12

771 102 12
                                    

Chapter Twelve; Apologize

Sinar matahari yang telah memancarkan cahayanya, cukup mengganggu tidur Yedam. Yang akhirnya, membuat dirinya terbangun dari tidur nyenyaknya.

Ketika Yedam membuka matanya, dia langsung dikejutkan oleh sesuatu.

"AAAAA!!!" Teriak Yedam kencang, dan mencoba untuk melepaskan pelukannya di tubuh seseorang.

Kaget. Jantungnya kayak mau copot aja, beneran.

Teriakan Yedam tadi, tentunya didengar oleh seseorang tadi. Yang kini, mulai membuka matanya juga.

Haruto membuka matanya, dan melihat yedam yang juga tengah menatapnya itu dengan tatapan terkejut.

Tatapan Haruto? Ya biasa aja. Dia udah kebanyakan kaget dari tadi malam si.

Tapi gak juga. Dia langsung ikutan kaget waktu Yedam gerakin tangannya, yang ternyata berusaha lepas dari pelukan itu.

Sialan. Haruto ternyata dengan tidak sadarnya, membalas pelukan Yedam. Yang berarti mereka berdua tidur sambil berpelukan erat.

Haruto dengan segera melepaskan pelukannya, begitupun dengan Yedam. terburu-buru sekali, padahal readers ingin melihat lebih haha.

"Kamu kok ada disini?!" Seru Yedam ketika dia berhasil melepaskan diri dari pelukan itu, dan langsung bergerak menjauhi Haruto.

Haruto hanya cuek saja. Lagian, itu perbuatan Yedam yang buat dirinya terdampar disini.

Yedam yang kaget dan bingung, cuma natep tajem Haruto. Padahal itu ulah dia, yang tidak disadarinya.

"Kalo pun, lo gak meluk gue tadi malam. Gak mungkin gue ada disini" Balas Haruto yang agaknya risih ditatap tajem sama Yedam.

Yedam langsung kaget se kaget-kagetnya. Jadi, ini semua-- ulah dia?

Pas lagi mikir, dia langsung tiba-tiba keinget kejadian tadi malam. Dia lagi asik nangis semalem, dan--

ada yang masuk ke kamarnya. Dan ternyata, itu adalah Haruto.

Ah, Yedam berpikir kalau sekarang dirinya benar-benar tidak waras. Dia benci dengan kebiasaannya itu.

Jika dia memeluk orangtuanya atau orang terdekat, itu tidak akan menjadi masalah. Namun, kali ini dia benar-benar merasa keberatan dengan kebiasaannya.

Dia memeluk Haruto. DIA MEMELUK HARUTO.

dan itu terjadi sepanjang malam.

Demi apa, rasanya Yedam ingin menghilang dari bumi saja. Dia telah membuat kesalahan yang fatal.

Dia bahkan meringis, saat membayangkan bagaimana kelakuan yang dia perbuat kepada Haruto semalam. Dia menangis dengan tidak elitnya, dan memeluk Haruto erat.

Yang pastinya, itu akan membuat Haruto semakin membencinya.

Niat hati, ingin hidup tenang dan damai saja selama pernikahan. Namun rencananya malah terbongkar, karena ulahnya sendiri.

Setelah dia sadar, dan kembali ke masa sekarang. Yedam langsung mengubah raut wajahnya yang tadinya menatap haruto tajam, kini berubah dengan raut wajah bersalahnya.

Dia bahkan sesekali menggigit bibir bawahnya, atau bahkan matanya melirik ke atas, ke bawah, ke samping atau dimana saja, asalkan tidak menatap Haruto.

Perjanjian [Harudam]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang