please tell me for typo!
♡♡♡Menikmati angin malam, aku berjalan santai di atas trotoar jalanan kota. Hari pun sudah cukup gelap, dan rasanya badan ku sudah cukup lelah mengingat hari ini pengunjung cukup ramai. Namaku Ovi, dan aku bekerja sebagai pelayan di Violeta Restaurant. Salah satu restoran besar di kotaku.
"Pa ma, kita naik ayunan itu yuk?"
Kudengar suara anak kecil yang antusias mengajak orang tuanya untuk menaiki ayunan saat melewati taman. Orang-orang banyak yang datang ke taman sekaligus para pedagang kaki lima yang mencari pelanggannya. Aku melihatnya dengan tersenyum. Keluarga yang bahagia.
Seketika sekelebat ingatan masa lalu tanpa permisi datang menghampiriku. Aku yang kecil dan aku yang bahagia. Sama persis dengannya. Bedanya, sekarang aku sudah tak punya siapa-siapa.
Aku melanjutkan perjalananku. Jarak antara restoran dengan rumahku cukup dekat. Hanya melewati taman kota dan beberapa perumahan.
Setelah sampai pun, aku langsung masuk dan tibalah di dapur untuk menyiapkan makanan lebih yang ku bawa dari restoran. Lalu Mandi, dan setelah itu aku mulai menyantap makananku dalam diam.
Rasanya sekarang aku sudah lupa merasakan makan bersama. Aku tersenyum kecut. Rasanya hidup ku kosong. Benar-benar seperti tanpa warna.
Aku menyandarkan punggungku. Aku sudah tidak ada nafsu lagi untuk melanjutkan makan malam ku. Lantas, aku pun berdiri dan mulai membereskan meja makan ku.
Aku berjalan tenang meninggalkan dapur dan berniat untuk segera istirahat. Tapi sebelum itu, sinar bulan dengan bintang-bintang lebih dulu mengalihkan pandanganku dari celah gorden jendela.
Aku mengurungkan niat untuk masuk ke kamar dan beralih ke pintu depan. Membukanya dan berjalan satu langkah ke depan.
Angin malam yang menyegarkan.
Aku menghampiri kursi panjang yang ada di halaman depan dan mendudukinya. Melihat beberapa bintang yang bersinar dengan terang. Keindahan alam memang tiada yang menandingi. Semilir angin pun menerobos bajuku yang cukup tipis. Walaupun begitu aku pun menyukainya.
Aku tersenyum.
Seperti ini lah kehidupanku. Sepi, sendiri, dan nyaris gelap.
♡♡♡
"Selamat pagi kak. Silahkan duduk. Silahkan di lihat-lihat dulu menu makanannya."Rutinitasku selama enam bulan terakhir kembali di mulai. Menjadi pelayan di restoran menurutku tak mudah untuk diriku yang cenderung pendiam. Ramah dan pandai berbicara, bahkan cekatan. Berbanding terbalik dengan pribadiku.
Tapi, apa boleh buat. Aku harus bekerja untuk kehidupanku. Yang bisa ku andalkan hanyalah diriku sendiri. Pensiunan dari ayah pun tak akan cukup untuk masa depanku. Jadi aku mulai membiasakan diri dan terus belajar supaya pekerjaanku menjadi lebih mudah.
Setelah menyiapkan hidangan, aku pun kembali ke belakang dan membantu pelayan yang lainnya.
"Vi?"
Mbak Ana, pelayan yang sudah lama di sini memanggilku.
"Iya, ada apa mbak?"
"Kamu udah denger belum kalo manager baru pengganti pak Azam hari ini datang?"
"Hari ini?"
"Iya, hari ini. Makanya restoran hari ini hanya di buka setengah hari. Buat penyambutan manager baru sekaligus perkenalan."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPRESI
RandomDari berbagai banyak kelemahan pada diriku, satu hal yang membuatku benar-benar menguras mental. I'm alone!