hari pertama MPLS

1.3K 81 12
                                    


Senja yang kian hilang ditelan cakrawala sebelah barat membawa dunia karah gelapnya, begitu juga dengan usaha yang tidak disuguhi dengan hasil yang tak sesuai dengan ekspetasi dalam  hayal. Terkadang begitu juga dengan kesempatan yang telah diberi tak juga juan akan menghantarkan dengan sempurnanya kepada impian yang diendorsenya.

"yuk lah kantin dulu, kita cari tanda tangan osisnya entaran lagi" sebuah ajakan diiringi keluh dari seorang calon siswa baru.

"ckk, entaran osisnya bakal rame lagi yang nyariin. Kalo gitu terus ga bakal dapet banyak kita tanda tangannya" jawab temannya yang tengah resah.
Empat siswa yang lain hanya bisa mendongokan kepala mereka menyimak kedua temannya yang tengah berbincang yang semakin lama menjadi perdebatan.

" hiks, kok malah debat sih kalian!! Gini aja deh biar sama-sama jalan, kita sekarang makan dulu. Tapi jalan kekantinya kita lewat ruang osis, jugaan ruang osis jalannya ada yang searah kekantin, siapatau ada osis yang ngangggur. Nahhh kita sikat aja deh tuh osis gimana?" Tanya dheo salah satu temen mereka.

"oke gaslah" kompak kelima siswa itu.
Ke-enam sekawan itu berjalan beriringan menuju kantin melewati ruang osis disana, kerumunan tak begitu penuh terlihat dizona ruangan itu namun yang terlihat hanyalah beberapa sekumpulan perempuan senior duduk dengan pakaian lengkap nan rapi.

"kak boleh mintak tanda tangannya ga?" Tanya garca dengan senyum manis terukir dipipinya memandang para perempuan-perempuan yang tengah duduk berdiskusi didepan pintu ruang osis

" tau sopan santun ga? Baru juga jadi siswa mpls udah berani sama kakak kelas" dengus kasar dari chika.

Ya, chika adalah wakil osis di-SMA Sakti Mandala Denpasar. Chika yang terkenal dengan sifatnya amat dingin ini menjadi salah satu osis yang paling disegani oleh para masyarakat sekolah dan ditakuti dikalangan siswa-siswa SMA Harapan, bagaimana tidak, chika merupakan salah satu siswa yang sangat berprestasi dalam bidang keorganisasian dan sifatnya yang dingin ini menimbulkan rasa tegas yang ditakuti oleh sebagian siswa disana, selain itu chika memang terkenal dengan sifatnya yang sombong dan angkuh.

" maaf kak kami kesini bermaksud untuk meminta tanda tangan kakak-kakak untuk diisi dibuku sloka mpls kami kak" sahut chisty sambil menguntukkan kepalanya didepan para osis-osis itu.

"iyaa kak maaf kalau kedatangan kami hanya ingin meminta tanda tangan dari kakak-kakak, maaf jika mengganggu istirahat kakak, sebelum itu perkenalkan nama saya har-," sambung zee yang terpotong oleh sarkah chika"

"kita ga mau nandatangani buku skloka kalian dan ga mau juga tau siapa kalian, nama kalian dan apalah itu. Mending kalian pergi dari sini kita lagi sibuik! Ganggu tau ga." ketus chika sambil menatap sinis para kelima siswa itu.

Mendengar jawaban yang sangat nyeletuk dari seniornya itu, garca dan harzi yang sadar akan perasaan teman-temannya yang sudah tersulut emosi sebab tingkat seniornya itu segera menuntun teman-temannya untuk pergi beranjak dari sana.

"kami ijin permisi ya kak, maaf jika sudah mengganggu waktu kakak. Permisi kak," sopan garca    kepada seniornya dan menarik teman-temannya.

"Misi ya kak maaf sebelumnya" sambung harzi yang menuntut teman-temannya dibelakang
Chika yang berdiri sterlihat sangat jengkel kepada para juniornya itu, "belagu banget sih bocil-bocil itu dikira mereka siapa sih disekolah ini, baru jadi murid mpls aja dah songong." Oceh jengkel chika mendekati teman-temannya

"udalah chik hal sepal juga, lagian mereka juga tadi mintaknya baik-baik juga kan?,gausah lebay gitu deh". Sahut temannya

"kamu belain mereka HAA?! Jelas-jelas mereka main nyelonong aja mintanya tanpa permisi juga, ah udah ahh susah ngomong ama kalian." Sarkah chika kepada fiony.
.

The ValconTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang