Carlissa dan Mark sudah sampai di sebuah rumah besar yang begitu mewah. Banyak lampu - lampu terang yang menandakan adanya sebuah pesta di rumah ini. Gerbang tinggi sudah di buka menyambut para tamu yang hadir.
Carlissa membuka kaca mobil dan mengeluarkan kepalanya. Merasa kagum dengan rumah besar yang terlihat cantik dengan lampu - lampu di taman serta air mancur.
"Wah.. aku belum pernah menghadiri pesta sebelumnya. Apakah kau sering datang ke tempat seperti ini paman ?" Tanya Carlissa dengan semangat.
"Tentu saja"
"Kemarilah aku ingin memberitahu sesuatu" Ucapnya pelan sebelum keluar dari mobil. Carlissa menatap Mark dengan seksama.
"Dengar, wanita yang sedang berulang tahun adalah mantan kekasihku. Jaga sikapmu agar terlihat pantas untukku. Kau mengerti" Mark memberikan penekanan di setiap kata yang di lontarkan kepada Carlissa.
"Ah, baiklah. aku tidak akan menghancurkan pestanya. Kau tenang saja. Aku akan berada di meja makan kalau kau membutuhkanku" Carlissa sedikit kesal dengan ucapan Mark yang seolah dia akan menghancurkan pesta itu.
Carlissa turun dari mobil bersamaan dengan Mark. Mark merekahkan senyumnya saat ada seorang wanita yang langsung memeluknya. Carlissa yang melihat tindakan itu hanya memutar kedua bola matanya.
"Bagaimana kabarmu ? Kau semakin tampan" Suara manja yang seolah di buat - buat itu membuat Carlissa muak. Apakah ini mantan kekasih Mark ?
"Terimakasih, perkenalkan ini kekasiku" Mark menarik pinggang Carlissa untuk mendekat kearahnya. Gadis itu sedikit terkejut sembari memegang jemari besar Mark yang melingkar di pinggulnya.
"Oh, hai." Carlissa menyapa gadis pirang di depannya dengan kaku.
"Hai, ternyata kau cantik juga" Gadis itu tersenyum miring kearah Carlissa dengan tatapan meremehkan.
"Glory"
"Carlissa"
Mereka berdua berjabat tangan dengan senyuman yang sama sinisnya.
"Baik, cukup untuk perkenalan hari ini" Mark yang merasakan suasana menjadi mencekam karena perkenalan dua wanita yang bisa di bilang tidak akrab lalu menarik tangan Carlissa.
"Lepaskan aku" Ketus Carlissa lalu menghadap arah lain berusaha manahan emosinya.
"Baiklah, silahkan masuk" Glory memberikan jalan untuk kedua pasangan tersebut. Bukan pasangan aslinya tepatnya.
Carlissa melepas rangkulan Mark dan ingin segera pergi ke meja makan.
"Carlissa.. tunggu" Mark mengejar Carlissa yang sedang berjalan cepat kearah meja.
Carlissa meraih sepotong kue lalu melahapnya sedikit gusar.
"Dasar wanita tua sialan. Beraninya dia menatapku seperti itu ? Aku sudah cukup cantik menjadi kekasih paman" Cicit Carlissa di tengah kunyahannya.
"Apakah kau tidak takut gemuk memakan banyak makanan seperti itu ?"
Carlissa menghentikan kegiatan makannya saat mendengar ucapan Glory. Gadis itu menyipitkan matanya melihat Glory yang berjalan kearahnya.
"Lihat saja, Mark bukanlah pria yang tepat untukmu. Kau tidak tau saja bagaimana sifat aslinya"
Carlissa masih menatapnya sembari menahan emosi karena tak habis habis Glory mengganggunya.
"Bagaimana bisa Mark memilih wanita kampungan sepertimu ?" Mendengar ucapan Glory gadis itu meletakkan piringnya.
"Kau tau wanita tua, sebaiknya kau jangan terlalu banyak bicara kepadaku" Ketus Carlissa membuay Glory tidak terima dengan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy
Romance21+ Carlissa adalah gadis yang di jual oleh ayahnya sendiri karena terlilit hutang kepada seseorang. Mark menginginkan Carlissa sebagai bayaran atas hutan dari ayah Carlissa. Gadis kecil itu tidak berhasil kabur dan menjadi tawanan Pria dewasa yang...