepi siswa maupun siswi sudah pulang kerumahnya masing-masing, ada beberapa yang masih di sekolah sebut saja Acha, Saka, Raka dan Rara.
"apaansiii" namanya di sebut membuat rara berbalik bersama acha yang sedari tadi di sampingnya.
"ayok pulang! gua udah cari-cariin njir" sambil mengatur nafas nya, raka pikir mungkin dirinya akan meninggoy sebentar lagi.
"NGGAK, gua mau bareng acha" belum sempat berbalik sahabatnya sudah tidak ada di sampingnya, siapa lagi kalo bukan di comot Saka Bhayangkara.
"Acha bareng gua" saka memegang kerah belakang acha selayaknya anak kucing yang di paksa oleh induknya kembali ke sarang.
"SAKA GUA MAU BARENG ACHA!!" rara tidak terima acha selalu tidak ada waktu bermain bersama nya, saka sangat posesif selalu memberi batasan waktu untuk acha.
"Rara kiw~kiw~ bareng sama abang kuy"haduh saka tau saja kalau raka ingin menyogok rara supaya tidak marah lagi padanya.
"HEH AKU JIJIK SAMA KAMU"
"ASIK MAMAH UDAH MANGGIL AKU KAMU" Raka kegirangan seperti orang tidak waras."rak lo mau gua hantam pake dolarnya anak tunggal kaya raya" rara benar benar jengkel, raka itu kekasihnya tetapi raka memperlakukan nya seperti musuhnya.
"E-ENGGA KOK RA" raka lari terbirit-birit setelah merasa cukup jauh dengan rara, raka berbalik mulai menunjukkan jari tengahnya dan melambai lambaikan nya ke arah rara
"PERGI ANAK SETAN".🍃🍃🍃
Sekarang Saka dan Acha sedang ada di parkiran motor dan Yap benar saja tinggal beberapa motor yang terparkir.
"pake nih" saka memberikan Hoodie yang ia pakai pada acha.
"ah enggak mau panas ka" yang benar saja seragamnya saja sudah membuat ia kepanasan apa lagi kalo pake Hoodie mungkin sudah seperti lari berkilo-kilo meter.
"Ck bisa nggak lo nurut" rok yang di pakai acha sudah di atas lutut saka mana mungkin membiarkan acha nanti menjadi pusat perhatian nantinya
"tadi pagi kamu udah paksa aku pake Hoodie kamu, terus aku turutin tapi sekarang aku nggak mau sak panas" acha masih kekeh tidak mau memakai Hoodie pemberian saka
"Pake dulu nanti juga kalo udah jalan bakalan adem" saka memakaikan Hoodie nya di tubuh mungil acha.
"tapi aku nya tenggelem"setelah Hoodie nya terpasang dengan rapih di tubuhnya benar saja tubuhnya sudah tenggelam. perbedaan tinggi acha dan saka terbilang sangat jauh dan kalo acha berjalan bersama saka pasti orang bertanya adek nya ya mas? menyebalkan bukan
"malah bagus"sambil menaiki motor sport hitam milik nya, saka lebih suka membawa motor ketimbang mobil menurut nya naik motor bisa lebih menenangkan pikiran nya dari pada menaiki mobil.
"buruan naik"
"ihh ngeselin"setelah naik acha langsung memeluk pinggang saka dengan erat, dan membuat senyuman kecil saka muncul.
jalanan yang tidak terlalu ramai membuat keduanya menikmati hembusan angin yang menerpa kulit mereka.
"SAKAA" Acha harus meneriaki saka supaya saka bisa mendengar nya
"hm"saka membalas dengan deheman khas miliknya"Ck kamu lagi cosplay Nisa sabyan yaa?" Sebenarnya acha sangat suka deheman saka tapi dari pada dirinya meleyot dan jatuh gimana???
"kenapa sayang" Acha benar-benar kaget tidak ada hujan atau petir kenapa bisa bisa nya pacarnya tersambar begitu saja
"saka kok pipi aku panas sih?"pipi acha benar benar panas dan jantungnya seperti ingin keluar
"saka aku kayanya punya penyakit deh" dengan polosnya acha mengatakannya."Cha jangan mulai lagi deh" kenapa pacarnya harus seimut dan selucu ini kalau tidak lagi di motor sudah di pastikan saka akan menerkam acha.
"ihh saka aku nggak bercanda tau" acha mencubit saka dan menundukkan kepalanya.
🍃🍃🍃
Setalah berapa menit mereka pun sampai di rumah Acha, dan sudah berada di ruang tamu.
"Cha di dapur masih lengkap bahan makanannya?"saka menuju dapur yap isi kulkas nya sangat lengkap
"Saka kita makan di luar aja ya" sebenarnya saka itu ahli dalam memasak bahkan lebih ahli dari nya.
"nggak usah cha, orang bahan di rumah masih banyak ngapain makan di luar" benar si kata saka bahwa bahan makanan di rumahnya sangat banyak mbok sudah mempersiapkan semua.
"hmm oke deh, aku ganti baju dulu kamu jangan masak duluan ya biar aku aja"acha naik keatas untuk mengganti pakaiannya, saka yang tadinya di dapur sudah duduk di ruang tamu sambil menunggu acha.
acha keluar dengan menggunakan hoodie saka yang ia kenakan bukan hoodie yang ia pakai saat pulang tapi hoodie saka yang ada di lemarinya, banyak juga baju-baju saka yang ada di lemarinya,dan untuk bawahannya acha menggunakan celana training panjang.
Acha langsung pergi ke dapur dan menu yang ia akan buat kali ini adalah ayam kecap, saat ingin melaksanakan tugas nya tiba tiba ada yang memeluk pinggang nya dari belakang.
"gua mau kayak gini dulu"saka memeluk erat tubuh mungil acha dan menenggelamkan kepalanya, menghirup aroma khas dari pacarnya.
"susah aku gerak nya kamu duduk aja di sana"menunjukkan meja kecil disampingnya.
"plis"kalau sudah begini acha hanya bisa pasrah.
Akhirnya setelah beberapa menit masakan acha selesai dan saka sedari tadi hanya menempel padanya.
"pstt saka ayok makan nanti keburu dingin." saka melepaskan pelukannya dan langsung mengikuti acha menuju meja makan.
Setelah menyelesaikan makan malam, sekarang tugasnya saka untuk mencuci piring selesai dengan tugasnya saka langsung menuju kamar acha.
TOK..TOK..
tidak ada jawaban saka membuka pintu kamar dengan hati-hati lalu menuju kasur pacarnya, membetulkan selimut yang sudah acha tendang tendang.
""I want you to know that I am yours today, tomorrow, and forever. I love you."mencium kening acha dengan sayang.
Ting
(nomor tidak di kenal)saka mengerutkan dahi nya lalu keluar dari kamar acha
.
.
.
.Haii maaf baru update...
jangan lupa untuk vote yaamaaf kalo ada typo ya kawan^_^
and see you ⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
UNLUCKY DAY
Teen FictionHari yang indah menjadi tumpahan darah ulang tahun menjadi hari yang kurang beruntung bagi acha, mamah nya tewas. seakan-akan dunia tak adil. bullyan, caci maki menjadi makanan sehari-hari acha. "Tuhan, acha cape boleh nggak acha tidur di pangkuan t...