Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TOLONGLAH JANGAN ADA SIDERS DI ANTARA KITA 🐒! (CANDA😍)
Happy Reading! Enjoy it. ♡ ➷ ➹ ➷ ➹ ♡
Hari ini hari senin. Sengaja pria dewasa itu datang pagi - pagi buta sekitar 4 pagi untuk membangunkan remaja yang masih tertidur pulas dengan selimut menutupi setengah dari wajahnya. Ia duduk sisi kosong dari ujung kasur.
Beberapa menit berdiam setelahnya, perlahan ia menepuk pelan pipi itu guna membangunkan remaja itu tapi ia tidak kunjung bangun juga. Beginilah setiap harinya, bibir remaja itu terus bergumam menyebutkan nama 'Nana.'
Sedikit ia tidak paham, ada apa dengan mimpi Jeno? Apa remaja itu bermimpi buruk tentangnya lagi atau malahan nama seseorang yang mirip dengan namanya. Mata Jaemin melihat alis remaja itu mengerut hingga wajah itu berkeringat di dahinya. Padahal pagi buta ini sedang bercuaca dingin.
Jaemin pun menghela nafasnya, tak sadar menyapu surai remaja itu lembut. Bibir itu tersenyum menatap penuh puja remaja di sebelahnya. Tapi luntur begitu saja saat tangan remaja itu menahan pergerakan jemarinya. Elusannya terhenti saat remaja itu bergumam, 'Sialan, gue benci lo, Nana.'
Mata berbinar Jaemin seketika sirna lalu dengan cepat ia berdiri saat Jeno terbangun. Jeno melirik ke kanan kirinya dengan keadaan tidak sadar.
"Lho? Om? Lo ngapain jam 4 kesini? Bukannya kepagian?" Jeno bertanya saat mengecek jam di benda pipih itu. Ia menatap Jaemin dengan raut kebingungan. Tangannya mengusap - usap rambut berantakan hingga rapi.
"Pertama, kamu manggil kakak saja. Jangan om karena usia kita tidak terpaut jauh. Kedua, saya datang kepagian karena ada urusan penting setelah ini. Jadi, jika saya tidak datang dan membangunkan kamu, kamu akan membolos lagi dan Tuan Lee memarahi saya karena anaknya tidak masuk sekolah." Jaemin mengatakan itu dengan tenang. Ia berdiri tegap menatap kosong orang di sebelahnya.
