4. Percaya Diri

17 4 0
                                    

"Fay makasih ya udah nganterin gua, see u tomorrow cantik" Laras mengedipkan mata dan membentuk finger heart,

"Hoekkk pen muntah gua, ur welcome, gua balik ya ras,  see u" Jawab Faya sambil melambaikan tangan, hanya dibalas senyuman oleh Laras

Mobil pun melaju membelah keramaian kota, karena keadaan sudah sore hari, jalanan menjadi padat disebabkan banyak nya para pekerja pulang ke rumah masing-masing, pulang membawa kelelahan yang mereka rasakan, membawa penat yang mereka tahan, dan segala masalah yang mereka pendam.

Faya hanya diam melihat keluar jendela, dan ia sempat berpikir apakah ia harus mundur tanpa berjuang? Apakah ia menyerah saja? Tapi logika ia terkalahkan oleh hati nya, karena ia sangat penasaran seperti apa Adya Bagaskara yang disebut es kutub utara itu.

Tak terasa ia sudah di dalam halaman rumah,
"Non, sudah sampai" Ucap Pak Sudirman membuyarkan lamunan Faya
"Ehh iya pak, terimakasih ya pak" Jawab Faya dengan seulas senyuman, ia keluar dari mobil dan masuk ke rumah nya,

"Assalamu'alaikum mah, Faya pulang, mamah dimana?" Faya mencari keberadaan mamah nya,

"Wa'alaikumsalam, mamah di dapur sayang, kamu mandi dulu ya sayang, habis itu shalat maghrib terus langsung makan" Jawab Ibu Faya yaitu Nisa Khairunnisa

"Siap mamah cantik" dan Faya langsung menuju kamar nya, menaiki tangga satu persatu sambil memikirkan Bagas.

Haduh author kesel deh sama Faya yang dipikirin nya Bagas lagi Bagas lagi, padahal kan belum tentu Bagas mikirin Faya ehehe...

Faya masuk ke kamar nya langsung mengambil handuk untuk membersihkan diri nya yang sudah dipenuhi keringat, setelah selesai mandi Faya memakai piyama berwarna abu-abu dan mengkuncir rambut nya seperti ekor kuda, lalu ia turun kebawah seperti perintah mamah nya

"Helo mamah, princess is coming" Ucap Faya dengan senyum jahil nya, lalu ia langsung duduk di meja makan untuk bersiap makan malam

"Halo my princess" Nisa yang melihat putri nya semakin hari semakin cantik, dan semakin aneh tingkah laku Faya terkekeh dibuat nya

"Abang sama papah kemana mah? Belum pulang kah?" Tanya Faya
"Iya, katanya abang sama papah kamu, ke luar kota mendadak, ada urusan bisnis yang harus diselesain secepatnya" Faya mengangguk mengerti

Faya mulai menyuapkan sendok demi sendok ke dalam mulut nya, dan ia ingin sekali bertanya tentang ia akan mulai berjuang untuk seorang lelaki yang iya idamkan ke mamah nya, apa tak apa bertanya ke mamah soal ini? Itu yang ada di pikiran Faya.

"Humm mah, Faya mau cerita boleh?" Tanya Faya dengan ragu
"Iya sayang boleh,  kenapa?"
"Eumm anu mah, Faya lagi suka sama seseorang, tapi Faya belum tau dia suka Faya atau engga, menurut mamah kalau Faya mulai berjuang buat seseorang itu gimana mah?" Bu Nisa pun aga terkejut apa yang disampaikan oleh anaknya ini, karena sejauh ini Faya belum pernah bercerita tentang laki-laki apalagi soal percintaan Faya,

"Humm gimana ya, menurut mamah sih kodrat nya perempuan itu diperjuangkan bukan memperjuangkan, tapi kalau emang itu udah jadi keputusan kamu, jalanin aja sesuai hati kamu sayang, mamah pasti dukung kamu, selagi kamu senang mamah ikut senang"

"Gimana ya mah, sebenernya Faya juga udah mau ngedeketin dia, tapi Faya tiba-tiba kehilangan kepercayaan diri Faya" Jawab Faya dengan raut wajah yang murung,

"Kok bisa gitu? Coba ceritain detail nya ke mamah, semenjak kapan anak mamah ini bisa kehilangan percaya diri?" Bu Nisa geleng-geleng sambil terkekeh pelan melihat putri bungsu nya ini

"Katanya dia cuek banget, terus siapapun yang deketin dia gaada yang berhasil luluhin hati dia, tapi ya mah tadi aku liat dia boncengin perempuan, katanya sih sahabat nya dia, tapi sahabat kok bisa sedeket itumah, kan Faya jadi sebel liatnya" Ucap Faya dengan nada sedikit kesal,

"Haduh kan cuman sahabat, dia sahabat nya crush kamu, siapatau yang bisa luluhin hati dia itu kamu sayang, terus kamu bilang tadi juga masih 'katanya' berarti itu omongan dari mulut ke mulut, dan mungkin crush kamu itu ga seperti peniliaian orang lain, deketin aja dulu, jangan kasih kendor, kobarkan semangatmu anak muda" Ucap Mamah nya menyemangati Faya

"OKEY SIAP, IBU NEGARA UDAH NGIZININ FAYA BERJUANG, MULAI HARI INI, JAM INI, MENIT INI, DETIK  INI FAYA BAKAL PERJUANGAN MAS CRUSH FAYA, GABAKAL DIKASIH KENDOR, HARUS GAS NGENGG!!" Faya yang tak kalah heboh dari Mamah nya, sambil mengepalkan tangan layaknya semangat 45

"Emang nama mas crush kamu siapa?" Tanya mamah Faya yang penasaran, siapa laki-laki yang berhasil membuat Faya sesenang ini walaupun ia belum tau laki-laki itu suka padanya atau tidak,
"Ada deh mah, nanti Faya kasih tau, kalau udah sah jadi pacar Faya aja yaa" Jawab Faya sambil berlari ke kamar dan meninggalkan mamah nya.

Faya kembali Percaya Diri untuk perjuangkan cinta nya,
"OKEY GUA HARUS SEMANGAT POKOKNYA, SEDINGIN APAPUN ES, SEBEKU APAPUN ES BAKAL CAIR KALAU TERUS-TERUSAN DISINARI CAHAYA MATAHARI, AYO SEMANGAT FAYA, DEMI MAS GANTENG FAYA KUDU SEMANGAT!!" Ucap Faya untuk menyemangati diri nya sendiri, Faya langsung merebahkan diri nya di kasur, ia langsung cepat-cepat tidur, karena sangat semangat untuk hari esok, biasalah mau ketemu sama Mas Bagas Pujaan Hati Faya Hahahah












"Berusaha saja dulu, berhasil atau gagal nya itu hanya bonus, semakin besar usaha semakin bagus hasilnya, semakin kecil usahanya jangan pernah berharap lebih."
-Faya Aurelia-

18/09/21






DIARY FAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang