Part 3
Aku menghampiri mereka. Ya, mereka. Teman-teman kelasku yang sedang sibuk bermain bola voli itu. Aku mulai bersandiwara. Pingsan ditengah tengah mereka. Berharap mereka menggendongku dan mendapat perhatian dari mereka semua. Namun sudah 3 kelompok aku dapati. Tak ada yang berhasil. Tak ada yang memperhatikanku. Ada saja, terkena bentakan dari teman-teman cowokku. Siapa lagi kalau bukan "Geng 4 Brutul" Kalau tidak salah itu nama gengnya. Zidan, Hanif, Amirul, dan Rizky. Mereka membentak karena ulahku yang menurutnya berlebihan. "Shilvi!!Apalah kau ini! Pingsan dengan gaya jitu mu itu akan merusak konsentrasi olahraga kami!!" Bentak Zidan yang biasa ku sebut pak ketua itu. "Minggir kau!"Celetuk Hanif seraya mengambil bola voli yang jatuh dihadapanku. "Huh dasar! Tunggu saja pembalasanku!" Dalam hati ini aku menggeram. Bukan hanya di kelompok " 4 Brutul" saja aku kena bentakan. Temanku Viky juga membentak ku "Shil, jikalau kau pingsan sungguh macam apa? Mau tak?" Ucap Viky dengan jutek. "Iyalah tuh..baik lagi, kau ikut main bersama kami!" Ajak Putri dengan bola voli di tangannya. Aku berlari begitu saja meninggalkan mereka. Berlari menuju 3 orang itu. Ya. Fadhila Dita dan Aurel. Dari kejauhan mereka menertawaiku karena ulahku. "Kenapa kalian ini? Tertawa?" Tanya ku suntuk. "Bukan tertawa, tapi kita ini menangis!" Jawab aurel dengan tawa yg terbahak bahak. "Ishh, apalah kau ini!"Ucapku dengan sedikit kesal. Aku pun duduk ditengah mereka bertiga. Tiba tiba suasana mencekam. Kulihat dinding-dinding gedung. Seram, tua. Ya itulah yg kulihat. Memandangi dengan ketakutan. Bulu kuduk ini berdiri seketika.
YOU ARE READING
"Mistery Indigo"
Mystery / ThrillerHi guys! Ini serial cerpen aku yang pertama! "Mistery Indigo" (Prolog) Aku berjalan menuju gedung itu. Memasukinya. Aku merasakan sesuatu yang berbeda. Melihat makhluk makhluk aneh yang tak biasa kulihat sebelumnya. Bergantungan. Berjalan kesana ke...