PROLOG

3 1 0
                                    


"Astaghfirullahaladzim Kelyaaaaa..." Teriak seorang wanita paruh baya yang tidak lain adalah Meira.

"Astaghfirullahhh. Ada apa bunda? Kebakaran kah? Apa ada maling?" Teriak Kelya sambil berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

Cklek, pintu dibuka oleh Kelya.
"Ada apa bunda?" Tanyanya sambil terengah-engah.

"Ini apa apaan iniiii?!?!" Tanya bundanya sambil menunjuk meja belajar Kelya.

Kelya memiringkan kepalanya untuk menengok meja belajar yang berada tepat di belakang bundanya.

"Kenapa emangnya bunda?" Tanya Kelya sambil berjalan mendekati bundanya.

"Ini kok penuh sama fotonya Vano?!"

Kelya segera berlari untuk menutup pintu kamarnya rapat-rapat.

"Hussstt bunda diem dong bundaaaa. Nanti ayah denger." Ucap Kelya dengan jari telunjuk dibibir bundanya.

"Astaghfirullah. Punya anak perempuan satu begini amat ya." Gumam bundanya.

Kelya hanya tersenyum lebar menunjukkan sederet gigi putihnya yang rapi.

"Bunda kan udah janji ga bakal bilang ke ayah. Yakan?" Ucapnya.

"Iya sih, tapi ya percuma juga kalo kamu naruh fotonya sebanyak ini. Bunda gak bilang ke ayah pun ayah bisa tau kalo dia ke kamar kamu." Terang bundanya.

Kelya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Terus gimana dong bunda?"

Meira mengetuk ngetuk jarinya di dagu.
"Emm apa dibuang aja ya?" Sindirnya.

Kelya membelalakkan matanya.
"Ihhh bunda. Ga bisa yaaa. Masa dibuang." Protes Kelya.

Meira hanya tertawa melihat tingkah putrinya.

"Lah terus gimana Kelya nya bunda yang cantik?"

"Nanti Kelya beresin deh bunda. Tapi, nanti kalo gak ada fotonya kak Vano dimeja belajar nya Kelya. Kelya jadi ga semangat dong belajarnya." Rengeknya.

"Halah lebay kamu. Bunda aja dulu ga pernah pajang foto ayah kamu. Bisa aja tuh dapet peringkat 1. Jadi istrinya pula." Ledek Bunda.

"Ihh itu mah beda cerita bundaaa. Ini mah STM."

"Apa tuh STM?"

"Sulit Tapi Menyenangkan:)" Jawab Kelya polos.

"Dasar kamu. Ya udah, bunda mau turun dulu ya. Mau masak. Ini ntar beneran diberesin loh. Awas kalo engga." Ancamnya sambil berlalu.

Kelya hanya manggut-manggut lesu mendengar penuturan bunda tercinta nya itu.

Dia pun melangkah ke meja belajar nya, dan mulai mengambil satu persatu foto laki-laki idamannya disana.
Siapa lagi kalau bukan Alvano Andrareksa Wijaya.

"Kak Vano, maaf ya. Foto kakak Kelya beresin dulu. Kelya simpen ya, soalnya Kelya gak mau kalo sampe ayah tau Kelya suka sama kak Vano." Ucap Kelya bermonolog.

                      • • • • • • •

"Mencintaimu bukanlah keinginanku.
Keinginanku hanyalah bisa bersama selamanya dengan orang yang aku cintai.
Dan ketahuilah, orang itu adalah KAMU."
_LauraKelyanaValencia.

"Aku tidak akan kalah jika melawan seribu orang yang mencintaimu. Aku hanya akan kalah dengan 1 orang yang kau cintai.
Dan juga waktu yang bisa kapan saja menjemputku."
_AlvanoAndrareksaWijaya.


STILL WITH YOU•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang