Wei Ying memelototkan kedua matanya. Ini salah. Serius, ini salah. Tapi- tapi, ini rasanya nikmat sekali.... Dia hendak memukul dada orang di atasnya ketika malah bibirnya dipukul lembut dengan bibir lain.
Anh~
Sial! Kenapa nikmat sekali? Huhuhu...
Wei Ying coba ingat-ingat. Kenapa dia berakhir seperti ini?
Jadi, tadi pagi dia ke pasar seperti biasa. Menjual lobak bersama Wen Ning. Ah, hanya Wen Ning yang berjualan. Wei Ying hanya tiduran di pinggir jalan seperti gelandangan. Ya, gelandangan yang menawan.
Ketika masih menikmati cahaya matahari pagi, dia mendengar suara pekik kecil tidak enak yang dia yakini datang dari Wen Ning. Tak lama kemudian, sinar mataharinya meredup.
"Lan Zhan, menyingkir! Kau menghalangi sinar mataharinya!" kata Wei Ying. Dia masih malas membuka matanya.
Lan Zhan, "aku akan membiarkanmu berjemur di Gusu."
Wei Ying mengerucutkan bibirnya dan membuka sebelah matanya. Apa katanya?
"Aku tidak akan, tidak mau, dan tidak akan pernah kembali ke Gusu," deklar Wei Ying. Sudah berapa kali Lan Zhan ini memintanya untuk ikut ke Gusu? Puluhan? Ratusan? Yang pasti, banyak!
Wei Ying memiringkan tubuhnya, memunggungi Lan Zhan. Lan Zhan berjongkok. Mengamati Wei Ying lebih dekat.
" Kau kurus," ucapnya mengurai fakta membuat Wei Ying memunculkan siku-siku imajiner di dahinya.
"Lalu kenapa?! Kau merindukan pantatku yang semok seperti dulu?!" Wei Ying sangat tahu kalau dia kurusan. Setiap pagi dia memandangi pantulannya di air. Menangisi lekuk tubuhnya yang semakin lurus seperti wajah pemuda di depannya.
"..." Lan Zhan terdiam. Telinganya memerah. Dia memang agak merindukan dua belah daging yang montok itu, tapi, dia lebih merindukan Wei Ying yang sehat tanpa efek samping kultivasi iblis.
Lan Zhan menghela nafas. "Ayo pulang ke Gusu! Kau akan lebih sehat di sana," bujuk Lan Zhan lagi.
Wei Ying sudah bangun dari tidurnya. Dengan muka jelek, dia marah-marah. "Kau pikir kau siapa yang bisa membawaku ke Gusu seenaknya?! Kau bukan orang tuaku! Kau bukan suamiku! Juga aku tidak hamil anakmu, lalu kenapa aku harus ikut ke Gusu?!"
Lan Zhan memicingkan matanya. Telinganya agak sakit mendengar amukan Wei Ying dengan suara cemprengnya. Kemudian dia berkata, "aku memang bukan orang tuamu dan juga belum menikahimu, tapi..." tiba-tiba Lan Zhan mendapat ide.
Wei Ying tiba-tiba saja merinding. Lan Zhan tersenyum tipis. Biasanya Wei Ying terpana tiap kali melihat senyum Lan Zhan yang teramat mahal, tapi, kini saat melihat Lan Zhan tersenyum seperti itu, seolah kini dia berubah jadi kelinci di depan pemburu.
Sebelum Wei Ying bisa bereaksi lebih jauh, Lan Zhan sudah meraup tubuh Wei Ying dan memangkunya. Wei Ying memekik, berteriak dan memberontak.
"Lan Zhan, apa yang kau lakukan?! Turunkan aku!!"
Lan Zhan tersenyum licik. "Aku bukan orang tuamu aku juga belum menikahimu, tapi, aku bisa menghamilimu!"
Tamat riwayatmu, Wei Wuxian....
*
*
Ketika tubuh Wei Ying dihempas ke kasur hotel, dia tahu habislah sudah riwayatnya. Sembari mengeratkan pakaiannya, Wei Ying beringsut ke pojok kasur sedang manusia di depannya malah mulai melucuti pakaiannya sendiri.Ini Lan Zhan, kan? Lan Wangji? Putra kedua Lan? Yang paling disiplin, ikut aturan dan paling patuh pada Pamannya?! Tapi, apa yang terjadi ini?! Kenapa dia merasa seakan-akan akan di perkosa?! Dan, Wei Wuxian Junior, berhentilah bereaksi!! Ini sama sekali waktu yang tidak tepat untuk ereksi!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Misi Menghamili Sang Yiling Laozu (WangXian🔞)
FanfictionWangXian 18+ Jangan baca kalo masih dibawah umur! Author udah umur 24 walo tampang kek anak sd! Yang anak sd beneran jangan baca!!! * * * Cerita usaha Lan Wangji menghamili Wei Ying. "LAN ZHAN AKU LELAH!!!"