WUNGWANG

Tak kenal maka tak sayang.

Abimayu Wardana

Panggil dia Abimayu atau Abim. Seseorang berwatak keras, tidak suka mengetik panjang lebar, membenci hal-hal yang tidak mendasar, tidak menyukai hal yang merepotkan dirinya, sebab Abim sudah cukup sibuk dengan urusannya di organisasi kampus. Dia selalu menyukai kue red velvet dan kopi.

"Hidup yang gue jalani di sini adalah apa yang gue inginkan."

Yasawirya Brahmata.

Panggil dia Yasa atau Wirya. Dia seseorang yang sangat keras kepala, melibihi kerasnya batu. Yasa ini memiliki banyak kenalan di G University. Wajahnya tampan namun terlihat garang, sedikit yang tau Yasa sangat suka permen caramel yang sangat manis itu.

"Bang Abimnya lagi gue babuin. Lo butuh sesuatu?"

Damara Arnawama

Panggil dia Damar. sosok tanpa ikatan kekang, seseorang yang lepas dan bebas, Damar adalah gambaran apa itu bebas di mata orang lain. Damar tidak menyukai hujan.

"Hidup itu untuk sekali dalam banyak hal. Kalau lo habisin setengah hari untuk mikirin kemarin, lo udah buang banyak waktu lo."

Arjuna Laksita

Panggil saja dia Juna, seorang pembicara aktif yang membenci keributan. Juna adalah pecinta green tea dan matcha, tidak begitu menyukai makanan yang manis. Bagi Juna kebebasan adalah setiap kali ia dapat melupakan kemarin untuk esok.

"Gue mau pergi ke Yogya Ja."

Najandra Putra Langit.

Panggil dia Naja atau Langit, biasanya Arjuna memanggilnya Naja atau andra, tapi Naja selalu ingin di panggil langit. Bagi Naja, cintanya sudah habis untuk mamanya. Naja sangat suka seblak depan perumahannya, Naja tidak suka jika sang mama bersedih.

"Persahabatan lama biasanya memudar kalau bukan untuk mengejar mimpi ya saat udah menjalani kehidupannya masing-masing. Tapi Jun, kalau lo sama gue udah punya mimpi masing-masing, mari terus berjabat."

Maitreya Swastika [use your imagination for Maitreya cast]

Panggil dia Reya. Dia sangat suka pedas dan es jeruk, apapun makanannya, asal pedas ada es jeruk, Reya sudah puas. Reya membenci kesepian.

"Abimayu, kamu terlalu mengasingkan dunia."

............

Dalam bahasa sansekerta, wungwang berarti sepi, kosong.

...........

"Naja."

"Apa?"

Arjuna menatap pada langit Jakarta dengan kaki yang menggelantung ke bawah. Keduanya tengah duduk di atas atap bangunan yang sudah kosong. Naja membawa keripik singkong kesukaannya di samping Arjuna.

"Kenapa bintang di langit Jakarta dikit banget?"

Naja melirik Arjuna yang masih menatap langit. "Gue bukan ahli ilmu falak, jadi gue ga bisa jawab pertanyaan lo."

Angin sepoi-sepoi bertiup. "Kalau ini adalah Yogya, kira-kira bintangnya bakal makin banyak atau engga?"

Naja berhenti memakan keripik singkong miliknya. "Kalau udah mendung, mau lo di Jakarta atau di Yogya bintang yang lo nanti-nantikan ga akan datang," Naja menghela nafas. "kenapa tiba-tiba nanya tentang bintang?"

"Gue mau pergi ke Yogya Ja."

Hening untuk sesaat.

"Gue ikut ya Jun."

............

Selamat bergabung menjadi saksi dari kisah mereka untuk kalian wahai penikmat kata.

..........

kata-kata Leon : 

Halo, ini book pertama aku? gue? saya? kira-kira enaknya apa? oke, saya aja. Jadi ini book pertama yang saya publish, saya harap kalian bisa apresiasi karya yang 100 persen hasil yang saya buat. Saya seneng sih kalau ada yang manggil kak tapi nanti takutnya ada yang lebih tua dari saya, jadi gini aja, kalian panggil saya Leon atau Aslan. Enjoy and voment