Blindfold Code

4 2 1
                                    

Mereka cowok-cowok punya grup chat tersendiri yang tidak ada Hana di dalamnya, bukan.. Bukan untuk ngegibahin Hana kok. ya karna ngapain ngegibahin Hana kalau ada abangnya di situ?!, Grup chat itu dibuat untuk mengabari kalau ada yang melihat Hana di ganggu oleh laki-laki yang tidak punya akal sehat atau sekedar bercerita yang hanya mereka saja yang boleh tahu. Ya..  Laki-laki pasti punya rahasia yang tidak boleh di ketahui oleh perempuan kan? Contohnya berbagi link

Link streaming bola

Seperti sekarang, David memberi tahu di grup kalau Hana sedang di ganggu dia juga tahu setelah temannya melapor.

Aldo dan Wiji yang saat itu tidak ada kelas langsung menghampiri Hana yang telah di infokan oleh David di grup, emosi Aldo dan Wiji menyeruak ketika ketika melihat dari kejauhan Hana yang sedang di pojokan oleh seorang laki-laki dan wajahnya yang terlihat pucat.

Aldo bisa saja langsung menonjok laki-laki itu jika saja tidak di kejutkan oleh tindakan Hana yang menendang titik rawan dari laki-laki tersebut, sesaat mereka berdua terdiam dan meneguk air liur setelah melihat adegan tadi.

Setelah mereka sadar dari lamunannya, Aldo langsung menjauhkan Hana dari laki-laki tersebut dan Wiji memperingati dan menyuruh laki-laki itu menjauh dan tidak mengganggu Hana lagi.

.

Sekarang mereka bertiga sudah berada di kantin, Wiji sedikit mengomeli Hana perihal dia yang tidak mau menceritakan apapun ketika ia sedang di ganggu oleh laki-laki yang tidak jelas.

"Pliss lah ka, lo kalo di ganggu tuh cerita sama kita jangan diem aja" Wiji menghela nafas frustasi karna ini bukan sekali dua kali "minta tolong ke orang lain itu bukan berarti lo lemah ka"

"Ngapain bilang?  Lagian cuma begitu doang kok, gw bisa jaga diri"

"Apaan yang gitu doang? Itu lo aja ampe gemeteran" sungut Wiji sambil menunjuk-nunjuk tangan Hana

"Gw tuh cuma gak mau ngerepotin kalian" suara Hana mulai bergetar karna suara Wiji yang di telinga Hana seperti suara bentakan

"Ngerepotin apaan sih anjir... Gak ada ngerepotin sama sekali kak,  yang ada kita khawatir kalo lo kenapa-napa"

"Udah Jin, kasian Hana lu omelin terus dari tadi" Aldo pun beralih pada Hana dan memberikan tisu untuk menghapus air matanya "lu juga jangan nangis lagi, dan yang di bilang Jin tuh bener Han. Lu kalo di ganggu lagi bilang aja ke kita"

"Tapi... "

"Gak ada tapi-tapian dan ini lu mending minum dulu" ucap Aldo sembari menyodorkan segelas matcha latte

"Kalo lo gak cerita-cerita gw kawinin om om liatin aja"

"Aldo...  Liat noh Ade lu, masa gw mau di kawinin ama om om" ucap Hana dengan muka memelas

"Jin gw bilangin bang im tau rasa lu"

"Dasar pengaduan"

● To You ●

Baim yang masih berada di agensi khawatir mengetahui Hana yang di ganggu, masalahnya Hana masih memiliki trauma terhadap laki-laki bahkan ia, Wiji, David dan Aldo sempat dijauhi dan tidak ingin menemui mereka. Kekhawatiran itu segera sirna setelah mendapat chat dari Aldo, kalau keadaan Hana baik-baik saja dan dia sudah mengantarnya pulang ke rumah.

Saat tau kejadian buruk itu menimpa Hana, Baim merasa kalau ia telah gagal menjadi seorang abang. Dia tidak bisa menjaga adik kesayangannya dengan baik, ia tidak bisa melindungi satu-satunya keluarga yang ia punya.

Setelah Hana merasa sudah lebih baik dia mengatakan kalau itu bukan kesalahan abangnya, karena itu juga Hana meminta Baim untuk berhenti meminta maaf dan menyalahkan dirinya sendiri.

.

Selesai terkena ceramah oleh oknum Wiji dan di sogok matcha latte oleh aldo agar ia berhenti menangis (di kira dia itu anak kecil apa?!), kini Aldo mengantarkan Hana pulang  sementara Wiji pergi mengikuti rapat hima jurusannya yang ada masalah di bagian sponsor.

Aldo memarkirkan motornya di pekarangan rumah Hana, sebelum menyuruhnya masuk Aldo kembali meyakinkan Hana ia bisa bercerita apapun kepada mereka.

"Jangan ngerasa gak enakan, kita di sini ada buat lu. Gw pastiin kalo gw akan selalu ada disaat lu butuh" aldo tersenyum lalu melanjutkan perkataannya

"Jangan ngerasa sendiri ya" sambil mengusak rambut Hana. "Udah sana masuk gih" setelah Hana masuk rumah Aldo baru berbalik dan pulang

.

Hana langsung membaringkan tubuhnya di ranjang dan berfikir sejenak "kok kayanya ada yang aneh ya? Bodo amat lah mending langsung tidur aja"

Mendengar suara gaduh di dapur Hana segera bangkit dan menghampiri asal suara tersebut, Hana merenyit heran mengapa abangnya sudah ada di rumah? Apa mungkin abangnya pulang cepat?

"Bang kok udah pulang?" dengan suara khas orang bangun tidur

"Sekarang udah jam 6 loh Han... Kamu tidurnya kelamaan tuh"

Hana melirik jam yang bertengger di dinding dengan malas "lah iya udah jam segini aja, oiya abang lagi masak mie ya? Aku mau juga dong bang"

Baim berbalik sebentar melihat adiknya "tapi nanti malem kamu gak boleh makan mie lagi" lalu melanjutkan kegiatannya

"Iya...  Abang ku sayang"

Selesai makan kini mereka duduk-duduk santai sambil menonton film, Hana yang sedikit mengantuk menumpukan kepalanya pada bahu Baim.

"Udah ngantuk? Tidur gih sana"

"Sedikit, nati aja aku masih mau ngerjain revisian bang"

"Ada yang susah? Mau abang bantu?"

"Emang abang ngerti?"

"Gak tau sih, tapi kali aja ada yang bisa abang bantu"

"Yaudah sekarang aja, biar aku gak udah begadang sampe pagi" seraya bangkit dan menarik Baim

.

🌒🌓🌔🌕🌖🌗🌘

.

Up sekarang karna takut besok gak sempet, soalnya ada kerjaan seharian

To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang