Part 4

7.8K 151 17
                                    

Bram POV

Aku membiarkan Andy membimbingku menaiki tangga menuju ke kamarnya. Tubuh kami berdua masih bugil. Kontolku masih tegak menjulang. Isapan Andy kuakui sangat enak, one of the best Ive ever had. Tapi memang aku susah keluar kalau hanya coli atau dihisap.

Memasuki kamar Andy, kulihat kamarnya tertata dengan apik dan rapi. Memang jarang sekali aku memasuki kamar adik iparku ini. Kata adik ipar membuatku bergeming, tidak pernah terpikir olehku untuk berbuat seperti ini dengan adik iparku, seorang LAKI-LAKI! Memang setelah kuperhatikan adik iparku ini tidak seperti lelaki kebanyakan, kulitnya putih terawat, bibirnya merah ranum, dan badannya cukup berotot dengan pantat yg bahenol.

Aku duduk di tepi ranjang, sementara Andy mencari sesuatu di laci mejanya. Setelahnya dia membawa sebuah tube hitam dengan botol kecil berwarna cokelat. Dia duduk di sampingku. Tercipta keheningan dan rasa sedikit tidak nyaman di sana.

Melihat suasana awkward yang terjadi, Andy menyentuh pundakku,

"Mas jangan tegang ya, yg tegang cukup kont*lnya aja"  Katanya berusaha mencairkan suasana.

Dia mendorong badanku sehingga aku tidur bersandar di bantalnya. Aku bersyukur sepertinya Andy berinisiatif memegang kendali, karena aku ngga tau apa yg harus dilakukan. Andy mulai meraba-raba dadaku, sambil meremasnya sedikit. Dia mulai mendekatkan mukanya ke dadaku, dijilat dan dihisapnya putingku menimbulkan sensasi yg ganjil. Geli. Aneh. Enak.

"Ahhhhhhssss" Hanya suara itu yg keluar dari mulutku.

Dia melakukan itu sambil terus menatap wajahku. Aku memalingkan muka, kututup mataku dengan lenganku mengekspos ketiakku yg ditumbuhi bulu cukup lebat. Pilihan yg salah sepertinya, Andy mulai menyapukan lidahnya dari puting menuju ke ketiakku, mencecapnya dengan rakus. Rasanya geli-geli nikmat. Aku membiarkan saja Andy yg dengan telaten mengerjai setiap inci tubuhku.

Setelah puas dengan ketiak dia kembali lagi ke dadaku yang bidang, menyedoti putingku bak bayi yang sedang kehausan. Sesekali digigitnya kecil putingku. Kemudian ia mulai mengarahkan wajahnya turun, menjilati setiap jengkal badanku, menuju ke pusarku yang ditumbuhi banyak bulu. Tidak berlama-lama di situ jilatannya mulai menjalar ke pangkal kontolku yang terus tegang dari tadi.

"Gede banget Mas" Serunya takjub sambil sedikit memainkan kontolku yang berukuran 18 cm.

Mulai dijilatinya lubang kencingku, menaik turunkan kepalanya dengan rakusnya, sesekali dia menelan sulurh kontolku sampai kurasakan kontolku yg besar mentok ke tenggorokannya. Aku cuma bisa mendesah keenakan. Tidak pernah kurasakan oral sex senikmat ini, tidak dari mantan pacar maupun istriku.

Andy tiba-tiba menghentikan aktivitasnya, aku mendongakkan sedikit kepalaku.

"Main course?" Tanyanya dg penuh harap. Aku menganggukkan kepalaku sedikit. Persetan dengan norma, dengan moral, dengan fakta bahwa dia adalah adik iparku, dengan fakta bahwa di Laki Laki. Sekarang yang penting enak dan aku mau lebih.

Andy mengambil lube dan melumurkannya pada kontolku dan lubang anusnya. Dia memosisikan dirinya jongkok di atas kontolku. Dia mulai membimbing kontolku memasuki lubangnya. Awalnya agak kesulitan karena kepala kontolku yang berukuran cukup besar.

Setelah kepalanya masuk kami berdua mendesah. Lubang bool andy terasa begitu sempit menjepit kontolku, bahkan kurasa lebih sempit dari memek istriku. Andy mulai menurunkan pantatnya, aku juga mulai mendorong kontolku merangsek ke boolnya berusaha mencari kenikmatan lebih.

"Aaahh wait Mas, pelan-pelan, kontol Mas gede banget" Katanya sambil mendesah.

Tubuhnya yang putih menggeliat menyajikan pandangan yang erotis. Akhirnya lubang boolnya berhasil menelan seluruh kontol jumboku. Rasa boolnya memang enak, menjepit kontolku dengan ketatnya.

"Sebentar Mas, biar penyesuaian dulu" Katanya sambil meraih botol bening kecil dan menghirup isinya. Andy menawarkan padaku, tapi aku menolak. Andy mulai menaik turunkan pantatnya menimbulkan bunyi plok plok yang khas. Anjing enak sekali rasanya. Sesekali digoyangkan pantatnya membentuk gerakan memutar, memberiku nikmat sampai ke ubun-ubun.

Pemandangan yg kulihat cukup ganjil, adik iparku yang biasa santun, dengan liarnya menari dengan liar di atas kontolku. Tariannya begitu erotis sepetti lonte yang haus akan kontol. Hanya suara desahan kami berdua yang memenuhi kamarnya.

Andy meraih kembali botol bening dan menghirupnya, kali ini aku mengiyakan dan meniru apa yang dilakukannya. Sejenak badanku terasa panas dan jantungku berdegup lebih kencang. Dengan brutal kudorong tubuh Andy, kubalikkan badannya hingga menungging. Kumasukkan kontolku seluruhnya tanpa babibu. Andy menjerit.

"Anjing, enak bgt memekmu Dek" Seruku  mulai menggenjot boolnya seperti orang kesetanan.

Bersambung...

Hello readers, maaf sudah lama ngga update. Upvote terus ya biar lebih semangat nulis. Leave a comment Apakah pengen hubungan Mas Bram dan  Andy terus berlanjut. Salam crott!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menaklukkan Kakak Ipar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang