3

57 5 0
                                    

        
Pagi ini bukanlah pagi terbaik bagi si pemimpin The Marauders, James—dengan lingkar hitam di bawah matanya—, yang saat ini tengah duduk bermalas-malasan di Aula Besar dan mengunyah sarapannya dengan lamban. Seminggu yang lalu mereka baru saja kembali ke Hogwarts tapi Mcgonagall sudah menghujani mereka dengan essay-essay yang sulit.

James menelan makanan di mulutnya dengan susah payah lalu menghela nafas berat, "Haah, biarkan aku tidur." rengeknya, menguap lebar.

"Kalau kau takkan makan itu, biar aku yang habiskan, Prongs." celetuk Sirius menunjuk pada sepotong panekuk madu di piring James. Sirius, yang tak biasanya kalap soal makanan, tampaknya malah lebih ceria pagi ini. Pasalnya kemarin malam Remus berbaik hati mengijinkannya menyalin essay miliknya (walau Sirius menyuapnya dengan sekantung cokelat kodok, sih).

"Piringmu masih penuh, Sirius, kenapa kau tak habiskan milikmu saja?" tanya Remus sebal melihat tingkah temannya yang begitu rakus.

"Oh ayolah, Moony, kita harus menyiapkan tenaga untuk kelas Minnie hari ini," jawab Sirius dengan mulut penuh oleh panekuk milik James yang ia makan tanpa izin. "Kau juga makanlah lebih banyak."

Remus hanya menggeleng dan melanjutkan makannya dengan tenang. Di lain sisi, Peter si tikus tengah menghabiskan tumpukan sarapannya tanpa mempedulikan obrolan sahabat-sahabatnya.

Sedetik kemudian, Sirius, Remus, dan Peter dibuat terkejut dan hampir saja tersedak oleh pergerakan pemimpin mereka yang begitu tiba-tiba. James, yang wajahnya semula terlihat begitu lelah dan masam tiba-tiba saja berubah cerah dan bersemangat ketika melihat seorang gadis yang baru saja memasuki Aula Besar.

"Siapa bidadari cantik itu?" gumam James dengan mata berbinar.

"Itu Evans, James, bagaimana bisa kau melupakannya?" Remus sekali lagi menggeleng melihat tingkah sahabatnya yang begitu tergila-gila pada seorang Lily Evans.

"Yang benar saja, Prongs, kau hampir membuatku memuntahkan makanan. Membuang-buang makanan itu tidak baik tahu! ya kan, Moony?" gerutu sirius lalu memakan lagi makanannya dengan kesal, "Lagipula apa hebatnya gadis naga itu, sih? bisanya hanya mengomel dan marah-marah." celotehnya dengan mulut penuh.

"Jangan makan sambil berbicara!" tegur Remus tapi Sirius tetap melanjutkan mendumel dengan mulut terisi. Dia baru diam ketika melihat Lily berjalan kearah mereka, bersama dengan Marlene dan Hestia di belakangnya.

         "My, my, kelihatannya sang putri baru saja bangun." goda James.

"Oh, diamlah, Potter." balas Lily memutar bola matanya. Lily dan kedua temannya kemudian duduk di hadapan para Marauders. Sambil mengambil beberapa helai roti, Lily tersenyum lalu menyapa dua laki-laki disebelah James "Morning, boys."

Peter membalas dengan senyuman sedang Remus menelan makanannya dahulu sebelum menjawab, "Pagi, Lilypad, sedetik lagi kau telat mungkin meja panjang ini telah bersih dibuat Sirius."

Sirius mendengus, dia lalu mengambil segelas air dan meneguknya sampai habis. "Akhirnya kau merasa kenyang?" Lily bertanya mengejek.

"Terimakasih sudah peduli, Nona, tapi aku baru saja akan mulai memakan yang lain." jawabnya sembari memilih-milih makanan di hadapannya. "Aku hanya ingin menghormati makanan dengan cara yang tepat, menghargai setiap kudapan yang ada." Lily hanya menggeleng, sedang Marlene dan Hestia terkikik melihat kelakuan pemuda Black itu.

"Kau benar-benar seorang pria sopan, Sirius." komentar Marlene dengan nada sarkastik.

Sirius menjawab dengan bangga. "Tentu saja, Mar. Aku adalah contoh etiket makan yang sempurna."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝑰𝑵𝑬𝑭𝑭𝑨𝑩𝑳𝑬 | S BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang