E. O3

1.5K 250 32
                                    

HAI, selamat membaca!

author pov

PRIA berambut pink itu meletakkan rindou di jok belakang, kata nya 'biar lo bisa ngelurusin lo" katanya, rindou hanya bisa nurut daripada ditinggalkan sendiri digang ini?

beberapa setelah mobil berjalan.

"Sanzu Haruchiyo." kata pria itu.

"hah?." ucap rindou, ia bingung kenapa pria itu mengatakan nama seseorang.

"hahh, nama gue Sanzu Haruchiyo. panggil aja Sanzu." lanjut pria yang bernama haruchiyo itu. "dan nama lo?" tanya pria itu ke rindou.

"gue Haitani Rindou." jawab rindou.

"okay, Rindou, salam kenal. masih sekolah?" ucapnya, lalu bertanya kepadaku.

"masih, belum lulus sma." terang Rindou sambil menatap nanar lukanya.

"sma ya? sama dong. sma dimana lo, Rindou?" tanya Sanzu kegirangan.

"Sma Toman, gue masih kelas 11. 11 ipa 1." terang Rindou, menyebutkan kelasnya.

"oalah disitu, gue sma bonten ips 3, kelas 11."

"ini gue bawa lo ke rumah sakit ya. nanti gue yang rawat lo beberapa hari, kabarin temen lo aja, atau engga? up to you."  kata nya, kok dia tiba tiba baik?

"em, okay. makasih ya, Sanzu." jawab Rindou, sambil mengucapkan terima kasih.

Sanzu pov

Di rumah sakit

aku duduk di kursi tunggu di depan ruang UGD.

"apa anda keluarga dari saudara diRindou?." kata seorang suster.

"saya teman nya sus." jawab ku.

"kamu bisa menjenguk nya, kami sudah menutup luka tembakan di kaki nya. syukur, tidak terjadi infeksi di lukanya." jawab suster itu.

"tapi bilang kepada saudara Rindou untuk tidak banyak menggerakkan kaki kiri nya, takut nya nanti akan terjadi pendarahan." lanjut suster itu.

"baik suster, terimakasih." jawab ku.

saat di dalam aku melihat Rindou sedang duduk melihat keluar jendela.

"halo Rindou. gimana? masih sakit?." tanya ku.

"udah mendingan, ngga terlalu sakit kaya tadi. tapi masih sakit" jawab nya, agak ragu. menurutku.

"maaf ya tadi gue nembak kaki lo." ucap ku tulus sambil menatap wajah manis seorang Haitani Rindou.

"ngga apa apa. toh, gue juga berterimakasih karena kamu udah mau lepasin gue, hehe" jawab Rindou di selingi kekehan kecil, yang membuat wajahnya bertambah indah.

"cantik." gumam ku.

"hah apa?." tanya rindou.

"g - gaada hehe." wajah ku memerah, untung saja dia tidak mendengar itu.

tiba tiba Rindou memegang kening Sanzu, dengan wajah keheranan

"uh, kenapa Rindou?" tanya ku, keheranan.

"pipi lo merah, gue kira lo demam." jawab nya di selingi senyuman, yang membuat wajahnya bertambah indah.

"gue ngga sakit, terimakasih kekhawatiran nya." jawab ku.

"okay, Haru." dia tersenyum. tapi kali ini wajah nya terlihat lebih cantik dan manis.

tbc.

TERIMAKASIH BAGI READER SEKALIAN YANG UDAH BACA KARYA KU, padahal ini ga jelas dan hasil dari kegabutan ku (っ˘̩╭╮˘̩)っ.

jangan lupa vote ya!.

Januarta.
00.00.00

Meet A Psychopath (SANRIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang