Typo is my style
Happy reading•
•
•
•
•
Hendery X Renjun
•
•
•
•
•
Siang ini entah kenapa mood Renjun sangat buruk, dia bahkan menolak untuk ke cafetaria di fakultasnya, padahal biasanya dia selalu bersemangat karena tidak jauh-jauh dari kelasnya, tapi hari ini, pemuda Huang itu begitu lesu dan seperti tidak memiliki semangat hidup.
Tadi, setelah kelasnya berakhir, ia langsung pergi tanpa menunggu sang kekasih yang biasanya akan menjemputnya. Para sahabatnya juga tidak ia tunggu, padahal dia tidak suka sendirian, tapi malah sekarang ia pergi sendirian.
Kini Renjun berada di balkon kamarnya dengan memandangi langit malam yang indah. Banyak bintang yang bertaburan dan bulan juga mendukung sinarnya. Ia tersenyum tipis melihat bintang yang paling bercahaya di sana.
"Haaaahhh, andaikan aku seperti bintang itu, pasti akan di puja. Indah sekali." Ucapnya.
Sibuk dengan pikirannya, dia tidak sadar bahwa ada seseorang yang masuk ke kamarnya dan berjalan pelan menuju dirinya. Langkah kaki yang sudah di buat sepelan mungkin tidak berhasil membuat Renjun tetap diam di tempatnya. Pemuda itu berhenti dan meringis melihat Renjun berbalik ke arahnya. Renjun tersenyum, sedangkan ia melambaikan tangannya menyapa sang kekasih.
"Oh kau sudah pulang Ge. Maaf aku tidak tahu." Sapa Renjun dan ia berjalan ke arah sang kekasih.
"Hu'um, maaf tidak mengabari mu. Kau sedang apa?" Tanya pemuda itu.
Renjun berjinjit guna mencapai bibir sang kekasih. Sedangkan sang kekasih terdiam dan menjaga keseimbangan Renjun. Renjun tersenyum miris di sela ciuman itu, lalu menarik diri dan mundur perlahan dengan pandangan menunduk.
"Njun? Kenapa?" Tanya pemuda tinggi itu.
"Kau seharusnya meninggalkan ku sejak awal Dery Ge." Lirih Renjun.
Dery atau yang bernama Hendery itu mengerutkan keningnya bingung. Ia ingin mendekat, tapi Renjun malah mundur dan kini ia bersandar kembali di balkon.
"Dia cantik juga tampan, tinggi, ceria, suaranya jernih, dan pastinya bisa membuatmu merasa bahagia. Hihi, dia sangat sempurna kan Ge?" Ujar Renjun.
Hendery semakin bingung dengan ucapan Renjun, ia melangkah cepat dan mempertemukan bibir keduanya hingga Renjun melenguh keras akibat perlakuan tiba-tiba itu.
Hendery menarik dirinya dan menangkup wajah tembam itu untuk mendongak menatap matanya. Hendery terkejut saat melihat mata Renjun yang sudah meneteskan air mata. Hendery berusaha menghapus air mata itu tapi Renjun semakin mengeraskan isakannya.
"Hei sayang, kau kenapa? Apa maksudmu dengan dia hm?" Tanya Hendery.
"Hiks.. hiks.. D-hiks.. Dejun Ge hiks.." Jawab Renjun.
Hendery mengerutkan keningnya lalu ia memeluk tubuh mungil Renjun dan mengecup pucuk kepalanya beberapa kali agar tenang.
"Sayang, dengar... Aku hanya mencintaimu, aku hanya ingin kamu, aku ingin bahagia denganmu. Dejun hanya sahabat ku, titik. Kaulah yang segalanya untukku. Kau harus percaya padaku jika kau yang hanya ada di hatiku. Paham, cantiknya Hendery Ge?" Ucap Hendery.
Renjun menarik dirinya tapi tidak melepaskan tangannya di pinggang Hendery. Ia mendongak menatap sang kekasih dengan gemas.
"Benarkah?" Cicit Renjun.
"Iyaaaaaa. Apa harus aku buktikan hm?" Jawab Hendery jahil.
Renjun segera menghapus air matanya dan mendorong Hendery menjauh. Hendery sendiri hanya terkekeh karena perlindungan Renjun, ia menjulurkan tangannya untuk mengacak rambut sang kekasih tapi Renjun malah menghindar.
"Hei aku bercanda astaga. Ah sudahlah, aku mandi dulu." Pamit Hendery.
Tapi sebelum ia mendekati pintu, Renjun sudah melompat ke atas punggungnya dan beruntung karena ia memiliki tubuh yang tinggi dan juga keseimbangan yang bagus, dia tidak terjatuh, kan tidak elit kalau jatuhnya tengkurap dengan menggendong seekor anak rubah.
Renjun?
Hanya terkekeh kecil melihat wajah Hendery lalu mengecup pipi sang kekasih lama kemudian Hendery mulai berjalan ke dalam.
"Pokoknya jangan pikirkan kalau kita itu tidak cocok. Kaulah yang cocok untukku, bukan yang lain. Paham?"
END

KAMU SEDANG MEMBACA
Nossa História
Historia CortaWARNING! Hendery X Renjun! CRACKPAIR! Kumpulan One shot, Drabble, and To be continued (?) dari pasangan Hendery-Renjun yang jarang di ketahui banyak orang. Cuma buat konsumsi sendiri. Kalau ada yang baca, terima kasih sudah mau baca. Budayakan memba...