"kurasa aku sudah di temukan, saat orang lain menemukan aku mereka akan menjadi korbannya!" ucapku sembari melambaikan tangan di atas"kemampuan! Bulan purnama berwarna merah!" aku mengaktifkan kemampuanku dan muncul sepilah pisau yang ujungnya sangat tajam dan bisa membunuh dalam sekali cabikan
"sekarang kau harus patuh pada ratu kriminal yang sesungguhnya!"
.
Saat pisaumu ingin mendekat pada bidang Dazai, Dazai sudah memengan erat tanganmu
"baka [y/n]"
..
'apa?-"
"kau tau? Apapun, siapapun, dan bagaimanapum kemampuan seseorang, itu akan lenyap dengan kemampuanku, jadi jangan berulah" Dazai menonaktifkan kemampuan ku yang membuat pisau di tanganku hilang begitu saja
"nee [y/n]-san~ kau tadi bilang tertarik padaku kan? Bagaimana jika bunuh diri sajaaaa~" Dazai tiba tiba membuat wajah konyol yang mungkin bisa mengganggu fokus orang lain termasuk aku
"tch, wajahmu saat ini meresahkan, aku tarik kata kataku, kau mulai menyebalkan tau, dan jikapun aku ingin bunuh diri aku selalu menggunakan cara cerdas yang bisa membuat orang salah paham" aku melilitkan lenganku dan berusah mengabaikan Dazai yang berwajah konyol ini
"selama kau menjadi psikopat, berapa orang saja yang kau bunuh?" Dazai mengembalikan wajah normalnya
"sekitar.. Eng.. 100 pria lebih, aku menjadi gila darah sejak aku masih kecil, dan kebanyakan kota yang aku lalui korban dariku hanyalah pria" aku sedikit lupa apakah itu benar sudah begitu banyak atau lebih lagi
"yandere-san ternyata.." Dazai merasa bahwa dirinya akan menjadi korban dari [y/n] walaupun percobaan tadi gagal total
"kau punya penyakit mental ya? Kau punya dendam dengan pria? Atau ada alasan lain?" Dazai seperti akan menginterogasi aku dengan korban sebanyak ini
"mungkin saja aku punya penyakit itu.. Atau keturunanku si, aku tidak membenci pria justru aku tergila gila pada pria.. Termasuk kakakku sendiri..." aku sedikit merasa bersalah pada pria yang aku bunuh ini
"kakakmu? Biar aku tebak dia mati karena-
Shingg~
Sebuah pisau cadanganku berada di leher Dazai yang mungkin akan membahas masa lalu ku
"Dazai! Kau boleh membahas pria yang ku maksud, tapi jangan bahas tentang profil kekeluargaanku! Atau nyawamu akan menjadi bayarannya" aku menunjukka wajah marah dan gelap pada Dazai yang hampir menyebutkan masa lalu itu
Dan tentu saja Dazai hanya membuat wajah tersenyum dan mengangkat tangan yang setara dengan tinggi telinganya
"wow wow wow, jangan begitu cantik baiklah baiklah mari kita bahas yang lain" Dazai terlihat masih agak ketakutan dengan wajahku yang seram tadi
dan aku sadar masih berada di atas Dazai
"tapi sebelum itu biarkan aku beduduk di sampingmu"Kami bersandar pada tembok lorong dekat TKP tadi
.
.
"eng.. [y/n]-san, siapa pria yang kau bunuh ini? Apa alasanmu membunuhnya?" Dazai menanyakan itu seolah mewawancarai aku empat mata
"ah dia Hotaro Karanorai, dia bratender bar di dekat sini, dia juga menjadi pusat perhatian para wanita di sana, karena aku juga tertarik jadi.. Aku bunuh saja" ucapku sembari membelai pisau cadangan
"jadi setiap ada pria yang menurutmu menarik atau rupawan akan kau bunuh begitu [y/n]-san?" Dazai sedikit bergetar saat menanyakan itu
"ya, dan kebanyakan dari mereka mempunyai surai dark choco" ucapku dengan wajah malas dan menunjukkan pisau saat menjawab pertanyaan Dazai
"hih mengerikan sekali gadis ini, tunggu dia tadi mengucapkan "surai dark choco? Itu warna suraiku! Entah kenapa aku mulai mengkhawatirkan nyawaku, [y/n]-san ya.." mengerti maksud [y/n] membuat Dazai sedikit cemas dan ketakutan
"kau mulai takut mati ya?" di saat Dazai ketakutan aku malah menakut nakutinya dengan pisau cadanganku yang berada di depan wajahnya
"ti-tidak mungkin aku takut pada gadis seperti mu hahaha lelucon yang lucu aku takut pada gadis cantik" Dazai mendorong tubuhnya pada tembok dan membela dirinya sendiri agar tidak memalukan identitas dia sebagai fuckboy
"omong omong, jika kasus ini di ketahui bahkan ada detail korban dan pelaku, kau akan di penjara lho, mungkin 5 tahun untuk penjahat biasa dan setengah tahun untuk pengidap penyakit mental, tapi setengah dari itu mereka akan menjalani terapi mental" ternyata baru aku sadari sedari tadi dia menyalahkan walkie-talkie saat bersandar
"Dazai..."
Segerombolan polisi kota menghampiri ku dengan senjata mereka yang mengarah padaku
"gomenasai [y/n]-san kali ini aku tidak bisa menolong satu gadis, seperti yang ku ucapkan tadi, setelah satu bulan perpisahan aku dan Agen Detektif Bersenjata akan menolong mu untuk sembuh dari penyakit ini, aku janji" Dazai menepuk bahuku dan membiarkan polisi menbrogolku
"Dazai, genggamlah janjimu itu! Aku akan menunggu! Dan ini tidak akan lama" aku merintih air mata kesedihan bukan karena aku di tangkap tapi karena ada yang mau mengbantuku menyesuaikan hidup ku saat ini
.
.
.
"mata ashita... [y/n]-san"
.
.
.
TBC
Cie pada nungguin bab selanjutnya, btw menurut kalian Dazai ku ini ooc ga? Kurang tau watak Dazai ya gini, janji kalo ini udah tamat kalian boleh req husbu bsd lain (only bsd ye kaka)
Dan apa bedanya 'Mata Ashita' sama 'Sayonara'? Wibu pasti tau, kalo Mata Ashita itu di pake kalo besok masih ada janji ketemu lagi, dan Sayonara ini... Dipake kalo kita udah gabakal ketemuan lagi besoknya
Jaa Mata Ashita~
©: orionosamu
KAMU SEDANG MEMBACA
Pyscho [ Dazai Osamu X Readers ]
FanfictionApa jadinya bila [y/n] seorang psikopat yang berkenala bertemu dengan mantan Port Mafia Dazai Osamu? Apakah dia akan membunuh Dazai juga seperti dia membunuh para pria? Atau hal romantis akan terjadi? Bisa saja hal itu terjadi . . . . [ Dazai x Read...