2. About you

4 1 0
                                    

Thalia Pov.

Nama gue Thalia gue anak yatim piatu. umur gue tujuh belas tahun gue siswi di Senior high school of Neo Culture. Ortu gue meninggal karna kecelakaan. Gue hidup sebatang kara dengan adik gue.

Kecelakaan yang menewaskan ayah dan Ibundaku. Mereka meninggalkan aku dan adikku. Hidup dengan kesederhanaan dan tidak terlalu berkecukupan membuatku harus kerja ekstra.

Untuk menghidupi aku dan adikku. Adikku bernama Yuda Anderson, dia berumur dua belas tahun. Dia bersekolah di Junior high school of Neo Technologi.

Adikku menjadi sedikit pendiam setelah kematian ortuku. Aku merindukan adikku yang dulu. Dulu dia selalu tersenyum, namun sekarang bahkan tersenyum, dia saja jarang membalas ucapanku.

Ayah, Ibu aku merindukan kalian~ Thalia.

Thalia end pov.


—————***—————

Bel istirahat telah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Semua murid telah pergi untuk mengisi perut kosong mereka.

"Thalia mau ikut ke kantin?" Tanya Tania.

"Eh, enggak aku bawa bekal soalnya" ujar thalia sembari tersenyum ramah.

"Ouh oke, aku duluan ya" ujar Tania.

Thalia hanya mengangguk.

Lexan sekarang sedang mengerjakan tugas sekolahnya bukan apa-apa. Dia mengerjakan tugas sekolahnya karna dia tak ingin terlambat mengumpulkan besok pagi mengingat dia bekerja paruh waktu.

"Lexan enggak ke kantin" tanya thalia.

Lexan hanya menggeleng dan tetap fokus mengerjakan tugasnya.

"Lexan ngerjain tugas apa sih" tanya thalia lagi.

"Bukan apa-apa" ujarnya.

Mendengar jawaban Lexan, Thalia menjadi cemberut.

"Lexan mau?" tanya thalia lagi menyodorkan bekalnya.

Lexan hanya menggeleng.

Thalia mendengus, lalu memakan bekalnya.

Lexan hanya melirik Sekilas dan tersenyum tipis sekali.

Skip

Selesai istirahat jam kosong karna guru ekonomi hari ini tidak masuk karna sakit.

Kelas mulai rusuh karna Jam Kosong. Berbeda dengan dua murid di pojok dekat Jendela mereka berdua asik dengan buku mereka.

Baik thalia atau lexan mereka memilih sibuk dengan bukunya. Jika lexan membaca buku Pelajaran maka thalia akan membaca novelnya.

Hingga guru mapel bahasa Inggris mulai memasuki kelas. Dan Pelajaran Inilah yang dibenci Anak Kelas 11 Neo-4. Maka mereka Semua akan membolos dan menyisahkan lexan dan thalia.

Bu Desi Sudah biasa dengan ini semua. Sejenak bu desi sedikit tersenyum saat melihat dijam pelajarannya masih ada dua orang ah, tidak tapi tiga orang.

"Maaf, bu saya telat tadi ketoilet dulu" ujar Tania.

Bu desi hanya mengangguk.Bu Desi mulai menerangkan materi.

"Lexan,di kelas ini klo pelajaran bahasa Inggris mereka semua pada bolos ya?" Bisik thalia.

Lexan hanya membalasnya dengan deheman saja. Jawabannya membuat thalia kesal.

Aku seperti berbicara dengan batu saja,huft~batin thalia.

"Kau tidak bisa bicara kah, aku tanya padamu namun hanya kau jawab dengan deheman saja" Ujar thalia kesal.

Lexan melirik sekilas. "Berisik".

Thalia melongo. Manusia disebelahnya ini sungguh membuatnya kesal.

Thalia mengalah dan kembali fokus pada pelajaran didepannya.

Skip pulang sekolah.

Bel sekolah sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu. Namun pak Agus masih menerangkan materi kimia.

Thalia mendengus jika seperti ini bisa bisa dia terlambat menjemput adiknya. Begitu pula lexan dari tadi dia terus memandang jam tangannya dia takut terlambat bekerja.

10 menit kemudian

"Baik, sampai sini dahulu materi dari saya ada pertanyaan?" Ujar pak Agus menyelesaikan penjelasannya.

"Tidak!!" Teriak satu kelas.

" Kalau begitu sekian dari saya silahkan pulang" ujar pak Agus menyelesaikan kelas hari ini. Semua murid bernafas lega karna kelas telah berakhir.

Lexan dan thalia terburu-buru membereskan barang-barang mereka dan segera keluar dari kelas. Lexan dan thalia sampai berlari di koridor sekolah.

Lexan terburu-buru memasuki kafe tempat dia bekerja. "Maaf saya terlambat".

Thalia segera menuju ke sebelah sekolahannya dan melihat adiknya. "Maaf kakak terlambat".

—————***—————

Lexan sekarang sedang bekerja di kafe. Hari ini kafe terlihat sangat ramai. Hingga dia sedikit kewalahan menghadapi pengunjung kafe.

Disisi lain thalia juga sedang bekerja menjadi kasir minimarket. Berbeda dengan kafe tempat lexan bekerja minimarketnya justru sepi.

Pukul 10:30PM

Lexan sedang membereskan kafe. Setelah selesai dia segera pulang. Saat perjalanan pulang ke rumah lexan merasa ada yang mengikutinya.

Saat dia menengok ke belakang dia tak melihat seseorang pun dibelakangnya. Lexan mempercepat laju jalannya dan sampai ke tempat kostnya.

Lexan bernafas lega, lexan segera membersihkan badannya dan beristirahat.

——————***——————

"Bagaimana"

"Sudah ketemu bos"

"Bagus, terus pantau dia"

"Siap, bos"

————**————


Muna22/09/21

LexanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang