PART 1 •

2 1 0
                                    

Ting~
Bel istirahat berbunyi.
Terlihat banyak siswa yang mulai keluar dari kelasnya masing-masing dan mulai memasuki area kantin.

Berbeda dengan empat laki-laki yang sudah 'magang' di kantin sejak jam pelajaran pertama dimulai.

"Bah, ini Satya lama bener dah. Perasaan anak kelas kita udah pada keluar tuh." Protes Ardian.

"Ck. Kek gak kenal Satya aja lo." Jawab Bryan.

"Iya, satu hal yang harus lo inget. Dia tuh cuma 56% lakiknya. 44% nya PERAWAN. Yang artinya dia tuh rada-rada lelet." Celetuk Fino yang disusul tawa dari ketiga sahabatnya.

Brug
Beberapa buku tiba-tiba diletakkan di meja tepat dihadapan Vano dan Ardian.

"Tugas matematika nih. Salin." Ucapnya sambil beranjak duduk disamping Bryan.

Vano dan Ardian hanya saling pandang.
Hingga kemudian...

"Lo duluan." Ucap mereka bersamaan.

"Eits gak bisa. Lo aja yang nyatet duluan." Protes Ardian.

Vano menggelengkan kepalanya cepat.
"Gue kan nulisnya lelet Ar. Mending lo duluan." Jawabnya sambil menyodorkan buku-buku tersebut pada Ardian.

"Gak gak gak. Lo aja duluuuu."

"Lo duluan ih."

"Kalo gamau mending ga usah." Ucap Satya sambil mengambil buku-buku tersebut dan beranjak pergi.

"Hayo lohhhh. Satya ngambek tuh." Ledek Fino.

"Ck, lo sih." Ucap Ardian pada Vano.

"Lo berdua lah yang salah. Udah mending punya temen sekelas macem si Satya yang mau nyontekin, malah lempar lemparan gitu. Kalo gue jadi Satya juga gue gampar muka lo berdua." Cerocos Bryan panjang lebar.

"Iya iya salah deh." Ucap Vano mengalah.

"Lo mau bolos seharian Fin?" Bryan beralih pada Fino.

"Hehehe, gak juga sih. Ntar jam ke delapan deh gue ke kelas. Lumayan kan, pelajaran seni tari."

"Lah? Ngapa emang kalo pelajaran seni tari?" Tanya Ardian.

"Cuci mata bro." Jawab Fino sambil menaik turunkan alisnya.

"Dih anjir lo." Ucap Bryan sambil menjitak kepala Fino pelan.

Sedangkan yang dijitak hanya cengar cengir gak jelas.

*** ***

"Tessaaaaaa." Teriak Kelya di ambang pintu kelasnya.

"Kantin yukkkk." Imbuhnya.

Sedangkan yang dipanggil hanya meliriknya sekilas dan kemudian melanjutkan kegiatannya.

"Ihh Tessa lagi nyatet apaan sih? Sampe dipanggil gak nyaut gitu?" Tanya Kelya sambil duduk disebelah Tessa.

"Nyalin tugas fisika jubaedahh. Males gue kalo ntar dihukum lagi."

"Lo belum ngerjain tugas fisika?" Tanya Putri.

"Menurut lo?"

"Belum."

"Dah tau nanya." Jawab Tessa cuek sambil tetap sibuk mencatat.

Sebenernya Kelya dan Putri baru aja balik dari UKS. Bahkan mereka bolos pelajaran dari jam pertama sampai ketiga.

Tapi jangan salah, meskipun sering bolos pelajaran Kelya tetap bisa masuk peringkat 5 besar dikelas. Dan bahkan masuk peringkat paralel di sekolahnya.

STILL WITH YOU•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang