keluar bareng

667 63 6
                                    

Pukul. 19.00

"mah, pah garca main kerumahnya harzi ya"

"iyaa, jangan pulang larut malam juga kamu" jawab vino, vino nanendra adalah salah satu pengusaha kain tenun terkenal dibali. Ia merupakan ayah dari garcandra mahendra dan suami dari Shania juniarta atau kerap dipanggil shanju yang merupakan owner kecantikan dikuta.

"beneran main kerumah zee apa mau main kerumah yang lainnya nih anak mama?" Tanya shanju

"kerumah zee mah, tapi zee juga mau ngajakin kerumah tetangganya, mau mabar bareng" jelas garca sambil salim pamitan dengan kedua orang tuannya.

"bukannya tetangganya zee itu bobby dan gaby ya? Anak meraka yang satu sekolah sama kalian itu bukannya perempuan? Kalian mabar sama perempuan?" Tanya shanju mama garca sambil terkekeh kecil.

"waduh makin-makin nih, bukannya nanti mabar tapi malah jadi ngapbar, alias ngapel bareng" ledek vino

"ihhh mama sama papa kok gitu sih, garca tuh beneran mau mabar bareng ama zee dirumah tetangganya itu, lagi pula kita nanti mabar ama adiknya kak anin, kan adiknya cowok." Jelas garca yang terlihat sebal, namun sebalnya itu membuatnya sangat terlihat sangat lucu.

"ohh namanya anin toh, hmmm awas aja nanti kamu sering-sering main kesana nyarik adiknya malah kecantol ama kak-" kata vito yang terpotong oleh garca

"udah ya mah,pah garca pergi dulu, daaa mah, pah love you" ucap pamit garca sambil berjalan dengan langkah cepat keluar dari rumahnya

"anak kamu tuh kalo ngomongin cinta lemah kayak papanya, gapunya keberanian buat ngungkapinnya, payah"

"aku juga yang kena"

.

.

.

.

Tidak ada 5 menit perjalanan garca tiba dirumah zee, ya tidak heran juga rumah mereka cukup dekat, masih dalam satu perumahan namun beda komlpek saja.

Ting..tong..... ting... tong......

"aduh gar ini jam berapa sih? Kita janjian jam 17.30 loh, lo ngaret ga tanggung-tanggung 30 menit coy" omel zee yang kesal dengan temannya

"yaudah sih sekali-kali lo nunggu gue, biasanya juga gua yang nunggu kekaretan lo harzong" jawab ngeles garca,

"iya deh bang garca yang jarang ngaret" jawab zee dengan nada sinis " eitsss tapi tunggu dulu, rapi banget sih lo bro kek mau ngapelin pacar aja"

"ya gue harus gimana dong? Harus berpenampilan kayak gembel gitu?"

" engga gitu juga sih mas garca" jawab harzi dengan gaya ala-ala bencong genit

"anjing geli gue" garca yang menghempas rangkulan tangan harzi dari lengannya, "jadi kerumah anin gak kita nih"

"ya jadilah, hayuk gas ngeng" jawan zee

Merekapun berjalan keluar rumah menuju rumah anin, ya karna hanya bersebelahan saja, mereka tak membutuhkan kendaraan untuk kerumah anin, cukup hanya berjalan beberapalangkah saja.

Sampai didepan rumah anin, zee yang nampak sudah bisa keluar masuk rumah itu, tanpa mengetuk pintu atau membunyikan bel, zee hanya menyelonong masuk kedalam rumah itu, garca yang berjalan dibelakang zee hanya bisa mengikuti zee saja, garca yang pertama kali masuk kedalam rumah itu, rumah yang tampak sangat berkelas, dengan interior kontemporer yang membuat mata takjub melihatnya.

Sampai didepan rumah anin, zee yang nampak sudah bisa keluar masuk rumah itu, tanpa mengetuk pintu atau membunyikan bel, zee hanya menyelonong masuk kedalam rumah itu, garca yang berjalan dibelakang zee hanya bisa mengikuti zee saja, garca yang pe...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The ValconTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang