1. Alur PTMYH

6.9K 793 39
                                    

Suara langkah berlarian dengan nada tak beraturan itu terdengar di koridor sekolah. Bel pulang menjad alasan hal itu terjadi.

Dua siswi cantik berjalan dengan santai diantara murid-murid yang berlarian, ditemani dengan percakapan yang penuh canda tawa.

"Eh, mampir dulu, yuk!" Ajakan itu berasal dari gadis cantik yang memakai kacamata kotak.

"Kemana?" tanya gadis yang rambutnya diurai dengan sedikit curly di ujungnya.

"Ke toko buku! Katanya, sih. Kak Vee nerbitin buku baru!" Gadis berkacamata kotak itu berkata dengan antusias.

"Serius?! Kok, kamu baru bilang, sih?"

"Yakan kamu gak nanya," balas gadis berkacamata itu.

"Dasar titan jelek!"

"Heh! Apaan ganti-ganti nama orang sembarangan?! Nama aku itu Tirta! Bukan titan," ujar gadis berkacamata itu.

"Iyain aja, deh."

"Jadi gimana?" tanya Tirta lagi.

"Gimana apanya?" tanya gadis satunya dengan bingung.

Tirta menoyor kepala gadis itu dengan jengkel, lalu berjalan duluan meninggalkan gadis yang sedang kebingungan.

"Loh, Tirta? Kok, aku ditinggal? Aku kan cuma nanya," ujar gadis itu sambil menyusul Trita yang semakin menjauh.

"Gak tau! Aku ngambek sama kamu!" seru Tirta dengan jengkel.

***

Setelah acara maaf-maaf-an dengan sogokan ice cream coklat, akhirnya Tirta luluh dan mau diajak ke toko buku seperti rencana pertama mereka.

Kini kedua gadis itu tengah sibuk memilah-milah buku, mencari dimana buku terbitan Vee itu dengan semangat juang 45.

Fyi (For You Information), Vee adalah salah satu nama penulis di Indonesia yang kerap kali menerbitkan buku dengan genre romantis-action yang berlatar di negara luar.

Dalam salah satu fan meeting nya, ada orang yang bertanya mengapa Vee tidak membuat novel lokal saja. Vee pada saat itu dengan antusias menjawab pertanyaan salah satu orang yang hadir di sana.

"Saya terlalu sering membaca novel luar, mungkin itu menjadi alasan kenapa saya membuat novel berlatar luar negeri." Katanya pada saat itu.

Lalu muncul lagi pertanyaan yang membuat wajah Vee pada saat itu memerah karena malu. "Tapi di buku pertamamu, bukan kah itu mengandung unsur dewasa? Pada saat itu usiamu bahkan belum legal di negara ini."

Dengan senyum canggung Vee berkata, "Itu ... saya terlalu sering menonton film luar."

Dan kembali pada dua gadis itu, mereka adalah penggemar berat dari Vee ini sendiri. Sehingga setiap buku Vee ada yang terbit, mereka harus mendapatkannya bagaimanapun caranya.

Dan perkenalkan dia, gadis dengan rambut yang diurai itu. Xquileena Fredyson, atau yang kerap disapa Eena.

Matanya berbinar saat menemukan apa yang dia cari, novel berjudul PASANGAN TUAN MUDA YANG HILANG dalam bahasa China itu menarik perhatiannya. Dengan logo huruf V besar yang artinya itu adalah karya milik Vee.

Eena menyikut Tirta yang berdiri di sampingnya, lalu memperlihatkan apa yang dia pegang dengan senyum mengembang.

"Astaga! Kamu udah dapat?! Kok, aku gak ada, ya?" tanya Tirta dengan murung.

Eena yang melihat raut sahabatnya itu ikutan murung, lalu dia berkata dengan lembut. "Mungkin stok nya udah abis, nanti kamu boleh pinjem punya Eena aja, kok!"

I AM NOT A SUPPORTING CHARACTER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang