Part 1

10.7K 113 3
                                    

Hai perkenalkan, namaku Andy, umurku 25 tahun, saat ini aku bekerja di salah satu bank besar di ibukota.  Aku tinggal dengan kakak perempuanku dan suaminya. Kakakku saat ini tengah mengandung dan kisah ini terjadi antara aku dan kakak iparku.

Kakak iparku bernama Mas Bram, usia 34 tahun dengan tinggi 176 cm. Aku sendiri lebih pendek darinya 170 cm dengan berat 68 kg. Dengan berat badan ideal dan kulit putih aku cukup sering mendapatkan teman kencan dari aplikasi kencan untuk sekedar melepas hasrat yang sudah tinggi. Sebenarnya sejak awal bertemu dengan Mas Bram aku sudah tertarik dengannya. Badannya yg tinggi dengan perawakan muscle gempal ditambah brewok yang dicukur rapi membuatku tertarik padanya. Tapi keinginan itu aku tepis mengingat dia adalah suami kakakku.

Kejadian ini bermula saat aku mendengar pertengkaran antara kakakku dan Mas Bram, suara pertengkaran mereka tidak terlalu keras tapi menimbulkan keingintahuanku untuk menguping lebih jauh.

"Tapi aku juga butuh Dek" Kata mas Bram.

"Aku tahu Mas, tapi dengan kandungan udah besar kaya gini, tidurpun aku merasa capek, apalagi untuk berhubungan badan, " Jawab kakakku yang saat ini kandungannya memasuki bulan ke-8.

"Iya aku ngerti sayang, tapi tolong ngerti aku juga ya, sudah lama kita ngga berhubungan. Oral aja sudah cukup Sayang" Pinta Mas Bram.

"Maaf Mas, aku benar-benar tidak ada tenaga" Tolak kakakku.

Kupikir kasihan juga Mas Bram, tapi itu urusan pribadi mereka berdua, aku tidak  mau ikut campur dan segera melupakannya.

Kira-kira sebulan lebih setelah kejadian itu, aku sudah melupakan pertengkaran antara kakakku dan Mas Bram. Pagi itu, bangun dengan kepala yang sungguh berat. Aku memutuskan untuk menelpon atasanku untuk izin tidak masuk kerja dan beristirahat. Aku meminum obat sakit kepala yang ada di kamarku dan melanjutkan tidur.

Saat terbangun kembali aku cek, waktu sudah menunjukkan pukul 10 lebih. Saat aku sudah mulai terjaga penuh, kudengar sayup sayup suara desahan pria yang cukup keras. Perlu diketahui kamarku berada di lantai atas sedangkan kamar kakakku serta Mas Bram ada di lantai bawah. Suara desahan itu memancing rasa penasaranku. Aku putuskan untuk berjalan mengendap-endap keluar kamar sepelan mungkin.

Saat mencapai tengah tangga, kulihat di ruang tengah Mas Bram sedang dalam keadaan bugil sambil menonton bokep sambil mengocok kontolnya. Badannya yang gempal berkilat oleh keringat dan yang membuatku takjub kontolnya yang tegak berdiri sangat tebal dan panjang kutaksir berukuran 17 cm. Aku sangat deg-degan sekaligus horny melihat pemandangan itu. Aku memutar otak bagaimana bisa mencicipi tubuh Mas Bram yang sangat aku kagumi.

Mas Bram yang tengah asyik menikmati bokep hetero, terdengar dari suara desahan cewek dari handphonenya, tidak menyadari kehadiranku di ruang tengah. Dia malah asik mendesah sekaligus meracau,
"Ya sayang, enak kan kontolku, gede kan? "
"Oh yeah, memekmu sempit banget sayang, enak banget njepit kontolku" Racaunya sambil terus mengocok kontolnya yang besar.

"Mas Braaam, ngapain, " Kataku mengagetkannya.

"ANNDYYYYY" Teriak Mas Bram kaget seperti melihat hantu di siang bolong. Dia menjatuhkan handphonenya yang masih memutarkan bokep antara cowok dan cewek yang tengah dientot dengan gaya doggy style. Untuk sesaat kami hanya mematung. Hanya ada suara desahan cewek dari bokep di handphone Mas Bram.

Bersambung...

Halo readers, ini baru pertama kali aku menulis cerita, maaf ya kalau masih belepotan. Mohon supportnya upvote nya ya. Thanks.

Menaklukkan Kakak Ipar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang