mau satu!

6 2 0
                                    

Aku perempuan biasa,  dengan kacamata hitam yang melingkari bola mata,  menggendong tas ransel hitam, yang bila...

Berjalan terburu-buru. Jarang senyum. Jarang menyapa. Jarang mengobrol juga. 

Pagi itu...

Lagu Indonesia Raya terdengar di seluruh penjuru sekolah. Aku yang baru memasuki area sekolah langsung disuguhkan drama permacetan parkiran sepeda motor. 

Oh iya, aku juga ikut dalam drama parkiran. Namun ku selow aja, ikut ngantri mendapatkan parkiran dengan diam. Banyak siswa yang sampai kek orang mau demo dengan membunyikan bel menantang lagu yang menandakan pelajaran pertama dimulai. 

Lima menit kemudian, aku masih bertahan di atas sepeda motor. Bingung. Ya, inilah rasa yang setiap pagi aku rasakan. Bingung mau naruh motor di mana. Ada tempat sih, tapi harus geser dikit motor lain biar motorku bisa ditata rapi dan tidak merugikan motor yang lain lewat.  Huft...

Dan akhirnya, mau tidak mau aku turun dulu. Mengeser dikit motor lain. Tapi,

"Biar aku aja" , kemudian tangannya mengambil alih pekerjaan yang harusnya kulakukan.

Makasih.... Teriak ku dalam hati yang tak sampai keluar dari mulut ini. Hingga dia pergi dan meninggalkan ku dengan satu roti coklat dan sekotak susu.

"Eh, ini sarapannya" kejarku setelah lari maraton dari parkiran sampai lorong kelas.

Dia tersenyum, melihatku sejenak. "Buat kamu ya, Kanya. Aku Rian".

Dan aku mendapatkan sarapan sempurna dengan senyumannya di pagi ini. 

18/09/21

Kenalan yuk....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TUNGGU AKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang