Chapter 1

84 8 17
                                    

Hari ini adalah hari pertama tahun ajaran baru. Keadaan parkiran Phoenix School terlihat sangat ramai dengan kedatangan para siswa termasuk siswa baru. Saat sudah mendapatkan arahan, seluruh siswa baru berkumpul di aula sekolah.

Di lain tempat, seorang gadis dengan seragam Phoenix School mulai kelelahan karena berlari. Gadis itu sesekali melirik jam berwarna pink yang melingkar di pergelangan tangannya. Senyumnya mulai mengembang saat ia mulai melihat gerbang sekolah.

"Ya Tuhan, semoga aku gak telat." batinnya sambil terus berlari.

Gadis itu kini bernapas lega saat kakinya sudah berhasil memasuki gerbang sekolah. Ia masih sibuk mengatur napasnya yang belum teratur dan peluh mulai terlihat membasahi wajah cantiknya.

"Kamu siswa baru?" tanya seorang anggota OSIS yang menghampiri gadis itu. Ia sedikit kaget, lalu tersenyum canggung.

"Iya kak, maaf saya telat."

"Gapapa kamu bisa langsung ke aula, sebentar lagi dimulai."

"Baik kak."

Saat gadis itu akan kembali berjalan, kepalanya mulai terasa sakit. Ia memegangi kepalanya dan mulai merintih kesakitan. Pandangannya mulai mengabur dan keseimbangan tubuhnya mulai hilang. Sebelum kesadarannya terenggut, ia mendengar suara yang sangat ia kenal meneriaki namanya.

"YERA!!"


---


Yera mulai membuka matanya perlahan, kepalanya masih terasa sakit dan tubuhnya terasa sangat lelah.

"Yera," panggil seorang siswa yang sejak tadi duduk di sampingnya. Yera mengalihkan tatapannya pada pemuda itu lalu tersenyum.

"Makasih, maaf aku selalu ngerepotin kamu."

"Ssttt, jangan ngomong gitu, kamu gak ngerepotin. Masih ada yang sakit?"

Yera menggeleng,"kepala aku masih-" Yera langsung tersadar akan sesuatu. Ia melotot dan langsung bangun karena sejak tadi ia masih posisi tidur.

"Aku harus ke aula!" Yera hendak turun namun pemuda itu menahannya.

"Gak perlu, nanti aku bicara sama kepala sekolah."

"Tapi-"

"Udah, gak usah dipikirin. Yang terpenting sekarang itu kamu. Kalau dipaksain ntar pingsan lagi gimana?"

Yera cemberut karena ia kembali tidak bisa mengikuti kegiatan pengenalan lingkungan sekolah.

"Bekal kamu makan aja sekarang," ucap pemuda itu sambil menyodorkan sebuah kotak bekal yang ia dapatkan dari tas milik Yera. Yera mengangguk dan mengambil kotak bekalnya.

"Makasih, oh iya kamu tau kalo aku tadi telat?"

"Iya, pak Heechul tadi ngasih tau kalau kamu jalan kaki ke sekolah karna mobil kalian mogok."

"Oh gitu," Yera mulai menyantap bekalnya.

"Kamu makan aja dulu, aku mau ke ruang kepala sekolah." pemuda itu kemudian berdiri dari tempat duduknya. Ia tersenyum kemudian mengelus kepala Yera. Yera balas tersenyum dan mengangguk.

"Makasih Kyungjun."

---



Love in SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang