Mending Jomblo dari pada Dosa

121 5 4
                                    

MENDING JOMBLO DARIPADA DOSA

Jomblo kadang diistilahkan untuk orang-orang malang yang kesepian. Jomblo juga kadang dimaksudkan untuk keadaan di mana sedang tidak punya pacar atau single.

Apa bahagianya jomblo sampai dikatakan mending jomblo daripada dosa?

1. Jomblo itu punya teman yang setia, tanpa ada istilah putus-nyambung

Karena pacar, ada masalah sedikit, langsung bisa nyatakan “putus”. Besok ingin balik lagi, maka minta nyambung lagi. Jomblo itu akan santai saja, ada teman-teman yang selalu ingin menemaninya, ingin jalan bareng, makan bareng, ingin ngaji bareng, etc.

Dan beruntung sekali kalau si jomblo punya teman yang shalih.

Allah Ta’ala berfirman,

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap wajah-Nya.”  (QS. Al-Kahfi: 28)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; dan Ahmad, 2:344. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

2. Fokus para jomblo tak terpecah ke hal yang kurang perlu, kalau jadi pelajar berarti bisa fokus pada belajarnya

Selain tak perlu membagi waktu antara pacar dan teman, fokus para jomblo juga hanya tertuju pada satu tujuan. Ia bakal fokus sepenuhnya pada pendidikan. Tidak ada pertengkaran yang akan menguras energi dan perhatian, ia bisa fokus kepada kewajiban sebagai seorang siswa. Bahkan selain bisa fokus belajar, si jomblo juga bisa fokus gapai akhirat. Dan fokus itu penting.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لَهُ

“Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 2465. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat penjelasan hadits ini di Tuhfah Al-Ahwadzi, 7:212-213)

3. Waktu luang si jomblo bisa digunakan untuk memperkaya pengetahuan diri sendiri dan melakukan hal yang bermanfaat lainnya

Jika banyak muda-mudi yang sibuk pacarana, boncengan bareng, sibuk ngatur waktu untuk nge-date, jomblo justru tak perlu iri dan tak perlu ingin seperti mereka. Justru jomblo bisa menggunakan waktu luang untuk memperkaya diri sendiri. Misalnya saja bergabung dengan kegiatan ekstrakurikuler yang ia minati, menggeluti hobi, hingga ikut kegiatan kepanitiaan di luar sekolah. Bahkan jika ingin manfaat, jomblo bisa meluangkan waktu untuk ngaji (mencari ilmu agama) di berbagai majelis yang banyak saat ini. Waktu jomblo sepenuhnya jadi miliknya.

Seputar Agama IslamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang