Forteen : Sudah diputuskan

149 35 1
                                    

"Pagi anak-anak, silahkan buku paket halaman 70 dan dikerjakan soalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi anak-anak, silahkan buku paket halaman 70 dan dikerjakan soalnya. Nanti dikumpulkan terima kasih."

Mood Sooyoung mendadak hancur ketika suara lembut Bu Irene menyapa telinganya. Padahal biasanya kehadiran guru cantik yang digadang-gadang berjodoh dengan Pak suho itu membuatnya senang karena saat mengajar mudah sekali dipahami dan orangnya yang kelewat sabar tapi untuk hari ini pengecualian.

"Ya ampun. Namanya sama doang tapi beda orang Sooyoung. Kenapa lo mikir banget sih?!" Keluhnya pada diri sendiri. Gara-gara curhatan Taehyung kemarin lusa tentang first lovenya yang sama-sama bernama Irene membuat mood Sooyoung berantakan.

Virus Taehyung sebegini berpengaruhnya. Gini kok katanya mau move on, yakin bisa?

"Njir! Gue berharapnya jadi cinta terakhir ehh dia malah belum selesai sama cinta pertamanya, hadehh! Dahlah, capek gue!"

Jimin yang berada di samping Sooyoung menatap gadis itu lama saat Sooyoung mulai meracau kesal.

"Lo kenapa sih?"

"Tau yang namanya Irene nggak?"

Jimin mengangguk. "Ya Bu Irene, kan?"

"Bukan Jim! Irene mantannya si Taehyung."

"Oalah, kenapa emangnya?"

Sooyoung mengulum bibirnya sebentar. Dia agak ragu mau bertanya tapi penasarannya sudah diujung tanduk ini. "Dia sekarang di mana?"

"Nggak tau sih gue. Lagian lo ngapain nanyain dia sih?"

"Ya nggak papa sih. Gue tiba-tiba keinget aja." Jawab Sooyoung berbohong. Lagi pula dia jadi malu sendiri bertanya soal Irene. Maksudnya Sooyoung itu kan bukan urusannya jadi ya seharusnya dia nggak usah tanya aja. Lagian mau Taehyung masih suka sama Irene pun Sooyoung nggak punya hak mau ikut campur.

Cuma karena temenan sama Taehyung lama-lama Sooyoung jadi ngelunjak. Dia mau tahu apapun yang cowok itu lakuin. Tanpa sadar berkat sikap nggak berhak yang Sooyoung lakuin itu bisa aja Taehyung akhirnya menjauh.

Cinta beda agama maybe bener2 nyakitin tapi cinta beda perasaan juga nggak kalah ngenesnya.

"Taehyung ngomongin dia lagi ya?"

"Lo tuh peramal ya Jim?"

"Ya bukan anying! Gue calon suaminya neng Seulgi. Btw jadi bener dia ngomongin Irene?"

Sooyoung hanya mengangguk. Sudah terlanjur jadi Sooyoung jujur aja sekalian.

"Jangan mandang gue kayak manusia penyakitan yang hidupnya tinggal sebulan Jim!"

"Gue minta maaf ya Young. Berkat gue yang ngenalin lo ke Taehyung lo jadi gini." Terdengar begitu tulus. Sooyoung paham dan sebenernya keadaannya saat ini bukan sepenuhnya salah Jimin. Jimin hanya mengenalkan dia dan Taehyung. Jimin tidak pernah menyuruhnya untuk jatuh cinta pada Taehyung. Sayangnya Sooyoung melakukannya. Dia jatuh cinta tanpa pernah siap untuk patah hati.

"Biasa aja kali. Lagian ini salah gue Jim."

"Gue pengecut nggak sih kalok tiba-tiba menghindar?" Tambah Sooyoung. Pandangannya masih menerawang ke depan.

"Nggaklah. Tiap orang punya cara masing-masing buat ngelupain sesuatu."

"Bagus deh kalok gitu." Ucapan Sooyoung itu membuat Jimin memutar otak.

"Jangan bilang lo—" Dan hanya senyum Sooyoung yang terpatri di sana.

"Mau gimana lagi bokap pindah tugas. Jadi sebagai anak yang berbakti gue harus ikut Jim."

Jimin heboh sendiri. Lagian kelas sedang ramai karena Bu Irene nggak ada jadi Jimin bisa lebih leluasa ngobrol sama Sooyoung.

"Kapan?"

"Besok Sabtu." Hari ini sudah hari Kamis padahal.

"Kalok pindah harus ngurus dulu Young." Jimin berusaha berharap.

"Udah dari dua minggu yang lalu diurus itu mah."

"YOUNG!"

"Apa sih Jim? Jangan kek anak perawan lo!"

"Sakit bangke!" Keluh Sooyoung saat Jimin memukul bahunya keras.

"Terus gimana? Ini Taehyung ijin 3 hari. Kalok lo berangkat Sabtu lo nggak pamitan sama Taehyung?"

Taehyung ijin nggak masuk selama 3 hari soalnya harus ikut ayahnya untuk urusan bisnis. Meskipun kayak nggak niat sekolah tapi posisi jadi anak tunggal mau nggak mau Taehyung harus belajar gimana caranya berbisnis.

Sooyoung diam. Sedetik kemudian dia mengangguk. "Emang itu tujuannya."

Jimin ragu mengatakan ini tapi pada akhirnya ia bersuara juga. "Pergi tanpa kejelasan itu nggak cuma bakalan ngasih Taehyung luka tapi juga lo Young. Yakin lo?"

"Semua udah selesai Jim. Lagian gue cuma pindah daerah bukan pindah negara."

"Selesai gimana?"

"Ya jadi kemarin udah selesai. Gue saling ngomong sama Taehyung. Saling jujur dan selesai. Baik gue ataupun Taehyung milih untuk tetep jadi temen aja. Lagian emang dari awal kita lo kenalin buat jadi temen, kan?"

Tak ada paksaan di sana. Sorot mata Sooyoung terlihat begitu lelah. Nada bicaranya pun seakan dia benar-benar menyerah.

"Jadi dia tahu lo bakalan pindah?"

"Huum."

"Jahat lo Young! Temen paling deket lo itu gue kok Taehyung dulu yang tahu. Gue selama ini lo anggep apaan Young?"

"Babu gue Jim. Udah deh nggak usah drama!"

"Lagian ya Jim. Gue itu berharga nggak mungkinlah gue mau lama-lama galau cuma gara-gara manusia alien kayak Taehyung. Sorry aja nih cantik begini gue." Kata Sooyoung percaya diri.

Ini Sooyoung sama Taehyung yang karam kok Jimin yang ngerasain sakitnya sih? Padahal bener kata Sooyoung tadi Jimin ngenalin keduanya dengan embel-embel temen. Taehyung sama Sooyoung yang terus deket aja Jimin nggak pernah expect. Tapi agak kecewa sih soalnya shipnya nggak jadi berlayar.

Apapun itu yang penting baik Sooyoung sama Taehyung sama-sama baik-baik aja Jimin nggak akan nuntut apa-apa. Yang pacaran kayak dia sekarang belum tentu juga bakalan terus langgeng sampai nikah. Itu artinya yang mungkin saat ini nggak berhubungan, saling menjauh, saling fokus sama mimpi sendiri mungkin malah suatu saat bakalan kembali bertemu terus bersatu.

Jimin nggak pengen overthinking sama hubungannya yang bahkan baru menginjak usia beberapa minggu aja tapi dia berpikir rasional aja. Soalnya kasus kayak gini udah umum di masyarakat. Intinya sejauh apapun kalok jodoh ya bakalan bertemu. Kalok bukan jodoh sekuat apapun mencoba saling terbuka, pengertian, ya bakal putus juga.

Hola i'm back

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola i'm back. Yeyeye.. bentar lagi tamat, aku nggak expect sebenere kalok bakalan sampek 15 chapter 🤣. Tapi apapun itu I proud myself. Hei kita harus sayang dan cinta sama diri sendiri. Jadi tiap hari pas mau tidur coba bilang makasih ke diri sendiri. Ini cukup buat nambah rasa percaya diri ke diri sendiri sih.

Maafkan bila ada typo and terima kasih sudah mampir❤ ke work ini. Thank you. Chapter depan adalah chapter penutupan. See U.

[2] ADORABLE - Vjoy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang