Ung-ie

3 3 0
                                    

Hana dan Ung itu sangat menyukai anime, mereka selalu membicarakan anime yang menurut mereka seru atau yang sedang hits pada season itu. Teman-teman mereka hanya akan melihat, karena entah mengapa interaksi Hana dan Ung saat mengobrol itu sangat imut.

Ketika animasi buatan Jepang yang mereka sukai itu memberikan pengumuman kalau akan ada movie yang akan di keluarkan,  tanpa fikir panjang mereka akan membeli tiket bioskop saat hari pertama film itu di tayangkan.

Saat ini pun mereka sedang menunggu di depan studio 1, film yang akan mereka tonton kali ini bergenre action dan supranatural yang merupakan genre paling di sukai hana.

"yakin nih gak mau beli minum dulu?"

"enggak, nanti aja abis kelar nonton, biar sekalian makan ka"

kalau di ingat-ingat bioskop dan anime itu mengingatkan Hana saat pertamakali ia bertemu dengan Ung, waktu itu ia berada di lift yang akan mengantarkannya ke bioskop.  di lift itu hanya ada dia dan Ung, Hana itu anak yang pasif sebenarnya tapi entah mengapa hanya karena gantungan kunci yang bergambar karakter favoritnya itu bertengger di tas Ung dia bisa menyapa terlebih dahulu.

Seperti sebuah keajaiban dari hal itu Hana dan Ung menjadi lebih dekat, bahkan Hana terkejut mengetahui jika Ung satu Universitas dengannya dan yang paling mengejutkan Ung juga seniornya di UKM, tidak lama Hana mengenalkan Ung kepada abang dan ke-3 sahabatnya yang di sambut baik oleh mereka.

Ung itu awalnya pendiam dan tidak banyak bicara,  akan tetapi semakin mereka dekat sifat aslinya muncul. dia orang yang periang dan talkactive lalu sedikit ajaib, dia juga menjadi overprotektif terhadap hana setelah mendengar cerita dari ke-4 sahabatnya dan juga sering banget ngikutin kemanapun Baim pergi.

Hana hanya terkekeh kecil mengingat itu semua dan Ung hanya merenyit ketika melihat Hana tiba-tiba tertawa sendiri, Ung agak khawatir takut takut sahabatnya ini kesurupan
"lu gak apa-apa kan han? "

"gw gak apa-apa kok kak" dan di balas cengiran oleh hana

● To You ●

(Tentu saja ini bukan gedung asli pfft)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Tentu saja ini bukan gedung asli pfft)


Honey Citrus merupakan agensi menengah yang menaungi 3 idol grup dan 2 solois, serta tempat Baim dan Ung bekerja. Baim bekerja sebagai producer sekaligus composer di sana, sementara  Ung merupakan pelatih vocal di divisi 1. Baim terkejut mengetahui Ung menjadi pelatih vocal di Honey Citrus, saat di tanya mengapa memilih agensi ini dia hanya menjawab "gw mau ngikut lu aja bang hehe". Baim hanya mendesah pasrah dengan kelakuan Ung yang sejak mengenalnya selalu mengikuti kemana pun ia pergi layaknya anak bebek.

Bagi Ung, Baim memiliki aura yang akan membuat siapapun nyaman berada di dekatnya.

Kebiasaan Ung setelah selesai mengajar itu membeli susu coklat, setelahnya ia akan menghampiri Baim yang pasti ada di ruangannya atau di ruang rekaman.

Karena sudah terbiasa Ung masuk begitu saja ke ruangan Baim tanpa permisi.
"bang lu udah makan belom?" yang masih memegang susu coklatnya

"belum" dengan tatapannya yang masih terfokus pada layar komputer

"makan bareng yuk, gw juga belom makan"

"duluan aja, ini gw masih belom selese"

"makan dulu bang, abis itu baru lanjut lagi" bujuknya

"iya nanti" tidak bergeming, masih saja terfokus pada komputernya itu

Ung mulai kesal dengan jawaban yang Baim berikan, ia bukannya tidak mengerti pekerjaan Baim yang menumpuk, tapi ia khawatir!

Baim akan lupa makan atau tidur jika dia sudah terfokus pada pekerjaannya.

"ikut gw makan atau gw aduin Hana kalo lu gak mau makan bang"

"iya iya ngaduan lu mah"

.

Ung yang sedang berbalas pesan dengan aldo tertawa terbahak-bahak setelah mendapatkan respon dari lawan bicaranya itu, Baim yang sedikit terganggu itu akhirnya bertanya apa yang membuatnya tertawa seperti orang kerasukan itu.

"temen kita keadaannya kritis nih bang" kata Ung yang masih tertawa

"siapa?"

"Aldo hahaha"

"kenapa emangnya dia?"

"biasa~ gara-gara ade lu bang"

Baim yang mendengar alasannya, mau tak mau juga ikut tertawa dan dia agak kasian sebenarnya sama sahabatnya yang satu itu.

To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang