Suasana kediaman Haitani sedikit ripuh tepatnya pada ruang kamar si kecil Haitani yang terbaring dengan wajah memerah.
Kita simpulkan masuk angin juga demam akibat berlama di hadapan kipas, juga banyak minum es, wajar saja karena kali ini musim panas telah tiba.
Kalau punya ibu dipastikan 'main hp mulu' tapi karena ini book char haitani bukan full family jadi piatu tanpa ibu tidak masalah.
Dengan keributan kepala keluarga Haitani itu sibuk mengompres kain pada air hangat, dengan tangan nya sendiri merawat si kecil Haitani dengan lihai tanpa meminta bantuan orang lain.
Manik violet menatap sang ayah yang kian memeras kain, hingga saat berbalik kedua manik kembar itu bertubrukan.
"sudah bangun? ayo makan dulu." Ran menaruh kain diatas kening milik sang buah hati, membuat hangat dari air menjalar pada kening.
Kepala cantik itu menggeleng pelan seraya memajukan bibir bawah, "Pahit."
Tolaknya memang rasa makanan yang ia makan serasa hambar.
Ran yang mendengar tolakan dari sang anak sontak mencubit hidung mungil dengan gemas.
"Nanti papa kasih permen stroberi kalau (name) mau makan." tawarnya kini memegang semangkuk bubur di tangan kiri sedangkan tangan menyendok bubur dengan pelan.
Meniup bubur dengan hati hati sesekali melihat wajah yang lesu dihadapannya, setelah dirasa tidak terlalu panas sesendok bubur itu ia sodorkan pada mulut sang anak.
"aaa . ." Ran membuka mulutnya mengode sang buah hati agar mengikuti intruksinya.
(name) menggeleng menutup bibir menggunakan tangan, membuat Ran menghela nafas pelan.
"Terus (name) mau apa?" Tanya Ran bingung berusaha membujuk sang anak.
"Papa Rin . ." Parau nya kini manik violet menatap Ran dengan berkaca kaca.
Jika ditanya dimana beradanya Rindou kini, misi dari ketua Bonten di berikan pada keduanya namun karena (name) sakit, salah satu dari mereka harus menjaga (name). Karena Ran lebih pandai mengurusi (name) jadilah Rindou yang mengerjakan misi, walau dengan berat hati.
Ran sedikit bingung harus berbuat apa, "(name) makan dulu ya? nanti papa suruh Rin pulang." Tawarnya lagi sontak sang anak mengadah menatap wajah sang papa.
Kemudian mengangguk pelan seraya membuka mulut.
Sesuap bubur dimasukkan kedalam mulut sang buah hati dengan lembut sesekali perbincangan ringan diselipkan antara keheningan.
Kini tinggal suapan terakhir, namun (name) menggeleng menolak.
Ran mengangguk pasrah menaruh mangkuk kosong kembali diatas meja, lalu memberikan segelas air putih yang langsung diterima oleh jemari mungil milik sang anak.
"Mana papa?" Selesai menaruh kembali gelas pada meja jemari sang anak menarik ujung baju Ran.
Ran sedikit tidak suka kala anaknya mencari Rindou terus menerus dari kemarin, namun itu permintaan sang anak ia tidak bisa mengganggu gugat.
Ran mengangguk seraya menghela nafas pelan mengambil ponsel dari saku celana, mencari kontak nomor sang adik hingga kedua ponsel saling terhubung.
Rindou yang sedang mengerjakan misi diseberang sana berdecak kesal, "Apa?!" Teriaknya tidak santai.
Ran menatap malas kearah lain jemari nya memberikan ponsel pada sang buah hati yang sontak diterima dengan binaran di maniknya.
"Papa . . pulang." Cicit (name) menyuruh sang papa untuk segera pulang.
Rindou yang tengah geram kini sedikit mencelos menampilkan seulas senyum di seberang sana kala sang anak menyuruhnya pulang kerumah, "Siap tuan puteri, tunggu papa ya." Final Rindou.
Suara tembakan memasuki indra pendengaran sang gadis, seakan terburu buru di seberang sana Rindou menekan pelatuk pistol tanpa memberikan jeda dengan cepat.
Sambungan telepon dengan cepat dimatikan sepihak oleh Rindou.
(name) kini menunjukan seulas senyum tipis senang, lengan ia rentangkan memeluk Ran yang berada di sebelahnya.
Ran membalas pelukan sang anak, acara peluk pelukan terjadi hingga 20 menit menunggu papa kedua datang menuju rumah.
Brakk
Pintu dibuka dengan lebar menunjukan pria bersurai ungu diambang pintu, tungkai berjalan menuju keduanya, menarik sang buah hati dari pelukan sang kakak.
"(name) sudah baikkan?" Tanyanya menggesekkan hidung mancungnya dengan hidung sang anak.
(name) mengangguk senang jemarinya memainkan surai milik Rindou dengan senyum lebar.
Ran menatap malas Rindou yang mendekap si kecil Haitani, bahkan pemuda berambut rapih itu mendoakan sang adik kini agar tertular demam.
Hingga si kecil Haitani tidak bisa bermanja dengan Rindou dan hanya bermanja dengannya, sungguh strategi yang sesat.
Namun keburu panas kini Ran menghampiri sang adik.
"Lepas, nanti kau tertular demam nanti aku yang repot." Suruh Ran menatap malas kearah sang adik.
Rindou sontak mengeryit tidak suka, "Tidak mau."
Didekapnya sang haitani kecil dengan posesif hingga manik kembar saling menatap bengis.
"(name) sama papa saja sini." Ran merentangkan tangannya di hadapan sang bocah, hendak membalas merentangkan tangan.
Namun Rindou keburu mundur menjauhkan keduanya.
"Nanti kau sakit aniki." Ujar Rindou seakan ia khawatir pada sang kakak namun dibalik itu rasa tidak ingin memberikan sang anak pada dekapan yang lain.
Ran mengeryit jengkel, "Kau nanti yang sakit." Balasnya lagi mengikuti Rindou yang memutar mutari ranjang milik sang anak kendati menghindari sang kakak yang ingin mengambil (name).
"Aku baru pulang, tentu tidak masalah kan bila memeluk (name) sebentar saja." Ujarnya mengeryit kan kening menatap manik sang kakak.
"Tapi nanti kau sakit." Ujarnya lagi mendekati sang adik.
Rindou menggeleng cepat, "Tubuhku kebal dengan penyakit." Pedenya.
Ran menghela nafas pasrah, "Terser─"
"ngork."
Keduanya diam kala mendengar suara dengkuran halus dari dekapan Rindou, kedua kakak beradik itu mengalihkan perhatian pada sosok sang anak yang kian terpejam dengan wajah damai.
Mungkin letih si kecil Haitani mendengar perdebatan keduanya yang membalas penyakit.
Lebih memilih tidur daripada kuping berdengung karena suara berat keduanya yang berdebat masalah hal sepele.
Terkadang lelah berbatin punya bapak dua.
***
22/O9/21

KAMU SEDANG MEMBACA
DAUGHTER • haitani
Humor❝ Jangan macam" papa (Name) ada dua! ❞ !‹ rasanya jadi anak dari kakak beradik haitani ? ՙ ៸៸ WARNING! ˚◞ !! ooc . comedy . slice of life . DRABBLES ─ Rindou x Reader x Ran ⁽²⁾ ࿖ Tokyo revengers ࿖ : Ken wakui. ՙ ぱ. fanfiction...